Felix mengerutkan dahi begitu wajah Hyunjin mendadak kaget. Kata 'apa?!' yang Hyunjin ucapkan tadi benar-benar membuatnya bingung. Entah karena Hyunjin yang terkejut atau pria itu memang tidak mendengarnya.
"Aku tidak dapat bulanan ku." ulang Felix. Yang ia anggap Hyunjin kurang mendengar penjelasannya tadi.
Namun Hyunjin menggeleng keras masih dengan wajah terkejutnya. "Maksudku, kau benar-benar tidak datang bulan?"
Felix hanya mengangguk sekali. Dan Hyunjin langsung menggenggam kedua tangan Felix erat-erat sembari menatap matanya. "Kau.." lirih Hyunjin, sorot matanya masih tertuju pada Felix. Namun justru wanita itu malah dibuat bingung oleh suaminya sendiri.
Bahkan semakin bingung ketika tiba-tiba Hyunjin beranjak pergi mendekati tas kerjanya, mencari ponsel dan menghubungi seseorang. Setelah itu dia kembali duduk bersama Felix. Hyunjin terkekeh mendapati raut wajah heran pada wajah manis istrinya. Dia merebahkan tubuh pada lantai sambil menjadikan paha Felix sebagai bantalan.
"Lix, aku sayang padamu." tangan Hyunjin bergerak melingkari pinggang Felix dengan wajah menghadap perutnya, ia mengecup perut datar wanita itu beberapa kali.
"Ey~ kenapa tiba-tiba jadi manja begini?" Felix tertawa pelan, sambil mengelus surai Hyunjin yang halus.
"Sstt.. Biarkan seperti ini."
Felix menurut begitu Hyunjin telah memejamkan mata di pangkuannya, sebelah tangan masih mengelus surai pria itu, sedang sebelah tangan yang lain meraih ponsel Hyunjin yang tergeletak di dekat mereka.
Felix membuka aplikasi browsing, mengetik mengenai masalah apa jika wanita tidak dapat bulanan. Meski penasaran, namun dia kembali menghapusnya, lalu mengetik lagi, dan menghapusnya lagi. Pada akhirnya Felix malah menaruh ponsel Hyunjin di atas nakas. Dia hanya takut sesuatu yang buruk terjadi pada dirinya saat ini.
Felix juga sudah mencoba mencari jawaban pada ponselnya sendiri. Namun entahlah.. dia hanya takut. Apalagi saat Hyunjin mengajak ia untuk memeriksakan diri ke dokter, itu malah membuat perasaan Felix semakin tak tenang jika saja hal buruk menimpanya.
Lama Felix melamun, bel rumah tiba-tiba berbunyi dan Hyunjin segera bangkit seolah dia mendengar alarm dunia. Menghiraukan wajah heran Felix, pria itu berlari menuruni tangga menuju lantai satu.
Dan Felix dibuat benar-benar heran karena Hyunjin kembali bersama seseorang -yang dia kenal sebagai dokter Cho. Wanita itu berdiri menyapa singkat dokter ramah itu. Ketika Hyunjin mempersilahkan sang dokter untuk memeriksa Felix, dengan senyum riangnya pria itu melangkah keluar kamar, meninggalkan seraut wajah istrinya yang nampak kaget dan takut karena dokter akan segera memeriksa.
Hyunjin menunggu dengan gugup dibalik pintu kamar tidurnya. Dia menghela nafas berkali-kali berharap fikirannya memang benar. Setelah beberapa menit terlewati, dokter Cho muncul menemui Hyunjin. Ketika dokter berwajah ceria itu hendak berbicara, Hyunjin segera membawa mereka untuk membahas masalah ini di ruang tamu, berharap Felix tak bisa mendengar pembicaraan mereka.
Felix tahu mereka sedang berbicara, dia sendiri hanya diam terduduk di ranjangnya. Felix benar-benar takut saat ini, takut akan sesuatu yang buruk akan terjadi. Lama Felix merenung dia mengangkat wajah ketika merasa seseorang berdiri di hadapannya. Felix menatap Hyunjin pelan-pelan sambil hampir menangis. Kedua tangannya gemeteran saat Hyunjin berlutut dan menggenggamnya erat.
"A-apa yang terjadi?" tanya Felix lemas, suaranya terlampau parau.
Namun Hyunjin masih diam, wajahnya yang tak berekspresi apapun memengaruhi air mata Felix untuk turun dengan cepat. Wanita cantik itu tertunduk, jemarinya terasa dingin dan balas menggenggam jemari besar Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYUNG OR NOONA | HYUNLIX -GS! [END]
Fantasía[REMAKE] Bagaimana Hyunjin menghadapi Felix yang sudah dianggap sebagai Hyung kandungnya sendiri telah berubah menjadi seorang wanita cantik akibat meminum ramuan yang salah? Apakah Felix masih pantas dipanggil 'Hyung' atau lebih pantas dipanggil 'N...