4 Years Later
Felix membuka mata perlahan. Mengerjap beberapa kali, lalu ia bergerak mematikan alarm yang berdering di nakas. Sementara Hyunjin yang berada di sisinya melenguh, tangan pria itu bergerak memeluk tubuh telanjang Felix di balik selimut.
Telanjang? Ya, seperti biasa. Melakukan kegiatan suami istri di malam hari.
"Bangunlah. Aku ingin membuat sarapan." Felix berusaha membebaskan diri dari Hyunjin, tapi ia seolah berhadapan dengan batu dan Hyunjin malah semakin menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Felix. Ia merasakan sesuatu yang aneh, tubuh Hyunjin terasa panas saat dia sentuh.
"Hm.. sebentar saja." suara pria itu pun terdengar parau.
"Hyunjin, kau panas sekali." Felix memastikan, ia mengusap kening dan rambut Hyunjin yang terasa basah karena keringat. "Kau demam." tambah Felix kemudian.
"Tidak. Aku baik-baik saja."
Meski Hyunjin berbicara seperti itu, Felix tetap memaksa dan melepas pelukannya. Setelah membenarkan selimut pada Hyunjin, Felix segera turun dari ranjang, berlari menuju kamar mandi, dan berpikir untuk cepat-cepat membersihkan diri, setelahnya membuatkan Hyunjin sarapan juga memberinya obat.
Dengan cepat Felix memakai pakaian rumahan, mencepol rambutnya tinggi-tinggi hingga wajahnya semakin terlihat manis dengan anak rambut yang jatuh di sisi wajah. Sementara Hyunjin masih tertidur di kasur, Felix melirik pria itu khawatir sambil menaruh handuk di balik pintu.
Hyunjin berusaha membuka mata ketika ia merasa keningnya disentuh. Pria itu tersenyum mendapat wajah Felix yang khawatir. "Aku baik-baik saja, sayang." kata Hyunjin, tapi tak berpengaruh bagi Felix.
"Kau sakit. Ini pasti karena kemarin." Felix berkata lemas. Ia ingat betul akhir pekan kemarin, Hyunjin mengajak Taeyong bermain bola di taman sore itu, dan pulang dalam keadaan basah kuyup karena kehujanan.
Mengingat itu, Felix terkesiap. Suaminya sedang demam, lalu bagaimana dengan putranya?
"Sebentar, aku akan buatkan bubur untukmu." Felix kembali mengelus surai Hyunjin. Setelah mengecup pipi suaminya, ia bergegas keluar dan berlari menuju kamar sebelah.
Wanita itu membuka pintu pelan-pelan. Ruangan kamar yang tak terlalu besar dengan tema tokoh kartun 'Lightning Mcquen', juga seorang anak laki-laki yang masih terlelap di ranjangnya dia lihat saat ini.
Felix tersenyum lega ketika ia menyentuh kening Taeyong yang tak terasa panas sedikitpun. Bahkan bocah empat tahun itu masih tertidur begitu nyenyak. Felix mencium kening putranya, lalu kembali pada niatannya untuk membuat bubur.
Hari senin ini, Felix mengingat kembali jadwal suaminya di kantor. Sepertinya ada rapat penting pukul sembilan pagi, Felix yakin itu. Sambil mengaduk masakannya, ia memikirkan bagaimana menyelesaikan rapat selagi Hyunjin sedang sakit begini.
Tapi pelukan dari belakang sedikit mengejutkannya. Felix pun mematikan kompor dirasa bubur telah matang. Hyunjin tengah memeluk tubuhnya saat ini, dan Felix bisa merasakan suhu panas pria itu begitu Hyunjin menumpukan dagu pada bahunya.
"Lix.." Hyunjin bergumam lemas.
"Ayah, ibu.." kemudian terdengar gumaman khas anak laki-laki mengalihkan perhatian mereka.
Felix dan Hyunjin sama-sama melirik ke belakang, lebih tepatnya di belakang sedikit ke bawah. Dimana Taeyong sedang memeluk kaki Hyunjin dengan mata yang terpejam, sepertinya Taeyong masih mengantuk.
Felix terkekeh melihat pemandangan semacam ini. Posisi mereka bertiga yang berbaris nampak lucu seolah hiburan bagi Hyunjin sendiri, pria itu ikut tertawa meski terdengar lemas. Dia beralih pada Taeyong dan menggendong bocah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYUNG OR NOONA | HYUNLIX -GS! [END]
Fantasy[REMAKE] Bagaimana Hyunjin menghadapi Felix yang sudah dianggap sebagai Hyung kandungnya sendiri telah berubah menjadi seorang wanita cantik akibat meminum ramuan yang salah? Apakah Felix masih pantas dipanggil 'Hyung' atau lebih pantas dipanggil 'N...