33 - Hutan Larangan

12.5K 1K 65
                                    

Happy Reading

***

"Oke guys, tenang." Mereka berenam sampai di perbatasan hutan larangan dengan cepat. Dan sekarang mereka harus memasuki hutan larangan itu.

"Kau yakin Queen? Ini terlihat ... ya sedikit berbahaya," ujar Veera menatap sekitaran perbatasan.

"Ya, aku yakin. Ayo kita masuk kedalam dan kita temukan bangunan besar di sana!" seru Queen semangat. Mereka perlahan berjalan maju memasuki hutan itu. Hutan ini begitu ....

Gelap, berlendir, kumuh, dan menyeramkan.

"Ah! Sial, disini tumbuhannya hitam semua," gerutu Veera. Villia mengangguk menyetujui, karena hal itu bisa menghambat pembuatan ramuan. Bahannya pun akan sangat langka.

KRKK

Mereka tersentak lalu melihat kebelakang dan mendapati Delano yang sedang nyengir.

"Aku menginjak ranting," ujarnya. Rez mendelik kesal karena itu hanya suara ranting yang diinjak Delano. Mereka kembali melanjutkan perjalanan lebih dalam, menuju bangunan hitam yang sangat besar.

Disisi lain ....

"Jumlah mereka?" tanya seorang pria yang memakai jubah merah.

"Enam orang," jawab pria bersurai biru-merah.

Pria berjubah merah itu menunduk lalu tersenyum sinis. Ia berkata, "Siapkan penghalang sebanyak mungkin agar mereka tak bisa kesini. Satan sudah hampir bangkit kembali, jadi singkirkan mereka karena mereka hanya penghalang tujuanku untuk menguasai neraka." Pria bersurai itu mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan si pria berjubah merah.

"Ya ... akan kupastikan kalian mati."

***

"Akhh bauk sekali!" kesal Atea yang tak sengaja jatuh kedalam lendir hijau. Queen hanya memandang Atea ngeri.

"Hati-hatilah. Sepertinya disini banyak jebakan dan banyak berbagai monster kelas tinggi yang sangat kuat," ucap Rez memperingati.

"Bagaimana membuat ramuan jika tumbuhan disini beracun semua?" tanya Vilia sedih. Queen hanya mengangkat bahu karena memang pada dasarnya ia tidak tahu harus apa.

"Sebaiknya kita cepat-cepat. Kita sudah memakan banyak waktu!" seru Delano serius.

"Benar juga ayo!" Veera berbalik lalu melanjutkan jalannya. Tetapi ....

SRRKK!!

"VEERA!"

Mereka berlari menghampiri Veera yang sedang bergelantungan di tebing pinggir jurang. Tangannya terus memegang ujung tebing itu.

"Astaga cepat tarik dia! Dia tak bisa bertahan lama! Cepatlah!" Atea nampak sangat khawatir. Queen mendekati Veera dan menjulurkan tangannya.

"Queen—"

"Jangan banyak bicara! Cepatlah pegang tanganku sebelum dirimu jatuh ke jurang!" seru Queen memberi aba-aba. Veera dengan susah payah menggapai tangan Queen namun nihil tak bisa semudah itu.

Princess Of The Moon GoddesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang