🌸 28 🌸

389 87 60
                                    

Setibanya Nouil di gedung parlemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya Nouil di gedung parlemen. Dengan tergesa-gesa dia berjalan menuju resepsionis yang sedang mengetik. Nouil mengatur napas sebentar dengan meletakkan tangan di dengkul dan keringatnya menguncur deras membasahi pelipis.

Resepsionis menatap Nouil dengan keadaan bingung. Dia mengernyitkan kening dan salah satu alisnya naik. "Ada yang bisa saya bantu lagi, Tuan?" tanya pria berseragam kemeja putih dan jas hitam yang membalut tubuhnya.

"Maaf kalau saya menganggu lagi, tetapi ada hal penting yang ingin saya sampaikan kepada Pak Presiden malam ini juga."

"Jadi, apa yang ingin Tuan sampaikan kepada Pak Presiden? Apa ini berkaitan dengan urusan Tuan tadi siang?"

Nouil sejenak menatap mata sang resepsionis yang dia tahu jelas tengah menginterogasinya.

"Iya, benar."

Mata resepsionis pria itu menyipit menyiratkan ketidakpercayaan. "Apa itu artinya Tuan sudah menemukan obat penangkal racun mematikan tersebut?"

"Benar, saya yakin ramuan ini bisa menyembuhkan bahkan mematikannya sekaligus. Sudah saya coba sebelum memberikan kepada Pak Presiden." Nouil bisa melihat resepsionis tengah berpikir mengenai kabar yang di beritahu olehnya. "Tidak ada yang perlu dicemaskan, Tuan," ucap Nouil.

"Baiklah, kalau begitu. Silakan ke ruangan Pak Presiden, Beliau masih berada di dalam."

"Terima kasih banyak, Tuan." Nouil segera mengeluarkan elixir dari saku celananya, "ini untuk Tuan agar terhindar dari racun itu."

Ucapan Nouil membuat resepsionis tersenyum bahagia dan mengenggam erat tangannya.

"Terima kasih kembali, Tuan. Semoga kebaikkan Anda dibalas oleh-Nya."

Nouil semakin semringah dengan ramuan yang berhasil dibuatnya. Kini, dia berjalan menuju ke ruang Presiden Jose memberitahu kabar baik ini. Setelah melewati tangga kembali, akhirnya dia melangkah dengan memasukkan salah satu tangan ke saku celana.

"Ada yang bisa bantu lagi, Tuan Antoniou?" tanya sekretaris wanita yang baru saja Nouil temuin tadi siang.

"Apa Pak Presiden masih berada di dalam?"

"Tentu saja Beliau masih di ruangannya." Sekretaris yang bernama Jacquette mengangguk dan membuat wajah Nouil semakin berseri-seri dengan rahang tegas dan bibir semerah cherry.

Diketuknya pintu ruangan Presiden Jose dan jemari dengan urat nadi yang tampak menonjol berwarna hijau memutar kenop. Dari dalam dapat terdengar suara, "Silakan masuk."

Nouil melangkah masuk dan melihat Presiden Jose tengah sibuk dengan pekerjaannya. Dapat ditangkap jelas oleh pria bermanik biru langit keberadaan Nouil di ruangan. Dia langsung menghentikan gerakan tangannya dalam menandatangani laporan.

Creatures Mythology: The Rise of Thunder Bird (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang