"Hyunjin!"
Felix berseru begitu dia keluar dari toko buku bersama Lucas. Dilihatnya Hyunjin menoleh dan tercengang saat hendak memasuki mobil putihnya, dengan cepat ia segera melempar barang belanjaan ke dalam kendaraan canggih itu hingga mendarat di jok belakang. Nampaknya, Hyunjin habis keluar dari toko aksesoris dan berbagai macam pernak-pernik lampion.
Tak hentinya mata Felix menatap Hyunjin sedikit heran. Bukankah pria itu akan mengunjungi kantor Minhyun? Mengapa bisa berada di pusat perbelanjaan seperti ini. Sedangkan Hyunjin malah menatap wajah Felix dan Lucas bergantian. Dari kilat matanya, dia mulai berfikir yang tidak-tidak mengenai mereka.
Di hari yang menjelang sore seperti ini, kenapa Felix bisa bersama Lucas. Dipusat perbelanjaan pula. Apa mereka sedang kencan? Itulah kalimat tanya yang sekiranya ada di kepala Hyunjin. Untuk sekarang, ia merasa tak bisa berfikir jernih. Hyunjin terpusat pada suatu rencananya di malam hari.
"Sedang apa kau disini? Bukankah kau pergi ke kan-"
"Kau sendiri sedang apa?" Hyunjin menyela, matanya beralih menatap Lucas. "Dan kau?" tanya pria itu.
"Aku hanya mengantar Felix, jangan khawatir." Lucas menyahut pelan. Dia berusaha agar suasana tetap membaik.
"Ayo pulang."
Tanpa membuang waktu, Hyunjin langsung menarik tangan Felix untuk memasuki mobilnya, meninggalkan Lucas sendirian disana.
Selepas mereka berlalu, Lucas menghela nafas. Dia mulai berjalan sambil menunduk. Perasaan yang mungkin belum hilang untuk gadis milik Hwang Hyunjin itu sungguh membuatnya tersiksa.
Sampai kapan Lucas harus seperti ini, memendam semua rasa perih nya sendirian hingga pada akhirnya dia merasa sedikit perih di bagian bahu akibat menabrak seseorang.
Tampak wanita muda membungkuk dan berujar maaf padanya. Lucas balas membungkuk sekilas dan bergumam maaf juga. Tetapi, sesuatu menarik perhatiannya. Tanpa ragu dia mulai meraih sebuah dompet yang tergeletak begitu saja. Menghilangkan sikap sopan santunnya karena berani melacak benda milik orang lain, segera Lucas melihat isi dompet tadi. Setelah membaca nama pada kartu identitas pemilik dompet, dia segera berlari menyusul wanita yang telah bejalan menjauh.
"Nona, dompet anda!"
Lucas terlihat frustasi saat mahasiswa jurusan seni di bidang menari itu tidak menoleh, pria ini sempat membaca kartu identitas kampus wanita itu tadi.
Banyaknya orang yang berlalu lalang membuat Lucas sedikit lelah mengejarnya, namun ia tidak patah semangat, dompet ini harus kembali pada pemiliknya. Hingga akhirnya Lucas berteriak memanggil nama wanita yang sudah berjalan cukup jauh itu.
"Kim Jungwoo! Dompet anda!"
Lucas tersenyum saat seseorang yang ia panggil benar-benar menoleh. Terlihat perempuan bernama Jungwoo terkejut melihat dompet miliknya ada digenggaman Lucas. Dia segera berlari menghampiri.
"Oh, apa dompetku jatuh tadi?"
Hanya anggukan yang Lucas beri sebagai jawaban. Sambil menyodorkan dompet pada Jungwoo, dia sedikit memperhatikan wanita muda di hadapannya.
"Terima kasih banyak."
Lucas tersenyum. Penampilan Jungwoo benar-benar menarik, meski cenderung terlihat seperti anak SMA.
Rambut wanita itu berwarna Bleaching, dipadu topi berwarna hitam di kepala nya yang mana membuat Jungwoo tetap terlihat manis. Lucas berpikir apakah mahasiswa fakultas kesenian semuanya berpenampilan seperti itu. Jika Lucas boleh menilai, Jungwoo begitu keren. Terlebih, dia pandai menari.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYUNG OR NOONA | HYUNLIX -GS! [END]
Fantasy[REMAKE] Bagaimana Hyunjin menghadapi Felix yang sudah dianggap sebagai Hyung kandungnya sendiri telah berubah menjadi seorang wanita cantik akibat meminum ramuan yang salah? Apakah Felix masih pantas dipanggil 'Hyung' atau lebih pantas dipanggil 'N...