30 - Impossible

12.9K 1K 29
                                    

Happy Reading....

****

Queen membuka pintu kamar asramanya, ia mencoba untuk melupakan kejadian tadi. Tapi yang tadi itu sungguh pengalaman yang sangat susah untuk dilupakan. Atea dan Veera yang sedang menonton pun menatap Queen yang baru datang.

"Queen?! Dari mana saja kau? Dari pelajaran pertama mendadak menghilang!" khawatir Veera. Atea menatap Queen dengan seringainya.

"Karena kau tak masuk dan Nick, Naomi latihan khusus ... jadi kalian ketinggalan pelajaran Mrs. Oliv hahaha! Disuruh nyanyi loh, dan besok jam pertama adalah pelajarannya." Queen menatap Atea heran. Apa hubungannya dengan Queen?

"Apa hubungannya denganku? Tidak penting, huh!" sarkas Queen. Veera dan Atea tersentak. Sikap Queen berubah drastis.

"Hmm ... ya karena itu kau, Nick, Naomi tes bernyanyinya besok! Tapi ada kemungkinan Nick dan Naomi berduet." Queen menunduk lalu menelan salivanya. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat dan pergi menuju kamar tidur tanpa mengatakan sepatah kata apapun.

Veera dan Atea hanya bisa menatap kepergian dengan mata berkaca-kaca.

Queen menenggelamkan tubuhnya kedalam selimut. Ia kembali membayangkan bagaimana ketika Nick menolongnya. Saat cahaya bulan itu menyorot wajahnya ... dan itu sangat membuatnya terpesona. Jika dilihat-lihat Nick memang sangat tampan. Tetapi ....

Ingat Queen, dia udah jadi milik orang!

Queen memejamkan matanya lalu menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Ia tak boleh memikirkan Nick, tidak boleh!

Dengan sigap, Queen pun segera tidur. Menyambut mimpinya dengan hangat, kembali mengejar mimpi di dalam mimpi.

***

Pagi hari Queen tengah berkaca, memasang dasi merah dengan garis kotak-kotak berwarna hitam. Veera dan Atea Queen suruh untuk ke kantin duluan karena sekarang ia sangat tak minat dengan yang namanya 'makan'. Kali ini Queen mengubah rambutnya yang biasa ia urai dan sekarang ia ikat rapih. Setelah selesai, ia mengambil tas gendongnya dan pergi dengan permen loli di mulutnya.

Queen menatap tajam para murid yang membicarakannya. Dan sekarang ... ia kembali menjadi Queen yang tak bisa ditebak. Perubahan sikapnya pun sangat cepat.

Queen berjalan cepat menuju perpustakaan untuk menemukan buku tentang bangsa demon. Ia ingin mencari tahu kenapa bangsa demon tidak diperbolehkan ada di Academy ini? Bukan hanya di Academy ... namun di area para kingdom.

Queen dengan lihai meneliti setiap buku di perpustakaan ini. Matanya menatap salah satu buku dengan mata bersinar. Queen dengan cepat mengambil buku itu dan pergi menuju kursi yang disediakan. Langkahnya terhenti, ia menatap pria yang sedang duduk di salah satu kursi itu. Queen hanya bisa menggeram kesal lalu duduk agak jauh dari si pria pucat dengan mata merah itu. Siapa lagi kalau bukan Nick?

Nick yang merasakan pergerakan seseorang pun menoleh dengan mata mengerjap beberapa kali. Queen yang merasa di perhatikan pun ikut menoleh. Queen menatap garang kearah Nick.

"Apa kamu lihat-lihat?!" ketus Queen kejam. Nick tersentak lalu tersenyum simpul. Ia berdiri dan menarik kursi di sebelah Queen. Sejenak Queen memperhatikan pergerakan Nick dengan was-was.

Princess Of The Moon GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang