[6]. Bersamanya

1.7K 67 0
                                    

Selesai menghabiskan baksonya, Alea memilih kembali ke kelas.Meninggalkan Laskar dan semangkuk bakso yang belum tersentuh.Sebenarnya kalau ditawarkan, Alea bersedia menghabiskan bakso itu dengan senang hati.Namun yaa, gengsi juga sih.

Laskar masih tetap di tempat.Langsung dihampiri oleh Ray, Arga, Thomas, Micheil, dan Dania.Dania satu-satu nya cewek di dalam rombongan itu.Cewek tomboy yang lebih suka main dengan anak cowok.Meski begitu, ia tetap mempunyai seorang pacar yaitunya Arga.Sahabat jadi cinta ceritanya.Sempet mati-matian sakit dalam lingkaran setan yang biasa disebut 'friendzone'.

"Weh, baksonya masih utuh"Micheil yang pertama tiba langsung duduk diikuti yang lainnya.Ia menarik bakso dihadapan Laskar lantas menghabiskannya tanpa pikir panjang.

"Dasar setan makanan"Umpat Thomas.Ia merebut sendok di tangan Micheil.

"Cantik juga dia, tapi kaya nya dia malu banget jadi pusat perhatian" komentar Dania yang langsung disetujui Micheil dengan mulut penuh.

"Lo seriusan mau deketin tuh cewek?"tanya Ray

"Ya iyalah! Kapan gue pernah main-main sama cewek?"Jawab Laskar.Ya, memang tak pernah.

"Tapi jangan pernah buat dia kecewa ya, misalnya ngajak jalan tapi ga jadi gitu"Ucap Dania, ia melirik sadis ke arah Arga.Laskar mengerinyit.

"Hust! Lagi marahan ceritanya" bisik Thomas.

"Aku kan udah minta maaf, yang?"Elak Arga.

"Ying yang ying yang"Ledek Micheil, "pengen juga dong dipanggil yang yang ama kamu"

"Najis ih"Umpat Arga.Membuat yang lainnya tertawa.

"Jadi ceritanya mau ngaret nih masuk kelas? Bu Silvi kaya nya udah masuk lo"Dania mengingatkan.

"Biasanya juga ngaret"Ucap Laskar.

"Haha bener juga lo, cabut yuk! Tempat biasa"Ajak Ray.

"Ayuk ayuk, gue juga lagi males pelajaran bu Silvy"Thomas menyetujui.

"Entar, habisin dulu ini"Sahut Micheil, bakso di mangkuk sudah hampir habis.

"Dasar lambung karet emang"Dania menoyor kepala Micheil.Membuatnya hampir tersedak.Walaupun cewek, Dania juga ikut bersama yang lainnya.Meski tidak terlalu sering.

"Ayo lah gue ikut"Ucap Arga.Semuanya menyetujui rencana cabut dari Ray.

"Ogah ah"Laskar memilih menolak.Berdiri dari meja lalu meninggalkan teman-temannya.

"Lagi kangen sama Bu Silvy"Sambung Laskar sambil berjalan.

Hal itu sontak membuat kelima orang temannya yang lain membesarkan mata sambil menganga.

"Fenomena Langka"Desis mereka semua.

***

Pulang sekolah sebagian panitia sudah berkumpul di ruang Osis.Alea hanya duduk menunggu di salah satu kursi seorang diri karena ketiga temannya yang lain tidak ada yang tertarik menjadi panitia.Ditambah ia yang tidak terlalu kenal ataupun akrab dengan panitia yang lainnya.

"Hei"Seseorang menepuk bahu Alea pelan.Alea menoleh.Ternyata itu Dania.Tak biasanya cewek tomboy itu menyapanya.

"Hai"Balas Alea.Dania lalu duduk di kursi, tepat disamping Alea.Alea memandangi Dania lama.Mulai dari gaya rambut cewek itu yang hanya sebatas bahu, Wajahnya yang sangat natural tanpa riasan make up sudah membuatnya tampak sangat cantik.Tak lupa Dania yang orangnya sangat mudah berinteraksi dengan orang lain, membuatnya disenangi banyak orang.

"Sendirian aja?"Tanya Dania.Alea mengangguk.

"Gue boleh tanya sesuatu sama lo, Al?" Benar saja! Dania menghampirinya lebih dulu pasti karena ada maksud tertentu.

Laskar Pelangi AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang