...
"Hai Jaemin! Hari ini kamu cantik"
Kalimat itu terus terngiang-ngiang di kepala Jaemin. Hanya dua kata, hai dan Jaemin. Tapi efeknya sungguh luar biasa. Melebihi efek komentarnya yang ternotis si most wanted di sosial media.
"Argh. Aku gila" jerit Jaemin frustrasi menjedukkan kepala di meja kantin.
Jisung yang duduk di depannya di buat bingung dengan tingkah kakanya yang tiba-tiba menjadi aneh. Menjadi lebih anteng dan mengabaikan kopinya. Bukan Jaemin sekali.
Tapi Jisung memilih untuk tidak mengambil pusing dan melanjutkan makannya. Toh nanti juga Jaemin pasti akan bercerita kepadanya saat sudah waktunya.
"Jisung!"
Sendok Jisung menggantung begitu saja di depan mulutnya yang sudah terbuka. Matanya menatap kakanya yang mengangkat wajahnya dengan bibir majunya.
"Aku. Kenapa?"
Ha?
"Ya mana ku tau"
Betul Jisung, betul.
Jaemin mencebik. Dirinya kini mulai tidak yakin dengan perasaanya. Mulai goyah dari pendiriannya. Jaemin mulai keluar jalur sepertinya.
Di depan sana ada Jaehyun, senior tampan yang akhir-akhir ini Jaemin kagumi. Jaehyun duduk dengan anggap saja calon pacarnya. Namanya Taeyong. Orangnya lebih kalem jika dibandingkan dengan Jaemin. Tapi Jaemin juga tidak ingin dibandingkan dengan seniornya itu kok. Jelas saja Jaemin akan kalah.
Biasanya Jaemin akan merasa cemburu jika melihat pemandangan semacam itu. Tapi, sekarang ini apa. Jaemin biasa saja. Bahkan seolah pemandangan di hadapannya itu biasa saja. Ya memang biasa saja sih sebenarnya.
Ah terserah mereka saja. Jaemin tidak peduli.
Sementara di depan sebelah kiri agak jauh dari tempat duduknya. Jaemin melihat kakaknya. Duduk bersama empat orang lainnya.
Jaemin mencebik. Bukan karena tingkah konyol kakaknya yang menyita hampir seluruh isi kantin. Tapi karena laki-laki yang duduk di sebelah kanan kakaknya.
Sial. Jaemin bodoh
Bukankah seharusnya ini pemandangan biasa. Setiap hari Jaemin selalu melihat pemandangan yang sama. Tapi entah kenapa hari ini rasanya ada yang berbeda.
"... Kamu cantik"
Jaemin menggelengkan kepalanya. Ah suara itu, kalimat itu kembali terngiang-ngiang di kepalanya.
"Kak. Kenapa sih? Aneh banget"
Jaemin lagi-lagi menggeleng.
"....cantik"
"Astaga aku baper ya tuhan" jerit Jaemin yang kini menjambak rambutnya. Demi tuhan Jaemin benar-benar goyah sekarang.
"Oh. Kak Mark ya" gumam Jisung sedikit keras.
"Jangan sok tau kamu" bela Jaemin.
"Bilang aja sih kak. Kak Nana itu baper karena tadi pagi disapa kak Mark lagi"
Jaemin lagi-lagi mencebik. Kalimat Jisung seratus persen benar. "Tau dari mana?"
Jisung mengangkat bahunya acuh. Melahap suapan terakhir makanannya. Lalu pergi meninggalkan Jaemin sendirian di bangku kantin yang tidak terlalu ramai.
"...cantik... cantik"
Astaga, Jaemin bisa gila.
Kembali Jaemin melirik bangku kakaknya. Mark ada disana, iya yang duduk disebelah kakaknya. Yang tadi pagi juga mengatai Jaemin cantik sampai hampir membuat goyah karena gamon, alias gagal move on.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
Aléatoire[Tentang aku, kau dan dia] Versi lain dari "ketika aku" yang sudah ditamatkan Markmin, Jenren, Luchan Ldr