16 - Antara HIDUP dan MATI

14.1K 1.1K 15
                                    

Happy Reading...

"Aku dimana?" Queen melihat sekitarnya bingung. Ia berada di kebun bunga yang sangat indah.

"Hahahaha!" Queen tersentak dikala mendengar tawa anak kecil. Ia dengan siaga melihat keadaan sekitar. Siapa tahu orang itu jahat kan?

"Tidak perlu takut." Queen terpaku melihat anak yang sekiranya 10 tahun berdiri di depannya. Secepat itu kah gadis kecil aneh ini ketika berpindah tempat? Bukannya tadi tidak ada anak kecil ya.

"Siapa kamu?!" ketus Queen Sarkas. Ia sangat tidak suka dengan kehadiran anak itu secara tiba-tiba.

"Perkenalkan, nama aku Shine." Gadis itu mengulurkan tanganya. Queen dengan hati-hati membalas uluran itu.

"Queen." Shine tersenyum sebagai tanggapan. "Aku sudah tahu itu." Ungkap Shine pada Queen.

"Kenapa kau bisa tahu?" tanya Queen seraya memicingkan matanya curiga. "Karena aku tahu." Queen berdecak dikala mendengar jawaban yang sangat murahan baginya.

"Sudahlah jangan membuatku kesal?! Sekarang kau harus menjawab pertanyaanku!" tegas Queen.

"Dimana ini?!" Shine tersenyum menanggapi pertanyaan Queen.

"Kayangan." jawab Shine santai.

"Hah? Apa?"

"Kayangan." Queen terdiam mendengar jawaban dari Shine? Apakah Shine tak salah? Queen berada di kayangan?

"Bohong!" ketus Queen.

"Iya." Balas gadis itu yang membuat Queen melongo. "Kau ini memang menyebalkan!" Queen menggeram marah. Masa ia seorang Queen dipermainkan.

"Jangan melawan. Cepat ikut aku!" Kini giliran Shine yang menggeram. Shine membawa Queen berteleportasi ke sebuah gubuk kecil di tengah padang rumput.

"Eyy ... " protes Queen saat telah sampai.

"Kau ini siapa sebenarnya? dan mengapa kau membawa ku ke gubuk ini?" kesal Queen.

"Aku..yang akan menentukan pantas atau tidak. Anggap saja aku adalah antara hidup dan matimu. Kau akan ku serahkan diantara Hera si dewi kehidupan dan Hiro si dewa kematian," Queen tertawa renyah.

"Ha? Apakau duta drama?"

***

Queen mengerti sekarang, ternyata dirinya telah dianggap mati di dunia sana. Artinya? Ini kesempatan Queen untuk kembali ke dunia sana. Ia merindukan sikap kekanak-kanakan Veera dan sikap bijaksana Atea. Ia merindukan semua itu.

"Ah, Shine!" Queen menangkap Shine yang sedang berlarian. "Aku capek! Kita berteduh disana saja!" Mereka berteduh di antara pohon yabg sangat asri dan rindang.

"Ah disini sangat menyenangkan, tapi aku merindukan dunia sana," murung Queen. Shine menatap Queen seraya tersenyum.

"Ini belum saatnya, pikiran mu masih mengarah kesatu hal ... " Queen menatap Shine bingung.

"Apa?" Queen bertanya bingung. Shine menampakan senyum teramahnya.

"Kau memikirkan antara hidup dan mati."

Princess Of The Moon GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang