43. Pertemuan Mengharukan

2.5K 282 11
                                    

Hai gaes maaf baru update soalnya sibuk udah mau lulus hehehe! Awalnya chap ini udh ada di draft tapi aku gaenak kalo up cmn satu chapter gitu. Tapi berujung gak selesai-selesai chapter selanjutnya aihhh😭

Maaf ya aku up sesuai mood nulis😉👍🏻 Tapi aku bakal usahain rajin update. Oh iya, sekali lagi aku tetap lanjut wattpad ya. Yang mau gabung grup wa boleh chat aja, ramein lagi ahahaha.

Semoga suka!

Happy Reading....

"Oi Paman!!" teriak Atea membangunkan Lucifer yang sedang tidur di pangkuan Fath. Ah seperti keluarga yang harmonis. Lucifer yang sedang pulas-pulasnya itu pun terbangun karena suara Atea.

"Ah bocah menganggu saja! Aku lagi tidur!" kesal Lucifer. Atea mendelik lalu mencengkram baju Lucifer.

"Sudah sampai dari tadi tahu!!! Kau kan sudah tidur 16 tahun Paman!! Jadi berhentilah tertidurr!" teriak Atea dengan tatapan menyeramkan.

Lucifer melotot kaget karena bocah yang bernama Atea itu memarahinya abis-abisan. Apa-apaan dia ini. Harga dirinya seakan jatuh saat Atea memarahinya tadi. Ah lupakan saja yang terpenting Lucifer bisa menemui istri tercintanya.

"Ayo masuk!" seru Lucifer tak sabaran.

Mereka pun masuk dan menemui tubuh Eveline yang sedang tertidur pulas. Lucifer mengedipkan matanya beberapa kali. Setelah sekian lamanya ia bisa melihat istrinya. Ia perlahan mendekat lalu mengusap Eveline perlahan.

Mata Eveline perlahan terbuka dan menatap bocah kecil di hadapannya.

"Kau siapa? Mengapa ada anak kecil di sini?" tanya Eveline terkejut. Ia bangun dari tidurnya lalu menatap ketiga orang di depannya dengan tatapan was-was.

"Tenanglah Dewi! Dia adalah suami anda!" ujar Atea meyakinkan.

Eveline menatap Lucifer dengan teliti. Ia melihat suaminya itu dari atas sampai bawah. Jika dilihat dari matanya sih memang hanya Lucifer yang memiliki mata seperti ini. Ia tersenyum senang lalu segera menerjang Lucifer ke dalam pelukannya.

Seketika muncul sinar terang dan Lucifer pun kembali ke wujud aslinya yang tampan dan rupawan. Eveline tak henti-hentinya menciumi pipi suaminya itu. Mereka nampak sedang beradu rindu bersama. Ini adalah pertemuan yang mengharukan setelah 16 tahun mereka terkurung dalan tabung sialan itu.

"Ah sayang~ masa cuman di peluk langsung berubah sih! Kan keinginanku seperti yang di dongeng itu!" gerutu Lucifer manja.

Eveline melepaskan pelukannya lalu bertanya, "Yang seperti apa?" Eveline tersenyum tulus ke arah Lucifer. Ah! Bisa mati author kalo liat yang uwu-uwu kayak gini.

Lucifer menunjuk bibirnya seraya menyeringai. Eveline menoleh ke arah Atea dan Fath yang sedang terdiam kaku menyaksikan keromantisan Eveline dan Lucifer.

"Ah sayang sekali ada anak-anak—"

"Ah tidak apa! Kami akan keluar, kalian bisa melanjutkan slebew-slebewnya hehe! Kalau sudah, susul kami di luar ya soalnya kita harus bergegas Dewi," potong Atea seraya menarik tangan Fath menuju ke luar ruangan.

"Kita tidak bisa menyaksikan orang berduaan seperti itu Fath!" ujar Atea seraya memarahi.

"Memangnya kenapa? Apakah kau iri?" kekeh Fath seraya bersender di dinding. Atea mengembungkan pipinya lalu menggeleng kesal.

"Aku gak iri tuh!" kesalnya seraya memalingkan wajah.

"Tapi wajahmu itu merah!" Fath tertawa kecil.

"Nggak!" sangkalnya semakin kesal.

Princess Of The Moon GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang