Surya menghembuskan kembali asap rokoknya. Rokok ketiga dan gelas ketiga pula, tapi Surya masih betah pada tempat yang sudah nyaris seperti rumahnya sendiri.
Ramai, pengap, banyak orang menggeliat, bau tubuh yang sudah menjadi satu, juga suara musik keras yang membuat orang ikut menghentakkan kakinya menikmati hingar bingar. Klub malam yang didatangi Surya nyaris tidak pernah sepi. Tempat membuang penat sekaligus mencari uang bagi Surya. Yang membuatnya terang-terangan membuka jati diri tanpa takut diketahui.
"Hallo, sayang!" sapa seorang cewek ikut duduk di samping Surya.
Wajahnya cantik dengan dengan rambut yang digulung simple. Tatanan make up-nya rapi dengan warna lipstik merah menyala. Dilihat dari tampilannya, sepertinya cewek itu masih anak kuliahan. Apalagi saat beberapa temannya datang menghampiri untuk mengajaknya bergabung.
"Wanna play with me?"
Harusnya Surya menjawab iya dan langsung membopong cewek itu ke kamar. Tapi entah kenapa Surya sedang malas bermain-main, ia hanya ingin menghilangkan penat dengan mendatangi tempat ini.
"Gak, gue lagi males!"
"Ayolah! gue lagi bosen, nih."
Lalu? memangnya itu menjadi urusan Surya?
"Eng-gak." Surya menekankan.
Si cewek hanya mendengus pelan kemudian bangkit dari duduknya dan berlalu menuju kumpulan temannya.
Sejak tadi memang banyak perempuan yang mengajaknya sekedar bermain atau menemaninya sampai pagi. Tapi Surya benar-benar sedang malas malam ini.
Di hembuskan kembali asap rokoknya, menimbulkan kepulan asap yang terlihat berubah warna karena lantai disko itu. Di tekankan nya ujung rokok itu pada pinggiran meja lalu membuangnya ke sembarang arah. Kakinya melangkah untuk ikut bergabung dengan kumpulan orang yang sedang menggoyangkan tubuhnya. Dengan tangan yang memegang gelas berisi cairan bening, Surya menyatu dengan manusia malam itu.
Ada yang tertawa layaknya orang gila, ada yang memeluk pasangannya masing-masing, bahkan saling bercumbu tanpa tahu malu. Surya hanya mendengus, pelan-pelan kakinya bergerak mengikuti irama. Kepalanya pening seketika, ternyata memang selelah itu memerankan diri menjadi orang baik-baik. Surya mulai bosan.
Tangannya lalu bergerak menarik pinggang seorang cewek yang mengenakan gaun terbuka berwarna hitam, memamerkan aset berharganya sebagai perempuan yang harusnya dijaga rapat-rapat.
"Dada lo kemana-mana, bodoh. Mau jadi santapan gue?" Surya tertawa merdu, diteguknya gelas yang sedari tadi ia pegang kemudian kembali menatap si cewek.
"Dasar berengsek!" cewek itu berusaha melepas tangan Surya yang melilit di pinggangnya namun gagal.
Tunggu dulu? Ngomong-ngomong, siapa yang disebut berengsek oleh cewek barusan?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dangerous Boy (TAMAT)
Novela Juvenil18+ BAGI YANG MEMILIKI MENTAL LEMAH DIHARAP JANGAN MEMBACA! Karena setelah mengenal sosok Surya, jangan harap bisa lepas darinya. Silakan arungi, dan kendalikan diri agar tidak tenggelam. Rank : # 1 in Kelam 30/04/2021 # 1 in Secret 2...