Felix nampak linglung di pandangi oleh para ayah dan ibu yang masih terlihat tampan dan cantik serta awet muda. Tubuhnya terasa membeku didekat pintu utama rumahnya sendiri, di kursi tamu terlihat sang ayah yang menatapnya penuh selidik membuat nyali Felix menciut.
Menundukkan kepala dan menautkan jemari yang dapat ia lakukan saat ini. Bingung, mengapa Jongsuk, Suzy, Nayeon serta Minhyun menatapnya dengan padangan seperti itu. Felix baru saja pulang sekolah, malah disambut dengan tatapan yang ia sendiri tidak mengerti.
"Duduk."
Jongsuk berkata singkat, tegas dan menunjuk kuris single yang kosong dengan dagu. Mengisyaratkan agar anak nya tidak diam berdiri layaknya patung yang menghias museum atau jalan raya.
Dengan langkah berat Felix mendekati kursi dan duduk disana. Kepalanya masih menunduk, tak berani menatap satu persatu wajah datar dihadapannya saat ini. Perasaan Felix berkecamuk seolah ia adalah tahanan yang akan di interogasi seorang detektif terkenal. Sherlock Holmes. Baik, Jongsuk nampaknya tidak pantas menjadi sosok yang melegenda itu.
"Lixie, beritahu pada kami perihal tubuhmu yang berubah."
Felix baru berani mendongak saat suara lembut Suzy masuk indera pendengarannya. Gadis itu meringis sesaat. "Ibu pernah bilang, tidak akan membahas hal ini lagi, kan?" katanya terdengar memohon.
Mendengar itu Suzy menghela nafas. ia melirik-lirik wajah Nayeon dan Minhyun sebelum kembali menatap anak remajanya sambil mengangkat bahu sekilas. "Memang tidak mau membahas. Tapi... Lihatlah mertuamu, mereka ingin tahu. Dan, ibu juga ingin mendengar penjelasan mengenai perubahan ajaib itu."
Felix mendesah manja seolah tidak ingin membahas hal ini lagi. Meski pipinya bersemu karna Nayeon dan Minhyun disebut 'mertua', Namun Felix tetap memohon. Ke empat orang dewasa di depannya malah terkikik melihat ia merengek seperti bocah sekolah dasar. Tadi wajah mereka begitu dingin, sekarang malah cekikikan tidak menentu, aneh sekali.
Dipandanginya satu persatu para ayah dan ibu yang kini terlihat ceria itu dengan wajah Felix yang merengut serta bibir di majukan. "Jika mendengarnya, pasti kalian akan menertawakanku." Felix berucap polos. Disaat perasaan yang sedang kacau seperti ini, ia tidam ingin mendengar suara tawa yang ditujukan untuknya.
"Ayolah, Lixie.. Kami hanya ingin tahu saja." Minhyun membujuk sambil terkekeh.
"Lagipula, hanya memberi penjelasan, kan?" tambah Nayeon.
"Itu mudah, Lix. Ayo, ceritakan pada kami." timpal Jongsuk tersenyum lebar memamerkan deret giginya yang rapih.
Felix tampak berpikir. Bukan karna tidak ingin menceritakan perihal sihir Heechul, tetapi memang ia sungguh malu mengakui awal kesalahan sihir itu, yang diikuti alasan bahwa ia tidak laku di antara perempuan. Felix sungguh malu. Berkat dorongan dari Suzy, ibunya yang cantik sekaligus cerewet ini membuat Felix menghela nafas panjang dan menceritakan semuanya dari awal.
Benar-benar dari awal, bahkan penolakan Kim Seungmin padanya saat itu adalah pembuka dimana ia memulai cerita. Felix terus menjelaskan sesuai kenyataan, tidak kurang atau lebih. Dia tidak canggung sama sekali saat mengatakan bahwa dirinya berpacaran dengan Hyunjin. Namun satu hal yang masih menjadi rahasia, yaitu moment bercinta di apartemen. Jika mereka tahu, sudah pasti Felix akan terkena marah.
"Hebat sekali.."
"Benar-benar ajaib.."
"Menakjubkan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
HYUNG OR NOONA | HYUNLIX -GS! [END]
Fantasy[REMAKE] Bagaimana Hyunjin menghadapi Felix yang sudah dianggap sebagai Hyung kandungnya sendiri telah berubah menjadi seorang wanita cantik akibat meminum ramuan yang salah? Apakah Felix masih pantas dipanggil 'Hyung' atau lebih pantas dipanggil 'N...