29 - Pahlawan kemalaman

13.6K 1K 460
                                    

Happy Reading...

***

Queen kembali dengan ekspresi datar dan memandang setiap orang dengan tatapan tajam. Queen bukan cewek lemah yang ditindas hanya diam. Queen pemberani, ia tak akan lemah. Terlebih Lagi Queen telah bertemu dengannya 'kan?

Queen menghembuskan nafasnya kasar ketika tau Naomi mendapat pelatihan khusus bersama Nick. Dan sekarang Queen harus mengantarkan buku sejarah tebal kepunyaan Mr. Naoko pada Nick dan Naomi. Ia berkali-kali mengucapkan doa agar terjauh dari sikap kasar Nick. Ia tak boleh seperti ini.

Langkah kakinya terus menggema disetiap koridor yang agak sepi. Maklum, sudah mau masuk. Ia sampai di depan pintu besar dengan ukiran bulan sabit berwarna silver. Ia menghela nafas pelan lalu mengetuk pintu.

"Masuk." Queen masuk setelah mendapat arahan dari dalam. Ia terpaku ketika melihat Nick dan Naomi bercanda ria. Lalu ketika Naomi cemberut ...

Nick mengecup keningnya.

Tidak-tidak! Queen harus mengontrol kan emosinya untuk saat ini. Ia berdeham untuk menyadarkan kedua insan itu bahwa Queen ada disitu. Masa iya Queen datang hanya untuk menjadi nyamuk? Ogah!

Nick dan Naomi menoleh datar.

"Buku dari Mr. Naoko." Queen berucap dingin. Nick berdiri dan berjalan datar menuju ke arah Queen. Ia menatap tajam manik sapphire milik Queen.

"Kenapa Mr. Naoko menyuruh wanita sialan sepertimu? Cuih!" Queen tersentak ke belakang. Apa katanya?

"Lagi pula dengan adanya dirimu hanya membawa masalah saja." Nick maju sedangkan Queen mundur ketakutan. Tatapan itu ... sungguh menyeramkan. Nick tertawa renyah.

"Cuih! Pergi sana! Aku muak melihat wajahmu! Kau benar-benar wanita yang paling tak berguna dan Paling kubenci!" bentak Nick. Queen menunduk, Air matanya berhasil lolos. Kenapa ia tak bisa menahan tangisan itu? Mengapa?

Queen mendongak dengan air mata yang terus jatuh lalu Queen tersenyum hampa.

"Kau tahu Nick ... sepertinya kata-katamu benar. Ka-kau dan hiks semua murid disini sama saja! Tidak berfikir tentang perasaanku?! A-aku kecewa Nick! Kau hiks pikir bisa memainkan perasaanku seperti ini?" Nick tertawa lalu menyunggingkan senyum sinisnya.

"Kau pikir aku peduli? Tidak!" sahut Nick tak terduga. Queen menatap Nick tajam lalu menghapus air matanya.

"Dan satu hal yang perlu kau ketahui ... kau membenciku kan? Jika kau membenciku maka ... AKU JUGA MEMBENCIMU NICK!"

***

Queen berlari terus-menerus melewati koridor yang begitu sepi. Tujuannya sekarang adalah ruangan tersembunyi di bawah tanah. Hanya Eveline yang bisa ia jadikan sandaran. Veera dan Atea pasti sedang belajar, dan Queen tak enak masa datang-datang dengan keadaan kacau seperti ini? Bisa gawat jika ia dihujat lagi.

Queen sampai dan secara otomatis lorong itu kembali muncul lalu menuntun Queen menuju Eveline. Terlihat Eveline yang sedang membaca buku di kursi goyang miliknya. Queen berlari kearah Eveline dan langsung berhambur kepelukannya.

Eveline terkejut tapi ia segera menetralkan ekspresinya. Ia paham, dan ia mengusap rambut Queen perlahan. Queen terus terisak di pelukan Eveline.

Princess Of The Moon GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang