Menu makanan untuk sore ini telah tersaji rapi di meja makan. Beruntung pada siang hari Suzy menemani Felix sampai saat ini. Suzy membantunya membersihkan rumah juga memasak untuk dirinya dan Hyunjin. Bahkan sewaktu kemarin, Nayeon yang datang mengunjungi rumah sempat membersihkan taman kecil di halaman belakang hingga rumah benar-benar bersih sepenuhnya.
Suzy jadi sering datang semenjak Felix sudah memasuki bulan-bulan dekat dengan persalinan. Selagi Hyunjin pergi bekerja, Suzy dan Nayeon-lah yang menjaganya. Sesekali terkadang Seungmin, Jeongin, dan Jisung. Namun mereka tak akan lama karena memiliki kesibukan masing-masing pada anak-anak mereka. Karena itu Felix semakin gak sabar untuk melahirkan, ia juga ingin mengurus buah hatinya sendiri.
Sambil memotong apel untuk Felix, Suzy memanggil wanita hamil itu untuk duduk bersama di meja makan. felix yang memang sedang ingin memakan buah berkulit merah ini bergumam senang hingga berbinar manis.
"Makanlah pelan-pelan." Suzy tertawa melihat tingkah putrinya. Menyadari Felix yang sedang hamil, dan sendirian dirumah selagi Hyunjin di kantor, Suzy merasa tak ingin untuk pulang ke rumah.
"Lix, kau tidak apa-apa jika ibu pulang?"
"Ya. Aku akan baik-baik saja, Bu. Ayah pasti sudah menunggumu. Ini sudah sore."
Mendengar suara Felix yang terkesan santai, membuat Suzy menghela nafas. "Sewaktu ibu hamil dirimu, ayah selalu pulang sore."
"Benarkah?" kata Felix datar, seolah saat ini melahap potongan buah apel adalah hal paling utama dibanding pembahasan mereka.
"Tapi kenapa Hyunjin belum pulang? Siapa yang akan menjagamu?"
Seketika Felix mendadak berhenti, jarinya yang semula memegang potongan kecil apel kini di letakkan kembali pada permukaan piring kecil. Wanita ini tersenyum, berharap ibunya dapat melihat bahwa ia baik-baik saja.
"Hyunjin terkadang lembur."
Meski Felix berkata biasa saja, namun alasan wanita itu meragukan Suzy. Bagaimanapun juga Felix sedang hamil, wajar bukan jika Suzy mengkhawatirkannya jika ia sendirian meski di dalam rumah sekalipun.
Suzy kembali menghela nafas. Dia mencoba mengerti bahwa pemikiran seorang pria terkadang muncul rasa obsesi jika sudah mencari kebutuhan yang bernama 'uang'. Suzy paham pria melakukan itu demi orang tersayangnya, demi istri dan anak mereka. Namun terkadang juga pria memiliki rasa obsesi yang berlebih hingga dia rela meninggalkan istri dan anak hanya demi bisnis juga mencari uang.
Suzy bersumpah akan membunuh Hyunjin jika terjadi sesuatu yang buruk pada Felix. Terlebih jiwa pebisnis Minhyun menurun penuh pada Hyunjin. Dia hanya tak ingin putrinya yang sedang hamil dinomor dua kan oleh pekerjaan. Jika Hyunjin lebih memilih bekerja sepanjang hari dan tak memperhatikan Felix, maka Hyunjin, habis kau!
"Ibu, lihat!"
Suzy menyipitkan kedua matanya mencoba membaca pelan-pelan pesan singkat pada ponsel Felix. Pesan dari Hyunjin yang berisi 'Jangan lupa makan tepat waktu dan minum obat. Sebentar lagi aku pulang, sayang.' benar-benar merubah wajahnya menjadi mendadak malas
"Hey! Apa dia begitu sibuk sampai mengirim pesan seperti itu?"
Felix kembali menarik ponselnya, sambil melahap satu potong apel. Bibirnya sedikit dibuat cemberut. "Meski begitu, dia memperhatikanku, bu."
Suzy hanya mendesis. "Baiklah. Sebentar lagi Hyunjin pulang, kan?" katanya, merapikan penampilan sebentar lalu meraih tas tangan di atas meja.
Melihat Felix yang kembali lahap dengan potongan apel, Suzy mendadak mendekat sambil terkekeh. Tingkah ibu hamil yang satu ini benar-benar membuatnya gemas. "Tak perlu mengantarku, aku bisa pulang sendiri. Makanlah.." Suzy mengusap puncak kepala Felix sebentar kemudian menunduk sambil mengelus perut wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYUNG OR NOONA | HYUNLIX -GS! [END]
Viễn tưởng[REMAKE] Bagaimana Hyunjin menghadapi Felix yang sudah dianggap sebagai Hyung kandungnya sendiri telah berubah menjadi seorang wanita cantik akibat meminum ramuan yang salah? Apakah Felix masih pantas dipanggil 'Hyung' atau lebih pantas dipanggil 'N...