Bulan olimpiade kimia, fisika, dan biologi serta pentas seni sekolah seperti rencana beberapa bulan lalu yang belum terlaksana. Sekolah mengalami berbagai kendala hingga akhirnya acara tersebut baru dapat terealisasikan beberapa hari lagi, belum lagi acara perkemahan tahunan. Alea menjadi panitia dibidang olimpiade matematika, bukan sebuah keinginan namun jebakan dari sosok bernama Laskar. Dulu Alea memang kesal, namun sekarang tidak lagi.
Tema event kali ini cosplay, sesuai usulan seorang laki-laki yang terlihat sangat tidak simpati terhadap lingkungan sekitar. Dan seperti halnya kebanyakan event, sekolah akan meniadakan kegiatan belajar mengajar serta fokus pada persiapan perlombaan. Bukan hanya kepanitiaan dari OSIS yang sibuk namun juga seluruh siswa yang ingin tampil terbaik dengn costum yang mereka persiapakan. Tak terkecuali Refa, ia ingin jadi putri paling cantik katanya biar ada senior yang naksir. Okta ingin menjadi Kirisaki Chitoge dalam anime Nisekoi, Dan sesuai dugaan Luischa ingin mengcosplay sebagai anak kelas sepuluh SMA Harapan. Alea belum menemukan ia ingin meniru apa, dan ia harap pilihannya nanti adalah pilihan yang pas.
Pagi ini Alea bergegas menuju ruang OSIS, menggantikan posisi koordinator matematika untuk memimpin persiapan. Laskar harus mengantar mamanya untuk cek pagi ini. Jadi Alea dengan baik hati akan menggantikan Laskar sementara. Lagi pula Alea ragu Laskar bisa mengkoordinir tugasnya itu, secara Laskar terlalu cuek dengan lingkungan yang bukan dirinya.
Didepan Alea sudah melihat Erlan sang ketua OSIS yang sibuk dengan beberapa orang lainnya. Alea mendekat, ingin menanyakan beberapa hal tentang persiapan lomba.
"Alea? Bidang matematika?" Erlan beralih menyapa, mengecek ulang kertas bertulis daftar anggota ditangannya.
Alea mengangguk cepat sebelum Erlan tepat menemukan nama Alea diberkas, "Apa aja yang bisa saya bantu kak?"
"Oke, kayaknya hari ini cuma mempersiapkan ruangan untuk perlombaan. Ruangannya ada di Sebelas Ips Tiga"
Alea mengangguk, "Baik kak,"
"Dan setelah itu kamu pastiin juga kalo berkas soalnya udah lengkap, dan jangan sampai ada soal yang bocor seperti kejadian dua tahun lalu"
Alea mengangguk menyimak, mencatat dalam kepalanya, "Ruangannya perlu diberi tambahan dekorasi atau bagaimana kak?" Memutuskan bertanya.
Erlan berpikir sebentar, "sepertinya tidak masalah, jika diberi dekorasi ringan dengan beberapa tumbuhan mungkin"
Alea mengangguk, memang itulah yang ia pikirkan.
"Setelah selesai apa kamu bisa tolong bantu di bagian stage? Disana kita butuh beberapa tambahan soalnya" Erlan meminta. Alea tanpa pikir panjang langsung mengangguk menyetujui.
"Kalo boleh tau acaranya besok mulai jam berapa ya kak?" Alea memperhatikan Erlan yang benar-benar menyimak apapun yang diucapkan oleh lawan bicaranya.
"Besok pembukaan pukul delapan tepat dan lomba akan dimulai pukul sepuluh. Pentas seni sekolah kita mulai pukul dua siang sampai pukul sembilan malam"
"Sesuai tema kan kak?"
Erlan mengiyakan, "Jangan lupa untuk kostum"
Alea terkekeh, bahkan ia belum menemukan kostum apa yang cocok.
"Kalo begitu Alea keatas dulu ya kak buat siapin ruangannya" Alea pamit. Erlan mengangguk, menyemangati lalu kembali masuk ke ruangan OSIS.
Alea berlalu, melenggang santai menuju kelas Sebelas IPS Tiga yang memang berada di lantai dua. Ia harap beberapa anggota yang lain sudah disana hingga Alea tak perlu repot-repot memanggil.Namun ketika ia menaiki tangga, seorang dengan jaket abu-abu gelap muncul lalu menyentil dahi Alea begitu saja. Alea meringis, langsung tau siapa pelakunya. Heran tiba-tiba Laskar sudah ada didepannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Laskar Pelangi Alea
Teen Fiction[S L O W _ U P D A T E] Tentang Alea yang dirundung mendung, banyak lara. Tentang masa lalu kelam yang terlampau menampar dengan paksa. Sakit, trauma berkepanjangan. Alea rapuh. Hanya ingin bahagia. Alea parau, bahkan tercekat. Laskar mungkin ingin...