Di tempat parkir fakultas seni semua orang menengok pada si manis Huang yang baru saja keluar dari mobil putihnya dan berteriak selamat pagi dengan lantang.
Hotpants dengan stoking jaring hitam dan croptop hitam menampilkan sedikit perut rampingnya. Penampilan yang sedikit nyeleneh itu mengundang banyak perhatian, apalagi dengan rambut panjang berwarna merah itu.
"Yah, Huang. Kamu gila?" memang begitu yang si manis Lee pacar kapten basket fakultas tehnik itu pikirkan. Lagi pula mana ada ke kampus dengan penampilan macam itu, yang menurutnya lebih tepat dipakai perempuan untuk ke kelab.
Si Huang itu hanya tersenyum acuh membenarkan rambutnya. Tangannya merangkul pundak pemuda tan yang kini tinggi keduanya menjadi sama karena sepatu hak dikakinya.
"Cantik kan aku? Lagi pula Haechan, sekali-kali merubah penampilan itu tidak salah"
Merubah penampilan itu memang tidak salah. Tapi tetap saja, menurut Haechan perubahan Renjun ini tetap tidak benar. Apalagi kalau sampai ketahuan si hidung besar berwajah papan si anak hukum.
"Renjun?"
Nah kan.
"Oh hai, Jeno"
Haechan segera mengundurkan diri, dengan dalih ingin menemui pacar bongsornya. Tidak ingin melihat kemungkinan terburuk. Misalnya Renjun yang diseret paksa dan, Haechan tidak ingin membayangkan selanjutnya.
Manusia-manusia lain yang masih berdiri penasaran perlahan membubarkan diri, setelah mendapat tatapan dari laki-laki bermata sipit itu. Tidak ingin menjadi korban amukan dari atlet taekwondo juara bertahan.
"Kamu nakal ya"
Renjun mengedipkan sebelah matanya. Well, dia memang ingin menjadi anak nakal.
"Kenapa memangnya kalau aku nakal. Bukannya kamu suka?" Renjun berbisik didepan telinga Jeno, meniupnya pelan, menimbulkan geraman rendah dari Jeno.
Tangan Jeno meraih pinggang Renjun dan merematnya pelan, lalu mengelusnya. Pemandangan kekasihnya yang menggigit bibir itu seketika membuat libidonya naik.
"Kamu tau kan, anak nakal harus dihukum"
Renjun tersenyum senang. Apalagi setelah merasakan bibir Jeno menyentuh pipinya. Tapi Renjun ingin lebih. Jadi dia majukan wajahnya sampai bibirnya bertemu dengan bibir Jeno.
Tapi Jeno malah menahan tubuh Renjun, membuat bibir Renjun terlepas dari bibirnya dan mecebik.
"Bukan disini sayang" bisik Jeno rendah.
Renjun memekik senang, mengalungkan tangannya pada leher Jeno, begitu kekasihnya itu mengangkat tubuh Renjun dan melemparkan ke dalam mobil milik Renjun.
"Apartemen kamu, okey? Hadiah ulang tahunku"
Lagi-lagi Renjun berjingkrak senang mendapat anggukan dari Jeno. Membayangkan hari panjang yang akan dia lewati bersama Jeno, di apartemen hangatnya.
"Tapi" kepala Renjun menoleh, "aku sebenarnya lebih suka kamu gak pakai apa-apa, sampai aku bisa liat lubang sama milik kamu yang gantung imut itu"
Renjun menggigit bibirnya menggoda Jeno dengan kaki semakin merapat. Tangan kurang ajar Jeno yang mengelus pahanya membuat sesuatu dibalik hotpants Renjun menegang. Ah, Renjun memang selalu tegang jiga berurusan dengan Jeno.
Tidak mau kalah, tangan nakal Renjun mengelus milik Jeno dari balik celana. Dirinya lalu tersenyum senang melihat wajah Jeno yang dipenuhi nafsu. Yes, rencananya berhasil.
.
.
Dua hari sebelumnya.
"Sial"
Siang itu dibangku perpustakaan Renjun bersama Jaemin duduk meremat buku tebal dihadapannya. Matanya menatap lurus kedepan sedikit jauh, dimana dua orang juga sedang duduk. Itu Jeno, bersama Siyeon.
"Apasih, Njun"
Renjun tidak menjawab pertanyaan Jaemin. Masih sibuk mengamati Jeno yang terlihat malas karena harus duduk berdua seperti itu bersama si perempuan di sampingnya.
"Bitch" bibir Renjun yang baru saja meluncurkan umpatan itu langsung dibekap Jaemin. Tidak peduli kalau orang lain akan terganggu dengan suaranya.
Baru saja Siyeon mendaratkan tangannya dipaha Jeno yang terbalut celana bahan hitam. Tangan perempuan itu sempat mengelus pelan paha Jeno sebelum ditepis pemiliknya.
Sebelah sudut bibir Renjun tertarik. Menoleh menatap Jaemin yang sibuk dengan bukunya.
"Na" Jaemin mendongak. "Aku pijam baju kamu yang sering kamu pakai cosplay"
Jaemin sedikit bingung. Bukan apa-apa, tapi baju cosplay Jaemin yang sering dia pakai bersama kekasihnya itu kebanyakan baju perempuan.
Renjun tersenyum penuh arti setelah mendapat jawaban iya dari Jaemin. Kembali melihat pada Jeno yang mulai mengemasi barangnya.
Besok, Renjun ingin membuat kejutan untuk Jeno.
...
Asdfgjkl gatau kenapa aku lagi suka sama crossdressing, bayangin markmin sma noren kayak baozihana 😭 gabisa bayangin
Spesial Renjun brojol day aku mau kasih lagu TTM alias konco mesra buat jenren,, awhh,, cocok kayaknya buat jenren yg katanya cuma temenan padahal sama2 suka 🤧
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.