8 - Supermarket

9.3K 595 16
                                    

Hari itu hari Minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu hari Minggu. Surya baru pulang kerumahnya jam dua sore sejak kepergiannya semalam. Ia mengernyit saat melihat pekarangan rumahnya yang memang luas sudah disapu bersih, rumput-rumput juga dipotong rapi. Kaca jendela mengkilap dengan gorden yang dibiarkan terbuka. Ada beberapa---

Entahlah, Surya tidak bisa melihat dengan jelas karena pandangannya tertutupi oleh mobil. Tapi yang Surya tahu, suasana rumahnya menjadi sedikit lebih berwarna.

Oh, ya. Jangan lupakan pakaiannya yang sudah tersusun rapi di jemuran. Jemuran yang terakhir kali Surya ingat berada di bagian belakang rumah.

Surya mematikan mesin motor setelah melepas standar. Kakinya melangkah perlahan.

Oh, ternyata benar tadi Surya melihat pot bunga. Pot-pot bunga itu berada tak jauh dari pintu. Ada sekitar beberapa jenis bunga yang ditanam di pot dan ada juga yang ditanam langsung di tanah.

Surya bahkan bertanya-tanya, bukan tentang cara bagaimana Embun bisa menanam tanaman bunga itu, tapi darimana cewek itu mendapatkannya.

Setelah puas mengamati sedikit perubahan di halaman depan, Surya masuk kedalam. Mendapati Embun yang sedang berjongkok di depan kulkas saat ia berhenti tak jauh dari cewek itu.

"Ngapain lo?" tanya Surya.

Embun terlonjak kaget mendengar suara Surya. Rupanya ia tidak menyadari kedatangan cowok itu.

"Kakak kenapa gak ngetuk pintu dulu?"

"Jadi gue harus ngetuk pintu di rumah gue sendiri?"

Benar juga. Yang Embun tempati itu kan rumah Surya, jadi terserah cowok itu dong mau masuk dengan cara mengetuk pintu dulu atau langsung menerobos masuk.

"Lo lagi ngapain di depan kulkas?" Surya mengulang kembali pertanyaannya.

"Makanan disini abis, aku bingung mau masak apa."

"Yaudah, gue ganti baju dulu abis itu kita belanja!"

"Aku sama kakak?"

Surya tidak menyahut, ia malah memutar tubuh dan berjalan ke arah tangga dan Embun mengikutinya tanpa sadar.

Surya menoleh dipijakan anak tangga ketiga, menatap Embun yang diam tak bergerak di lantai dasar. Seolah menyadari batas yang diberikan Surya.

"Ngomong-ngomong, gak usah panggil gue pake embel-embel 'kakak' bisa?"

"Kenapa? Kakak kan kakak kelas aku."

A Dangerous Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang