🌸 37 🌸

243 48 55
                                    

Thunder Bird keluar dari kandang sambil mengamati Crescencia yang masih mencari cara untuk menaklukkan makhluk di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thunder Bird keluar dari kandang sambil mengamati Crescencia yang masih mencari cara untuk menaklukkan makhluk di depannya. Langit semakin gelap dengan suara petir yang saling bersahutan. Tak pernah sekalipun bunyi gemuruh mampu membuat gendang telinga seseorang sampai berdarah.

Namun, Crescencia harus merasakan sakit di telinganya yang mengeluarkan cairan merah kental. Burung itu memang sengaja menciptakan suara guntur dengan volume yang sanggup memekankan pendengaran manusia.

Taman Enlil kini menampakkan kegelapan dan seketika menyebabkan semua pelayan dewa angin dirundung ketakutan. Hanya Enlil yang terlihat biasa saja dengan semua yang terjadi di kawasannya. Dia sudah menduga kalau kejadian seperti ini akan terjadi. Sebab Thunder Bird merupakan burung langka berkekuatan dahsyat.

Sekali saja Thunder Bird bersuara dan mengepakkan sayap. Maka setiap kota yang dilewatinya akan terjadi badai topan dengan dikelilingi pusaran petir. Enlil merasa kasihan melihat Crescencia yang berusaha mengelak dari serangan Thunder Bird. Bahkan tubuh gadis berambut emas itu terdapat banyak luka sayatan.

Crescencia terus saja memaki netranya yang tidak bisa diajak kompromi di situasi genting seperti ini. Padahal dia sudah mengerahkan semua kekuatan, tetapi sulit sekali menaklukkan burung itu. Mengembuskan napas kasar, Crescencia tersenyum miris melihat tubuhnya dipenuhi luka.

Pikirannya berkelana, mencoba mencari titik kelemahan dari Thunder Bird. Manik Crescencia sesaat tampak bersinar terang dengan cahaya simbol petir di dadanya. Burung itu akan terus mengamuk kalau Crescencia masih melawan karena sisi alpha yang begitu dominan di dirinya. Justru kalau gadis ini terlihat pura-pura menyerah maka Thunder Bird akan langsung berhenti menyerang.

Jemari lentik itu membentuk tanda silang seolah memberitahu kepada Thunder Bird kalau dia menyerah. Meninggalkan beribu pertanyaan di benak Enlil dan burung berwarna perak kehitaman itu.

Crescencia melangkah mundur menghampiri Enlil yang memandangnya aneh. "Anda, sudah menyerah menaklukkan dia?" tanya Enlil yang melihat gadis berhidung bangir itu tengah mengelap setetes keringat yang membanjiri wajahnya.

"Tentu saja tidak. Saya hanya pura-pura menyerah kepada dia dan Anda bisa lihat sendiri kalau dia sudah terlihat tenang, bukan?" Crescencia menunjuk ke arah Thunder Bird yang masih memandang ke arahnya.

Dia bisa merasakan embusan angin menampar wajahnya, dingin menjalar ke seluruh tubuhnya. Pakaian yang dia kenakan basah karena hujan yang dibuat oleh Thunder Bird. Bodohnya, Crescencia tidak punya baju ganti lagi sebab tas yang dia bawa terhanyut arus di lautan.

Crescencia mengabaikan rasa dingin dan sakit di seluruh tubuhnya. Fokus utama dia sekarang adalah menaklukkan Thunder Bird yang ternyata lebih ganas dari semua makhluk yang pernah dilawannya.

"Apa Anda tidak takut kalau dia akan pergi? Karena dilihat-lihat tidak terdapat rantai yang mengunci tubuhnya," tanya Crescencia penasaran sembari bertopang dagu.

Creatures Mythology: The Rise of Thunder Bird (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang