...
Haechan duduk tegang bersama Lucas yang duduk lebih santai di sampingnya. Keduanya hanya saling diam menunduk, diintrogasi seperti pasangan yang terciduk berbuat mesum di kamar kos.Di depannya empat pasang mata menatap keduanya dengan berbagai macam. Tapi ya tetap saja, maksud dari mereka sama.
"Hhh"
Yang lebih tua dari keempat manusia di depan Haechan dan Lucas itu menghela napasnya. Mengubah posisi duduknya menjadi lebih tegak. Mencoba lebih dekat dengan si yang mereka sebut tersangka.
"Jadi?" dan akhirnya Mark–si yang lebih tua itu membuka suara. Setelah hampir lima belas menit enam orang di satu ruangan itu hanya diam saja.
"Ya gitu"
Suara decihan dari bibir Renjun terdengar jelas di ruangan sepi yang hanya mereka yang menempati.
Kepala Haechan yang tadinya akan terangkat, kembali di tundukkan semakin dalam. Demi apapun kini mereka seperti pasangan yang terciduk selingkuh dan sedang berbuat mesum.
Mereka memang baru saja terciduk, tapi bukan berarti mereka berselingkuh dan berbuat mesum. Jika hanya bergandengan tangan berbuat mesum, lalu Mark dan Jaemin yang sering berpelukan tidak tau tempat itu apa? Lalu Jeno yang sering mencium Renjun di lorong kelas itu apa?
Demi tuhan, Lucas hanya menggandeng tangan Haechan. Dan kebetulan Renjun melihatnya. Setelahnya Renjun memberi tau Jaemin. Dan selanjutnya lagi Jaemin memberi tau Mark, dan kemudian semuanya berkumpul untuk mengintrogasi dua manusia tertangkap basah itu.
"Kalian itu sebenernya apa?"
"Manusia lah" inginnya Haechan menjawab seperti itu. Tapi yang ada nanti dirinya malah mendapat amukan dari Renjun dan Jaemin.
"Kas, kamu juga kenapa nggak pernah kasih tau aku. Katanya kita temen?" kata Mark yang kembali menyandarkan punggungnya.
"Kamu juga Chan. Kenapa diem-diem aja. Kamu udah nggak nganggep kita sahabat ha? Jahat banget. Liat tuh kak Haechan jahat banget" adu Jaemin.
Haechan tidak ingin mengangkat kepalanya. Juga tidak ingin bersuara. Karena memang sebenarnya ini memang tidak seperti yang mereka lihat dan bayangkan.
"Hhh. Tegang banget. Plis lah, kita nggak lagi ijab kabul" kata Jeno yang memang dari awal belum mengeluarkan suaranya.
Lalu Jeno kembali bersuara mengaduh setelah mendapat pukulan KBBI dari Renjun di kepalanya, merasa jengah kepada Jeno yang mencoba melawak di tengah suasana tegang.
"Oke. Sekarang kalian jelasin"
Lucas dan Haechan saling bertatapan. Berbicara lewat tatapan mata. Siapa yang akan menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
Lucas mengalah, menghela napasnya sejenak. Kepalanya terangkat untuk melihat satu per satu manusia-manusia di hadapannya.
"Jadi sebenarnya...." Lucas menjeda panjang kalimatnya.
"Lama bangsat"
"Renjun mulutnya"
Kalau saja suasana tidak semenegangkan ini, mungkin Haechan akan tertawa melihat Renjun yang menjadi tunduk pada Jeno karena baru saja mengeluarkan kata kasarnya.
"Hhhh. Iya kita pacaran" aku Lucas.
Dua makhluk manis yang mengaku sahabat Haechan itu tercengang. Ekspresi terkejutnya dengan mulut terbuka.
"Tuh kan jahat" rengek Jaemin menduselkan kepalanya ke pundak Mark.
"Oke fix, kamu bukan sahabat kita ternyata" kata Renjun memalingkan wajah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
Random[Tentang aku, kau dan dia] Versi lain dari "ketika aku" yang sudah ditamatkan Markmin, Jenren, Luchan Ldr