1.0

2.4K 222 8
                                    

Tak tahu harus berbuat apa..

Apa ia harus membuangnya..

Atau,

Diberikan kepada Felix..

Tapi,

Ia tidak rela..

Hyunjin kembali memasuki mobil. Ia memandang kosong botol ramuan berwarna ungu di genggamannya.

"Aku tahu kita sesama laki-laki.. sungguh, aku sangat senang menjadi kekasihmu.. dan aku lebih senang jika saja kau seorang perempuan, benar-benar seorang perempuan sungguhan. Lee Felix.. bagiku kau adalah seorang perempuan. Ya, perempuan!" bibirnya bergumam tegas. Tangannya menggenggam kuat botol ramuan pemberian nenek Heechul. Berpikir mengapa ada cairan semacam obat penawar ini? Mengapa? Biarkan saja Felix menjadi perempuan. Itulah yang Hyunjin inginkan.

Ia memasukkan botol ramuan ke dalam ransel, lalu meletakkan ransel tersebut pada kursi penumpang.

"Arrgh!" Hyunjin mengerang kesal. Kedua tangannya memukul stir mobil keras, menyalurkan rasa kesal pada stir yang tak bersalah itu.

Ia mengacak rambut frustasi. Bingung dengan apa yang harus ia lakukan sekarang.

Ketukan kaca mobil mengalihkan perhatiannya. Pria itu membuka kaca jendela, dengan datar ia berkata cuek pada orang yang mengetuk kaca mobilnya.

"Ada apa?"

"Hai.. Hyunjin.." seorang siswi menyapanya dengan suara yang terkesan di buat manja. "Eum.. aku Hwang Yeji." katanya mengulurkan tangan berniat bersalaman.

Hyunjin mengerutkan kening melirik tangan itu lalu beralih menatap datar wajah sang gadis.

"Apa maumu?"

"Yaa.. aku hanya ingin berkenalan. Ta-tapi.. kalau kau tidak mau berjabat tangan tidak apa-apa kok.." Yeji menarik tangannya kembali dengan ekspresi cemberut.

Hyunjin membuang muka. Meladeni gadis ini tidak penting baginya, yeah.. sebaiknya ia pulang.

"Tunggu!" cegah Yeji cepat ketika pria itu hendak menutup kaca mobil kembali.

"Kenapa kau diam saja? Kau tidak tertarik padaku? Aku ini salah satu wanita tercantik disekolah. Atau kau sudah mempunyai kekasih? Jangan bilang kalau gadis yang bernama Lee Felix itu kekasihmu?" perkataan Yeji bagaikan kereta api yang sedang lewat. Hal itu sukses membuat si tampan Hyunjin semakin kesal.

Ia tersenyum remeh. "Kau benar, dia kekasihku." Hyunjin menutup kaca jendela kembali seraya menyalakan mesin mobil.

"Yak! Tidak mungkin! Felix itu kakakmu Hyunjin! Kau tidak bisa berhubungan dengannya! Lagipula aku tidak kalah cantik dari noonamu. Yak!" Yeji mengetuk kaca mobil Hyunjin brutal serta berteriak jengkel sampai mobil sport merah itu keluar dari pekarangan sekolah. Saking kencangnya teriakan Yeji sampai menjadi pusat perhatian semua siswa yang berada di area parkiran, mereka menertawakan gadis yang marah-marah tidak jelas itu.

Yeji menatap wajah-wajah yang menertawainya dengan perasaan kesal. "Apa yang kalian lihat, hah?!"

Saat itu juga para siswa menghentikan tawa mereka dan kembali sibuk dengan aktifitas masing-masing.

"Cih.. dari sekian banyak siswa di sekolah ini, hanya gadis itu yang berani terus terang dan besar kepala di hadapanku, Menggelikan!" Hyunjin bergumam kesal. Ia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan maksimum membelah jalanan kota seoul yang agak padat.

•••••

Felix heran. Hari ini ia tidak menemukan setitik darah pun diatas permukaan pembalutnya. Setahunya kemarin ia masih menstruasi, walau sangat sedikit darah yang keluar. Setelah memakai pembalut dan celana dalam yang baru, gadis itu segera memakai hot pants hitam, bra dan t-shirt merah muda yang membalut tubuhnya.

HYUNG OR NOONA | HYUNLIX -GS! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang