2.2

1.1K 137 14
                                    

Alunan musik piano yang begitu indah masuk dalam pendengaran Suzy. Wanita itu tersenyum puas ketika selesai mematut diri dicermin. Pasti Jongsuk sudah menunggunya cukup lama sambil memainkan piano di sebuah ruangan yang terhubung dengan kamar mereka, dimana itu adalah ruang kerja Jongsuk serta ada sebuah grand piano hitam di sudut ruangan.

Suzy terenyuh mendengar alunan musik indah itu, hatinya merasa tenang kala mendengarnya. Jongsuk memang pandai bermain musik, juga Suzy yang mempunyai suara merdu. Mereka terkadang menyanyi bersama, dengan Jongsuk yang mengiringi istrinya bernyanyi jika mereka mempunyai waktu luang.

Suzy melangkahkan kakinya mendekati Jongsuk yang tengah duduk sambil memainkan piano. Jemari laki-laki itu begitu lihai menekan tuts-tuts hitam putih memainkan sebuah musik klasik lullaby. Rasanya Suzy ingin tertidur saja jika Jongsuk memainkan musik itu, tetapi mereka harus segera pergi ke sekolah Felix untuk mengurus ulang identitasnya. Bahkan bukan hanya identitas disekolah, akta kelahiran dan kartu keluarga ikut serta di perbarui.

Dengan perlahan Suzy melingkarkan tangannya ke leher sang suami. Jongsuk sendiri tersenyum melihat Suzy tengah memeluknya dari belakang. Ia berhenti bermain piano dan menoleh ke wajah cantik istrinya.

"Sudah selesai?"

Suzy hanya mengangguk lalu mencium sebelah pipi Jongsuk. "Ayo berangkat." ajaknya.

Tadi pagi Jongsuk dan Suzy melihat sileut remaja laki-laki yang keluar dari rumah. Jika dilihat baik-baik, Jongsuk yakin pasti remaja itu Felix. Ia dan Suzy sangat heran mengapa putri mereka berpenampilan seperti itu. Namun Suzy berpikir bahwa mungkin saja Felix belum mau menunjukkan gender barunya di sekolah. Dalam perjalanan menuju sekolah pun Suzy dan Jongsuk mampir sejenak di sebuah butik untuk membeli seragam baru. Walau Suzy tahu Felix sudah mempunyai seragam khusus perempuan, tapi ia tetap ingin membelinya.

Kini mereka sudah sampai dan sekarang tengah menghadap seorang guru bermarga Jung selaku wali kelas di kelas Felix. Disana Jongsuk dan Suzy langsung membahas niatan mereka kemari serta meminta pihak sekolah untuk mengurus ulang identitas anak mereka.

"Anak anda seorang perempuan? Bukankah Felix laki-laki?" Jung ssaem nampak terkejut dengan kenyataan ini.

"Iya. Saya juga tidak tahu mengapa Fel-"

"Sstt!" Suzy segera menyikut lengan Jongsuk agar berhenti berbicara. "Pak Jung, putriku sangat tomboy sekali. Sejak kecil Felix sering mengalami kesalahan gender pada identitas di sekolah. Kami sudah melakukan ini berulang-ulang sejak dia masuk sekolah dasar dan JHS, maaf kami baru kemari karena kami begitu sibuk dengan pekerjaan. Felix tidak mau mengurus kesalahan pada identitasnya sendiri, ia selalu ingin orang tuanya yang mengurus." Suzy berkata lancar dan Jongsuk yang duduk disebelahnya hanya mengerjapkan mata kebingungan. Suzy hanya bisa beralasan demikian, sama seperti pernyataannya pada para pekerja rumah. Ia rela berbohong demi anaknya sendiri.

"Suzy-"

"Dan, ini.. Tolong berikan seragam ini untuk Felix. Jika wali kelasnya yang menyuruh dia untuk memakai rok, mungkin saja Felix akan menurut. Tolong ya, pak."

Setelah menaruh tas karton yang berisi seragam Felix di atas meja, Suzy mengerling dan memberi senyuman manis kepada Jung ssaem. Guru laki-laki itu pun merasa terpukau melihat wajah cantik Suzy dan menganggukkan kepala tanda setuju.

"Ehm!"

Jongsuk yang tidak tahan dengan situasi langsung berdehem keras membuat guru itu kembali berekspresi formal. Ia tahu wali kelas Felix tengah terpesona pada istrinya. Terlebih Suzy itu pandai beraegyo.

HYUNG OR NOONA | HYUNLIX -GS! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang