Pepero [MarkMin]

1K 112 32
                                    

...

Mark baru saja datang dari dapur membawa sepiring potongan semangka segar, mendudukkan bokongnya di sofa ruang tengah depan televisi. Disana sudah ada Jaemin yang menonton drama dengan sekotak pepero.

Mark menggigit besar satu potong buah semangka sampai menyisakan satengah dari buah. Sebelah tangannya yang menganggur meraih pinggang Jaemin untuk dia apit.

"Kak" panggil Jaemin tiba-tiba.

Kepala Mark menoleh untuk mendapati kekasihnya yang matanya masih fokus pada layar televisi.

"Kenapa, babe"

Setelah melahap potongan terakhir peperonya, Jaemin menoleh. Bibirnya mengerucut maju mengundang Mark untuk mencubitnya.

"Ayo main pepero game"

Dahi Mark sedikit mengkerut sebelum akhirnya melihat bungkus pepero yang tergeletak di pangkuan Jaemin. Mark tau permainan ini, dimana nanti Mark dan Jaemin masing-masing harus menggigit setiap ujung dari stik dengan balutan coklat itu. Keduanya harus menggit setiap ujung sampai nanti akan berhenti di tengah dan bibir mereka bertemu.

"Mau gak kak?" tanya Jaemin sekali lagi. Menyodorkan stik coklat yang sudah dia gigit di salah satu ujungnya dengan mulut.

Otak Mark sudah membayangkan bagaimana akhirnya nanti kalau Mark mau menerima tawaran Jaemin. Tapi dari pada menerima permintaan Jaemin, Mark lebih memilih menarik stik dimulut Jaemin dan mengecup singkat bibir Jaemin.

"Ih, kak. Kan aku gak minta cium" protes Jaemin.

Mark tertawa pelan, lalu memakan pepero yang dia ambil dari Jaemin. "Kan sama aja nanti ujungnya juga kita ciuman"

"Ya tap—"

Kembali Mark menempelkan bibirnya ke bibir Jaemin. Sedikit agak lama karena Mark melumat bergantian pada bibir atas dan bawah Jaemin.

Jaemin juga tidak menolak. Mengalungkan tangannya ke leher Mark. Menikmati setiap lumatan dengan kekasihnya dengan rasa coklat di dalamnya.

Aw, manisnya

...

Aku ngetik ini dari semalem, tapi ya gitu:)


Aku ngetik ini dari semalem, tapi ya gitu:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang