...
Menikmati kopi di pagi hari ditemani kicauan burung dan udara segar pagi memang sangat nikmat. Tanya saja pada Mark Lee. Laki-laki dipertengahan tigapuluhan itu selalu mengulangi kegiatan yang sama di pagi hari, minum kopi.
Memang kopi buatan Mark ini tidak seenak buatan Jaehyun yang selalu pas waktu menakar. Tapi minum kopi di pagi hari di teras rumahnya itu yang mebuat spesial. Apalagi kalau mendengar suara cempreng Jaemin yang selalu ribut di pagi hari.
"Jisung ayo! Nanti mama kehabisan cabe kalau kesiangan"
Mark sangat hapal betul bagaimana rutinitas pagi si manis Na itu. Teriakannya yang mungkin bisa membangunkan satu RT. Jisung, anaknya yang selalu rewel karena harus bangun pagi-pagi dan ikut mamanya belanja.
Jadi sebagai tetangga yang baik hati, Mark dengan senang hati akan membantu Na Jaemin. Apalagi Mark ini suka sekali dengan Jaemin. Siapa sih yang tidak ingin menjadi suami dari janda manis semacam Jaemin ini.
"Jaemin! Selamat pagi!" teriak Mark dari terasnya.
Si manis yang dipanggil itu menoleh, kemudian tersenyum. "Pagi, mas Mark" sapa Jaemin balik.
Oo senangnya dalam hati ey
Mark menyengir lebar. Mukanya sudah mirip idiot, padahal cuma karena disenyumi Jaemin. Senyum Jaemin itu menurut Mark bikin candu seperti kafein tapi sangat manis, lebih manis dari gula.
"Maaa" anak Jaemin merengek dari pintu rumah. Bocah empat tahun itu merengek dengan tangan mengucek mata dan bibir mencebik ke bawah.
Jaemin mengehela napas melihat anaknya. Padahal pagi ini Jaemin buru-buru ingin ke pasar karena mau beli cabai. Kemarin sudah ke pasar, tapi agak siang ternyata Jaemin kehabisan. Jadi mumpung masih pagi Jaemin mau cepat-cepat.
"Ayo, Sung. Keburu siang loh" tubuh Jisung diangkat mamanya dan dibawa ke motor vario putih yang sudah terparkir di halaman rumah. Padahal kalau dilihat anak itu ogah-ogahan ikut mamanya karena masih ngantuk.
Jisung merengek digendongan Jaemin. Anak itu hampir menangis kalau saja Mark dengan segala jiwa kepahlawanannya tidak datang dan mengambil alih. Layaknya seperti ayah yang membantu istrinya mengurus anak, Mark mengiming-imingi Jaemin akan menjagakan Jisung selama si manis pergi ke pasar.
"Nggak usah mas nanti ngerepotin" tolak Jaemin merasa tidak enak merepotkan tetangganya di pagi hari.
Dan Mark dengan segala kepercayaan dirinya yang tinggi sangat yakin kalau Jaemin akan luluh dengan segala iming-imingnya. Dan benar saja, Jisung dititipkan ke Mark sementara Jaemin ke pasar. Tidak lama kok, cuma setengah jam.
Mark sih senang-senang saja. Toh anggap saja belajar menjadi ayah dan suami yang baik untuk Jisung dan Jaemin nanti.
...
Uwu senyum jaemin emang manis beut🤕
Maap lagi galao gara2 cabe mahal🤧Aku kemarin bikin ini 🤕 maap yaa🤧
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
Losowe[Tentang aku, kau dan dia] Versi lain dari "ketika aku" yang sudah ditamatkan Markmin, Jenren, Luchan Ldr