30 - Cemoohan dan Pembelaan

7K 659 65
                                    

Pernahkah kamu merasakan berada di posisi terbawah? Saat semua kehormatan serta pencapaian hilang begitu saja. Saat semua rahasia terbongkar dalam satu kedipan mata. Dan luka yang selama ini kau tutup rapi harus kembali menganga.

Surya merasakannya saat ini. Saat semua yang sudah ia pertahankan tiba-tiba harus hancur di satu hari yang sama. Lukanya bahkan masih menganga dan belum sempat ia balut kembali karena kejadian kemarin, tapi pagi ini, ia sudah harus menerima kenyataan bahwa apa yang sudah ia bangun harus ia relakan untuk sebuah kehancuran.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin itulah yang Surya rasakan. Kemarahannya bahkan belum reda, tapi ia sudah harus bersiap untuk segala cemoohan.

Surya baru sadar jika mengikat Embun tidak akan cukup untuk membuat rahasianya tetap aman. Ternyata ada banyak orang yang memang tidak menyukainya. Ia lupa jika musuh terbesar yang bisa menyerang sewaktu-waktu tanpa ia perkirakan adalah orang terdekatnya.

Ia lupa, jika rekan kerja bisa saja menjadi orang yang paling mengerikan di lain waktu.
Dan itu terjadi kepada Aldo. Cowok yang begitu akrab dan mudah diajak kerja sama itu diam-diam menyiapkan bom yang dia ledakan di waktu yang tidak bisa Surya baca.

Dan dari sana Surya baru ingat jika sejak dua tahun lalu, Aldo adalah salah satu kandidat yang mencalonkan diri sebagai ketua OSIS. Dan sayangnya gagal karena Surya yang selalu terpilih.

Dan tahun ini, saat kebetulan Surya dipilih lagi karena perintah langsung dari kepala sekolah yang mengetahui kinerjanya. Aldo sudah menyusun rencana untuk menjatuhkan Surya. Padahal Surya sudah berbaik hati untuk mengangkat Aldo menjadi wakilnya.

"Dasar sampah!"

Surya berdecih sinis saat melihat cowok itu sedang tertawa bersama temannya di koridor kelas sebelas. Ia kemudian melanjutkan langkahnya ke lantai tiga.

Video itu menyebar pesat. Suasana kelasnya pun terlihat jauh dari biasanya. Setiap siswa seolah tidak memperdulikan keberadaan Surya. Dan jauh dari bangkunya, ketiga temannya sedang mengobrol santai.

Kaki Surya tetap melangkah ke bangkunya. Mengabaikan mantan tiga temannya yang tiba-tiba saja pindah tempat duduk.

Ternyata memang tidak ada pertemanan yang benar-benar tulus. Padahal kepercayaan sudah Surya berikan seluruhnya. Tapi balasan yang Surya dapatkan justru menyakitkan. Ia dilupakan.

***

Seperti kebanyakan manusia lainnya. Surya dipuja karena memiliki kepribadian yang menyenangkan, sopan, tampan, dan tentu kepintaran. Dan lihat, saat satu saja keburukannya terbuka, semua kebaikan yang sudah ia lakukan tidak terlihat lagi.

Rupanya memang seperti itulah sifat manusia. Seribu kebaikan tidak akan cukup untuk menutupi satu kesalahan.

"Nyesel gue milih dia jadi OSIS. Coba liat kelakuannya sekarang, malu-maluin."

"Masih punya muka lagi buat muncul. Kenapa gak minta di DO aja sih!?"

"Liat tuh, Surya. Udah keliatan sifat aslinya."

"Yang kemarin-kemarin jadi pujaan, sekarang cuma bisa nerima hinaan."

Surya hanya menggelengkan kepalanya. Dasar makhluk tidak tahu diri. Kemarin-kemarin saja seperti orang gila hanya karena dibalas sapaannya olehnya, sekarang justru menjelek-jelekkan.

Di sampingnya, Embun hanya memperhatikan. Sampai ketika langkah mereka berhenti di satu meja yang masih kosong, tubuhnya langsung memutar begitu mendengar nama Surya dari meja sebelah.

"Gak nyangka gue bisa temenan sama cowok yang doyannya maen sama tante-tante. Dasar Surya." Nano berucap santai.

Di sampingnya Dika mengangguk mengiyakan. "Gila gak sih? Ternyata kemaren-kemaren kita kemakan sama omongan sok bijaknya itu. Gak nyangka kalo Surya cowok murahan."

A Dangerous Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang