14 - Desa Floresteel yang suci

15.5K 1.1K 29
                                    

Holaaa para Readers, gimana kabarnya? Harus sehat ya, jaga diri dari virus corona. Pergunain liburnya dengan baik okay? Dan sempetin juga baca cerita author ya, vote dan comentnya dinanti-nanti nih sama author. Pokoknya jaga diri aja ya gaes, tubuh kita harus ttp sehat and..

Happy Reading..

***

Tubuh Queen ambruk seketika, semua tim terkejut dengan ambruknya seorang Queen. Queen terlalu banyak bertarung, sekarang mereka sudah sampai di desa Floresteel yang dikenal suci. Bahkan mereka harus melaksanakan upacara kesucian dulu saat masuk.

"Queen! Bagaimana ini? Kita harus melaksanakan upacara suci, tapi Queen pingsan," cemas Veera.

"Aku punya ide!" Mereka semua menatap Nick yang sedang menopang tubuh Queen.

"Kita lewat pinggir saja." Nick tersenyum sinis. "Ma-maksudmu?" Atea melotot.

"Iya atau tidak?" Nick mengangkat salah satu halisnya dan masih dengan senyum liciknya.

"Jika kita dikira penyusup bagaimana? Kau tahu kan betapa suci dan ketatnya desa ini!" sahut Atea ketakutan. Veera menatap Ardolf yang berfikir keras.

"Aku setuju dengan Nick! Jika kita melaksanakan upacara suci terlebih dahulu maka itu akan membutuhkan waktu lama. Keadaan Queen juga tidak memungkinkan, dan kau tahu tentang berita-berita tentang upacara suci? Katanya itu tak pantas disebut upacara suci. Kau tahu kenapa?" gantung Ardolf. Atea menggeleng.

"Karena mereka akan memilih salah satu dari kita yang akan dijadikan tumbal untuk dewa telaga suci." Atea melotot, ia baru tahu tentang info ini.

Veera tertunduk ketakutan, ia memegang lengan Ardolf dengan kencang. Veera sangat takut, desa ini tak bisa disebut desa suci. Tapi desa kutukan, pikirnya.

"Ayo kita berjalan ke perbatasan di utara, disana tidak terlalu ketat karena daerahnya kebanyakan tebing dan hutan yang tak terlalu lebat. Di perbatasan utara juga tidak ada penduduk yang menetap. Ayo!" Nick menggendong Queen dan langsung berjalan memimpin.

Mereka berjalan menuju perbatasan utara."Jika kita masuk ke sana, kita bakal jadi peri bukan?" Tanya Atea.

"Aku ras peri!" Veera tersenyum. "Ya, kita pasti akan menjadi seperti peri," jawab Nick.

Mereka berjalan menuju perbatasan utara yang renggang penjaga itu. Tak memakan waktu lama mereka sampai di danau yang sangat besar.

"Kita akan masuk ke sana lalu keluar dengan penampilan seperti peri! Ini adalah danau floresteel bagian utara," jelas Ardolf.

"Jadi kita mulai dari siapa terlebih dahulu?" tanya Atea. Veera dengan semangat mengacungkan tangannya. "Aku saja! Aku!" soraknya antusias. Dia berjalan dengan riangnya lalu menyeburkan diri di danau suci itu.

Perlahan tubuhnya kembali keluar dengan penampilan yang sangat berbeda, burung-burung menghampirinya dengan antusias. Tim Galaxyan terbelalak melihat penampilan Veera yang begitu menakjubkan.

 Tim Galaxyan terbelalak melihat penampilan Veera yang begitu menakjubkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Princess Of The Moon GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang