1.9

1.2K 143 17
                                    

Mendengar suara lembut Felix yang mengatakan bahwa ia mencintainya membuat Hyunjin tersenyum tipis. Remaja itu pun Diam sejenak guna menghentikan tangis yang membuat ia terlihat cengeng dan lemah.


"Aku tidak jadi menginap. Kita bertemu besok, aku akan menjemputmu dan pergi kes sekolah bersama. Aku sayang padamu."

Tok! Tok! Tok!

Begitu suara ketukan kamar terdengar, Hyunjin memutuskan sambungan teleponnya. Meletakkan ponsel di atas nakas lalu terduduk diam dengan mata yang masih mengalirkan tetes-tetes air. Pintu kembali diketuk beberapa kali, tetapi Hyunjin tetap bergeming.

Perasaannya sangat kacau saat ini. Berpikir bahwa kemungkinan Felix akan melupakannya ketika ia jauh disana begitu menyakitkan. Walaupun Hyunjin akan sering menghubungi Felix nantinya, tetapi tetap saja ia tidak pernah tahu apa yang Felix rasakan jika jarak mereka jauh. Bisa saja nanti Felix akan merasa bosan tanpa kehadirannya dan malah melupakan perasaan cinta mereka. Hyunjin tidak ingin itu terjadi. Memikirkan hal ini membuat hatinya terasa sakit saja. Apa sebaiknya Hyunjin tidak perlu lagi menghubungi Felix jika ia sudah tinggal di sana nanti?

Pintu kamar itu akhirnya terbuka membuat ia langsung menyeka cepat air matanya ketika sang ibu menduduki diri di samping Hyunjin. Nayeon menatap putra satu-satunya dengan tampang iba, gurat sedih terlihat dari pancaran matanya yang sipit.

Tangan ibu cantik itu terulur mengelus pundak Hyunjin memberi simpati. Nayeon tahu Hyunjin habis menangis, remaja itu memang berusaha menutupinya. Walaupun Hyunjin bertubuh atletis dan kuat, tetapi tetap saja setiap orang mempunyai kelemahan masing-masing. Termasuk Hyunjin.

Tidak terpikirkan kalau Hyunjin begitu sedih sampai menangis. Nayeon berpikir bahwa Felix-lah yang membuatnya merasa berat untuk meninggalkan Korea. Sebenarnya ia begitu terkejut mendengar kabar dari Suzy pagi tadi. Nayeon tidak pernah membayangkan keputusan suaminya dan Jongsuk untuk membarengi putra-putra mereka tinggal dalam satu atap akan membuat keduanya saling jatuh cinta.

Istri Hwang Minhyun itu tahu, sangat tahu bahwa putranya memiliki paras tampan yang mempesona. Apakah tidak ada seorang gadis yang Hyunjin sukai sampai ia malah jatuh cinta pada sesama jenis. Apakah di Korea ini tidak ada gadis cantik sampai ia malah menyukai Felix. Nayeon bergidik membayangkan bagaimana cara Hyunjin dan Felix saat berkencan.

Walaupun Felix adalah anak kandung dari sahabatnya, Suzy dan Jongsuk. Sebesar apapun rasa sayang Nayeon pada Felix hingga ia menganggap Felix sebagai anak kandungnya sendiri. Tapi tetap saja, Felix adalah lelaki dan Hyunjin malah mengatakan bahwa mereka berpacaran. Pengakuan langsung dari mulut Hyunjin membuat Minhyun tak segan untuk murka. Suaminya sudah begitu marah ketika mendapat kabar itu dari orang tua Felix, di tambah Hyunjin yang membenarkan kabar itu membuat Minhyun sampai tega menampar serta mengatakan bahwa ia adalah anak yang memalukan.

"Ayah menunggumu, Hyunjin. Masih ada yang perlu dibicarakan."

Akhirnya Nayeon memecah keheningan diantara mereka. Ia menghela nafas melihat Hyunjin hanya diam tak menanggapi. Nayeon begitu merasa sedih melihat putranya seperti ini, terlebih Hyunjin sedang jatuh cinta. Pasti akan sulit baginya.

"Ayah sudah mengurus kepindahanmu. Kau akan berangkat besok lusa."

"Secepat itu?"

Nayeon hanya mengangguk sebagai jawaban.

Seketika Hyunjin berdiri menatap Nayeon dengan pandangan kesal. Ayah dan ibunya benar-benar tidak mengerti perasaannya sama sekali. Ia tahu, apa yang ia dan Felix lakukan adalah sebuah kesalahan. Tetapi apakah usaha ayahnya untuk memisahkan mereka seperti ini akan membuat Hyunjin melupakan Felix? Hyunjin jamin, itu tidak akan berhasil sama sekali.

HYUNG OR NOONA | HYUNLIX -GS! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang