Begitu membuka mata pelan-pelan, Felix mengernyit ketika dihadapkan dengan dada bidang seseorang. Wajahnya memerah manis saat mendapati tubuh Hyunjin yang indah bagi kalangan pria. Ia paham, Hyunjin selalu telanjang dada ketika tidur. Kemudian wanita ini mengedarkan pandang.
Menyadari bahwa tempat ini bukanlah kamarnya, bukan juga di mobil Hyunjin. Seingatnya, semalam ia dan Hyunjin masih terus mengobrol selama perjalanan pulang. Dan ini, dimana tempat yang menurut mereka penuh kenangan itu. Kamar apartemen.
Felix kembali memalingkan wajah menatap Hyunjin yang masih terlelap. Ia pikir, pertemuannya dengan Hyunjin adalah mimpi, namun begitu menyadari tangan Hyunjin sedang memeluk tubuhnya, Felix pun tertawa kecil. Dia tersenyum sembari membelai wajah pria itu dengan jarinya. "Bangunlah.." lalu berujar sambil mengelus pipi Hyunjin dengan pelan.
Cukup heran karena Hyunjin masih bergeming, Felix memang tahu betul pria yang masih tertidur ini cukup banyak berubah sejak tinggal di Amerika sana. Felix pun kembali berusaha membuatnya terjaga. "Apa ini? katanya kau selalu bangun pagi, kenapa dibangunkan tidak bangun juga?" ia menggerutu, nampak ragu ketika hendak mengecup pipi Hyunjin yang memang biasanya dia akan terbangun jika Felix menciumnya.
Dan ketika bibirnya nyaris menempel pada permukaan pipi Hyunjin, dengan tiba-tiba dia bergerak mengecup bibir Felix lebih dulu lalu terkekeh kemudian. "Aku sudah bangun sebelum kau bangun." katanya, ia semakin mengeratkan pelukan pada tubuh Felix.
Sementara itu, nampak Felix sedikit terkejut, matanya mengerjap lucu yang membuat Hyunjin tak tahan untuk tertawa. "K-kau sudah bangun?" tuturnya terbata. tapi sejenak Felix tertegun, berpikir mengapa tangan Hyunjin yang memeluk pinggangnya begitu tepat menempel dengan kulit.
Ketika menyibak selimut dengan perlahan, wanita ini tak bisa untuk terkejut saat menyadari ia hanya mengenakan pakaian dalam. "kau yang melepas pakaianku?" tanyanya, kembali menutupi tubuh dengan selimut.
Hyunjin terkekeh seraya menjawab. "Kau sendiri yang melepas kaos dan celanamu. Bahkan kau mengingau seperti ini, Hyunjinhh.. Jangan pergi.. Aku merindukanmu.. Hyunjinhh.." suaranya mengikuti Felix saat mengigau semalam, terkesan dibuat-buat. Lalu ia tertawa keras di akhir kalimat.
"Hey! Itu tidak benar." Felix bisa merasakan kemungkinan pipinya sudah memerah saat ini. Merasa malu kalau semalam dia benar-benar mengigau, dan Hyunjin melihat hal itu. "Jangan mengarang, aku tak percaya."
Hyunjin menghela nafas pelan sambil mengangkat bahu. "Hm.. Aku menyesal tidak merekamnya, andai saja aku membawa kamera atau ponsel. Mungkin aku juga akan menyerangmu ketika tidur, dan memvidiokan kegiatanku saat itu."
Perkataan nakal barusan membuat Felix menatapnya tajam dan mengerucutkan bibir, ia tahu Hyunjin sedang bercanda, namun Felix mendengus kesal saat tawa Hyunjin begitu terdengar menyebalkan di telinga. Pria itu selalu bisa menggodanya kapanpun.
Wajah cemberut Felix menggerakkan Hyunjin untuk memeluknya erat lalu membawa tubuh Felix untuk berbaring di atasnya. "Kau tahu, aku masih merindukanmu." Hyunjin berbisik diantara jarak wajah mereka yang terlampau dekat.
"Aku juga." balas Felix pelan. Tiba-tiba tersirat niatan untuk menggoda Hyunjin saat ini. Karenanya, dia mendekatkan wajah ke samping dan mengecup cuping telinga Hyunjin seraya berbisik, "bahkan, aku lebih merindukanmu." lalu Felix menegakkan tubuh, duduk dengan nyaman di atas perut Hyunjin yang padat berbentuk. Memperlihatkan keindahannya yang ramping dan mulus.
Mata Hyunjin mengitari tubuh Felix penuh kekaguman, dan terpaku pada payudaranya yang menyembul malu-malu diantara bra hitam yang di kenakannya. Dia menggeram rendah, Hyunjin mulai tergoda untuk menyentuh wanita itu, tubuh Felix terlalu memukau. Lalu dia pun berkata dengan suara beratnya, "kau cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
HYUNG OR NOONA | HYUNLIX -GS! [END]
Fantasía[REMAKE] Bagaimana Hyunjin menghadapi Felix yang sudah dianggap sebagai Hyung kandungnya sendiri telah berubah menjadi seorang wanita cantik akibat meminum ramuan yang salah? Apakah Felix masih pantas dipanggil 'Hyung' atau lebih pantas dipanggil 'N...