Holaa para Readers, kabarnya bagaimana? Semoga sehat yaaa^^ oke gausah banyak ngetik mari kita mulai aja yak.
Happy Reading...
****
Queen bersama teman-temannya telah berlatih. Mereka kini sedang berjalan beriringan di koridor. Dan sesekali mereka bercanda untuk memecah keheningan.
Nampaklah tiga gadis yang tengah berlari menuju mereka. Tepatnya mengarah pada Nick, Ardolf, dan Fath.
Queen mengerjap beberapa kali.
"Naomi, Sena, Lolita?" tanya Queen.
"Hai Queen!" sapa Naomi.
Queen nampak berbincang-bincang dengan Naomi tanpa mempedulikan tatapan heran dari teman-temannya. Mereka bertanya-tanya 'Mengapa Queen bisa menghadapi Naomi yang begitu menyebalkan?'
Naomi melihat kearah Veera dan Atea, Setelah itu Naomi tersenyum meremehkan.
"Queen, mengapa kau berteman dengan dua gadis payah seperti mereka?" tanya Naomi dengan nada mengejek. Queen menyergit.
Ardolf nampak tak suka.
"Kau bicara apa?!" Ardolf menarik tangan Veera dan membuat ia terlonjak kaget.
"Bahkan kau dan dua temanmu lebih payah dari pada Veera dan Atea. Derajat mereka jauh lebih tinggi dibandingkan dirimu!" Semua orang kaget mendengar ucapan Ardolf.
"Ardolf? Bukankah dihatimu hanya ada diriku?" Sena bertanya.
"Dihatiku tidak ada siapa-siapa, aku tidak menyukai siapapun," jawab Ardolf. Tanpa ia sadari Veera melepaskan cekalan Ardolf lalu menunduk.
'Pupus sudah harapanku!' Veera terus menunduk.
"Hai Nick." Naomi mendekat kearah Nick. Queen terbelak, ia baru menyadari bahwa pakaian Naomi hmm agak terbuka? Ya, Naomi berubah.
"Naomi .... " gumam Queen pelan.
Lolita juga menghampiri Fath. Sedangkan Fath hanya diam tak berkutip.
'Dadanya ... sangat besar' batin Fath menjerit.
Veera yang sudah tidak kuat berteriak dan menangis sejadi-jadinya entah kenapa.
"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" teriaknya yang membuat memekikan telinga. Tumbuhan di sekitarnya layu total. Dia terus menangis. Semuanya menatap Veera aneh.
"Aku bencii KYAAAAAA!" Dia berlari dengan kencang. Queen tersentak ketika dadanya terasa sakit, ia tak tahu bahkan matanya pun terasa sakit.
"Aku ke toilet dulu." Queen segera berlari menuju toilet dengan memegangi matanya yang tiba-tiba berubah-ubah warna.
Sedangkan Atea hanya diam membeku. Dia melihat pemandangan ketika gadis yang sedang menggoda pria? Oh ayolah ini tidak menyenangkan.
"Aku juga pergi, ini sangat menjijikan." Atea segera berlari menyusul Queen dan Veera.
"Jijik ih!" tubuhnya merinding.
****
Queen menatap dirinya didepan cermin, "Mataku kenapa?" tanyanya pada diri sendiri. Queen tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Sekarang matanya berwarna kuning keputih-putihan seperti cahaya bulan.
"Bagaimana ini? Aku tidak bisa keluar dengan keadaan mata seperti ini!" Queen sungguh resah, jika matanya seperti ini bagaimana ia bisa keluar? Pasti orang-orang akan menganggapnya orang aneh. Pikirnya.
Disisi lain...
"Veera kau kenapa? Mengapa kau terus menangis seperti ini?" Atea sedang beres-beres sambil menyempatkan bertanya pada Veera yang sendari tadi menyembunyikan tubuhnya dibalik selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Of The Moon Goddes
FantasyLulus tes masuk Fancy Academy membuat Queen harus meninggalkan keluarganya dan pergi bersekolah disana dengan kedua temannya. Mempelajari berbagai sihir, hingga akhirnya dia menemukan jati dirinya yang membuat semua orang terkejut. Ya, jati diri seb...