...
___
Andai ku malaikat, ku potong sayapku
Dan rasakan perih di dunia bersamamu
Perang kan berakhir, cinta kan abadi
Di tanah anarki romansa terjadi
___Jaemin berdiri di tepi pantai tanpa alas kaki. Matanya menatap laut dengan hamparan pasir putih dan ombak yang menggulung pelan. Dibelakangnya Minhyung memeluk pinggangnya.
Tentara itu mengajak diam-diam Jaemin keluar dari penjara. Membawanya untuk melihat pantai.
Minhyung tau apa resikonya membawa tahanan perang seperti Jaemin keluar dari penjara. Tapi hanya dengan cara seperti ini Minhyung dapat menikmati waktunya dengan Jaemin.
.
Punggung tanpa kain Jaemin menempel pada dada telanjang Minhyung. Setelah mereka menghabiskan malam panas, keduanya duduk beralas jaket lusuh milik Minhyung. Saling membagi kehangatan ditengah dinginnya angin malam.
"Jaemin, aku mencintaimu"
Jaemin tau itu, meski tanpa katapun Jaemin tau.
"Aku juga mencintaimu, Minhyung"
Bibir keduanya kembali bertemu. Menyatu dalam diam. Malam itu, menjadi saksi pergulatan panas dua insan yang menyalurkan cinta masing-masing.
.
___
Desing peluru tak bertuan, hari-hari yang tak benderang
Setiap detik nyawa ini kupertahankan untukmu
Alasanku ada di sini, dan parasmu yang kurindukan
Di neraka kan kumenangkan, hariku bersamamu
___Sore itu dibawah langit senja Jaemin kembali berdiri menatap laut. Tapi tidak ada Minhyung yangí
bersamanya. Tidak ada Minhyung yang memeluk pinggangnya.Setelah berhasil keluar dari penjara secara diam-diam, Jaemin berjalan sendiri menuju pantai. Berharap mendapat setidaknya secuil berita dari Minhyung.
Hatinya gelisah. Menunggu Minhyung yang pergi untuk berperang. Jaemin resah, Jaemin takut. Takut jika tidak dapat melihat Minhyung lagi. Takut jika dirinya kehilangan satu-satunya kebahagiaannya.
.
___
Dalam gelisahku menunggu, berita tentang gerilyamu
Semerbak rindu kuasai udara panas ini
Sepucuk surat telah tiba, dan senja pun ikut berdebar
Kalimat indah dan kisahmu tentang perang dan cinta
___Senja semakin larut. Matahari sudah hampir tenggelam seutuhnya. Tapi perasaan Jaemin semakin menghangat. Saat matanya dengan jelas menangkap pemandangan Minhyung yang berjalan ke arahnya dengan balutan seragam tentaranya.
Jaemin menangis dalam diam. Air matanya mengalir begitu saja menuruni pipi cantiknya. Tatapannya semakin mengabur seiring dengan Minhyung yang semakin mendekat. Bibirnya yang bergetar tersenyum. Jaemin tidak bisa menahan perasaannya.
Minhyung semakin mendekat. Dan begitu sampai tepat di hadapan Jaemin, Minhyung merengkuh tubuh kecil itu. Memeluknya erat, seolah tiada hari esok.
Keduanya saling menyalurkan rindu.
Pelukan keduanya melonggar. Jaemin mengangkat kepalanya untuk dapat melihat wajah Minhyung. Jemari kurusnya membelai wajah Minhyung yang dipenuhi luka. Mengelusnya pelan.
Selanjutnya, bibir keduanya bertemu. Namun tidak ada ciuman panas seperti saat mereka melakukannya malam lalu. Tidak ada erangan erotis seperti saat Minhyung mencumbunya malam lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
Random[Tentang aku, kau dan dia] Versi lain dari "ketika aku" yang sudah ditamatkan Markmin, Jenren, Luchan Ldr