[8]. Him

1.5K 46 0
                                        

Update❤
Semoga suka
Happy Reading
Mari tinggalkan jejak👣

Sementara di belakang sekolah, tempat sumber keributan, Rayno tak terima.Langsung membalas pukulan Laskar yang mengenai pipi kirinya, tepat di pelipis cowok itu.Laskar tersungkur.Namun ia langsung bangkit untuk meluncurkan serangan selanjutnya.

Ini sudah pulang sekolah seharusnya ia sekarang melakukan persiapan lomba sesuai yang di ucapkannya kepada seorang gadis di perpustakaan saat istirahat ,namun si 'buronan' sekolah itu malah membuat kerusuhan.Entah masalah apa lagi hingga membuat mereka sampai adu fisik.

"Cepetan Alea,Entar kita ketinggalan adegan serunya!"Luischa terus menarik paksa tangan Alea.Membuat Alea tertatih-tatih mengikuti dari belakang.

"Ada acara apaan sih Luis?"

"LO!"Laskar menarik kerah baju Rayno.Tak memedulikan puluhan pasang mata yang kali ini sedang menyaksikan perkelahian mereka.Mendaratkan satu serangan lagi.Tak ada satu pun yang berani melerai perkelahian antara keduanya.

"Lo ga bisa buat semua seenak jidat lo!"Satu pukulan mengenai sudut mata Laskar.Entah sudah berapa luka terdapat disana sekarang.

"Lo aja yang sok senior"Laskar mengusap darah di bibir dengan punggung tangan.Menjawab ucapan Rayno yang memang sudah kelas dua belas.

"Itu anak berani juga ya nantangin kakak kelas, padahal kan masih kelas sepuluh" Bisik-bisik dari kerumunan belakang terdengar.Menyoraki jagoan masing-masing sambil bertepuk tangan.

"Si Laskar mah walau bonyok sekalian tetap aja ganteng"Ucap yang lainnya sambil bertepuk tangan.

"Eh apa yang kalian lakukan?bubar semuanya!BUBAR!"Suara bu Reta memecah keseruan. Sebagian siswa yang sampai bersorak karena kecewa,langsung diam saat Bu Reta melototi meraka.Dengan senjata andalannya berupa penggaris panjang, Ia sudah seperti monster di kalangan para siswa.

Laskar dan Rayno digiring ke kantor.Keduanya tentu masih menyimpan dendam satu sama lain.

"Yah, acaranya selesai!"Luischa menepuk jidat kecewa.Mereka baru tiba namun kerumunan sudah hampir bubar.Melihat dua orang yang digiring menuju ruang guru.

Alea berjinjit untuk melihat lebih jelas.Langsung menutup mulut dengan tangan saat tau ternyata itu Laskar.

Laskar.

***

Alea sudah sering mendengar perkelahian di sekolahnya.Ia tak pernah peduli.Namun tidak untuk kali ini.Hal itu memaksanya menuju ke UKS sekarang juga.Ditemani Luischa, mereka langsung masuk ke ruang perawatan.

Laskar sedang duduk di atas ranjang UKS.Bersusah payah mengobati luka-luka seorang diri.

"Biar gue bantuin"Alea langsung meraih kapas dan alkohol saat tiba.Membantu membersihkan luka-luka Laskar.

"Alea Megan?"Laskar menaikkan sebelah alisnya.

"Iya,ini gue?Mau apa?"Alea tak peduli.Terus membalut luka di siku nya.Laskar meringis."Lagian ngapain,sih,Berantem?"

"Ya iya lah, ga cowok namanya kalo gak berantem"Laskar santai,membiarkan Alea menyentuhnya.Alea menghembuskan napas panjang.

"Apa lo liat-liat?"Sahut Laskar sambil mempelototi Luischa yang menonton di belakang Alea sejak tadi.Luischa yang hapal di luar kepala tentang 'Hukum Rimba Sekolah' langsung mundur.Jangan coba-coba cari amukan Laskar kalo mau selamat.Apalagi sekarang sang Harimau- atau mungkin lebih tepatnya singa sedang emosi.

"Jangan galak-galak,ih. Lihat sini bentar" Alea menarik pelan dagu Laskar agar melihat ke arahnya.Lalu ia mulai mengobati luka-luka disepanjang wajah yang sangat tampan itu.Hampir seluruh wajahnya memar.

Laskar Pelangi AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang