🌸 20 🌸

540 126 116
                                    

Iris hazel kemerahan milik Louie menjelajah seluruh penjuru lapangan, namun matanya berhenti di satu titik, yaitu seorang pria berhoodie hitam tengah mengamati Crescencia dengan intens

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iris hazel kemerahan milik Louie menjelajah seluruh penjuru lapangan, namun matanya berhenti di satu titik, yaitu seorang pria berhoodie hitam tengah mengamati Crescencia dengan intens. "Sangat mencurigakan," pikir Louie.

Dia pun berjalan menghampiri pria tersebut dengan sorot mata bagaikan laksana pisau. Seakan mengetahui kedatangan Louie, orang itu segera pergi dari tempatnya. "Mau kemana kau!" Louie berteriak dan seketika suasana menjadi hening.

"Ada apa, Louie?" Mr. Raoul bertanya dengan tegas.

"Maaf, Mr. Saya tidak bermaksud untuk membuat keributan seperti ini, tapi saya melihat ada seorang pria misterius yang sedang menatap Crescencia," jawab Louie.

"Mulai detik ini, kau akan kutugaskan menjaga Crescencia secara langsung. Kalau bisa dua puluh empat jam, kau berada di dekatnya. Ini sudah menjadi ancaman bagi gadis itu, kita semua tidak tahu apa yang akan dilakukan pria tersebut. Bisa saja di saat kita lengah, dia dan para pasukannya mengincar nyawa Crescencia. Karena sudah waktunya."

"Akan saya laksanakan, Mr."

Louie undur diri dari hadapan Mr. Raoul. Dia kemudian segera menuju markas miliknya. Lelaki tampan itu yakin, pasti pria misterius yang hampir saja berhasil ditangkapnya merupakan orang tersebut. Dulu 1500 tahun yang lalu ada sosok manusia yang membuat kekacauan di dunia dan membuat para Dewa dan Dewi murka karenanya.

"Tuan, apa sedang terjadi masalah?" tanya Ethan.

Lelaki bermanik hazel kemerahan itu menoleh kepada ketua bodyguard yang mengawal Crescencia. "Saya perintahkan kalian semua untuk menaikkan level penjagaan Crescencia. Kalau bisa keluarkan semua kekuatan yang kalian punya, jangan sampai lengah. Situasinya sudah genting," titah Louie.

"Apa pria itu sudah muncul, Tuan?" tanya Davies.

Tuan mereka mendengkus kesal saat mengingat kembali tentang pria itu. Serentak semua bawahannya tidak berani menganggu lelaki tersebut bila sudah begini, karena iris mata milik Louie sudah berubah warna menjadi hazel kemerahan. Tandanya laki-laki tampan ini sedang emosi dan bisa saja dia mengeluarkan kekuatannya.

Pintu terbuka lebar menampilkan sosok keempat sahabat Louie. "Ternyata kamu di sini," kata Zeekeyna yang menjatuhkan bokongnya di sofa dekat meja laptop, sedangkan yang diajak bicara hanya meliriknya tajam dengan senyum sinis yang terpatri di wajah laki-laki itu.

"Mau apa kalian semua di sini? Jangan menganggu pekerjaan ku!" ancam Louie karena dia sedang dalam mood yang buruk. Zagarus terkekeh mendengar peringatan dari sahabatnya. "Sejak kapan, menjaga Crescencia menjadi pekerjaanmu?" ejek Zagarus yang asyik mengamati wajah laki-laki itu.

"Sebaiknya kau diam, Zag. Aku sedang tidak ingin meladeni ejekanmu yang tidak bermutu." Louie bangkit dari kursi dan meletakkan iPhone miliknya di atas meja.

"Wow, calm down Dude. Santai sedikit tidak perlu emosi," kata Zagarus yang sedang merokok.

Ravena menginjak kaki Zagarus agar segera diam dan melalui tatapan matanya, dia mengisyaratkan jangan memancing emosi Louie. "Biarkan saja, kamu ini seperti tidak tahu saja watak Louie bagaimana," kekeh Zagarus yang terlihat tidak memperdulikan teguran dari kekasihnya.

Creatures Mythology: The Rise of Thunder Bird (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang