21 - Remember?

13.6K 1K 52
                                    

HAHAHA, Oke! Spesial ramadhan, double update wkwk. Kalau bulan ramadhan aku semangat banget nulisnya soalnya mengisi waktu luang juga. Jangan lupa ngaji juga ya!!!

Oke utamakan vote sebelum membaca, jika berkenan boleh di promosikan cerita ini ke temen-temen kalian hehe.

Oke tak usah banyak ngetik mari kita saksikan part ini! Padumpak dumpak dingseng!

Happy Reading...

***

"Byee! Tea pergi dulu ya Ma, Kak Kris!" Setelah mereka berpamitan, mereka pun segera pergi meninggalkan Aheria city dengan ekor mereka.

Sepanjang jalan mereka hanya bercanda dan terus tertawa, apalagi dengan lelucon garing dan sikap polos Veera. Sungguh menggelikan. Terkadang Fath agak kesusahan berenang dengan ekornya karena ia masih syok dengan tubuhnya yang setengah ikan.

Tapi tak menunggu waktu lama akhirnya mereka sampai di depan portal antar dimensi itu. Tanpa ba-bi-bu mereka segera masuk dan muncul di depan gerbang Fancy Academy.

***

Queen berbaring di kasurnya, rasanya sudah lama ia tak merasakan kasur yang empuknya super haqiqi ini. Lalu ia terbelalak mengingat suatu hal yang darurat genting. Ia pun mengubrak-abrik tasnya lalu mengambil surat dari keluarganya yang belum sempat ia baca. Dengan perlahan ia membuka kop surat itu dan segera membaca dengan seksama.

Halo Queen? Ini Papa dan Mama mu. Sebenarnya ada sesuatu yang akan kami ungkapkan kepadamu, sesuatu tentang dirimu yang sebenarnya. Sebenarnya kau bukan anak kandung kami, hari itu ada seorang wanita layaknya dewi datang dan memberikan kami seorang bayi cantik. Dan dia menjajikan bayi laki-laki jika kami mau merawatmu, karena mama mu mandul akhirnya kami menyetujuinya dan kami merawatnya hingga sebesar ini. Mungkin foto wanita itu akan membuatmu sedikit mengerti.

Pertanda Athena & Anantha
Mama-Papa

Tak sangka sebutir air mata lolos ke pipinya. Queen menangis. Ia tak menyangka kalau dirinya bukan anak kandung dari Athena dan Anantha. Lalu siapa dia sebenarnya? Siapa orangtuanya? Mengapa dengan tega membuangnya? Air mata terus mengalir deras. Coba kalian pikirkan perasaanya, seorang anak yang tidak mengetahui orangtua kandungnya? Mencari orangtuanya mungkin bagaikan mencari sebutir jerami di tumpukan jarum. Sangat menyakitkan.

Lalu dengan tangan yang gemetaran ia membalik surat itu dan menemukan sebuah foto yang memperlihatkan seorang wanita yang sedang memegang tongkat.

Lalu dengan tangan yang gemetaran ia membalik surat itu dan menemukan sebuah foto yang memperlihatkan seorang wanita yang sedang memegang tongkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Princess Of The Moon GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang