[15]. Erangan

1.1K 38 0
                                    

"Mereka mengajakku mati, sedang aku tak ingin"

***

Alea terlambat menyadari beberapa menit, lantas berteriak parau .

"KAK NATHALIA"

Apa yang terjadi? Sementara suara didalam terdengar semakin gaduh. Benda-benda seperti dihempas kemana-mana. Alea kalut. Langsung pucat pasi. Tangannya menggapai-gapai. Mencari kunci rumahnya di dalam tas sandang nya. Naas, saat kunci itu bertemu Alea tanpa sengaja malah menjatuhkannya. Sementara badannya sudah menggigil hebat.

"Laskar? Bantu gue bantu gue" teriak Alea parau. Air matanya sudah jatuh tanpa ia sadari. Ia membungkuk mengambil kunci sementara tangannya terus bergetar panik. Hingga memasukkan kunci ke dalam lubangnya saja ia tidak benar.

"Al? Kenapa, Al? Lo kenapa?" Laskar mengguncang bahu Alea. Berusaha membuat cewek itu sejenak tenang. Namun, tak mampu karena Alea sudah terlanjur takut.

'Kak, jangan ulangi hal yang sama. Alea mohon!'

Dalam pikirannya, Alea takut Nathalia akan,,,, Bunuh diri, lagi.

"GUE MINTA TOLONG LAKUIN APA AJA! BANTU GUE!" Alea tak sengaja membentak hingga kunci yang harusnya ia gunakan membuka pintu malah melayang dari tangannya. Jatuh entah kemana.

Sadar akan hal itu. Alea menampar pipinya sendiri, hingga Laskar lihat ada merah disana.

Kini Alea sudah mendorong pintu itu agar terbuka.

"Al, minggir" suruh Laskar. Alea menyingkir sedikit. Dalam hitungan tiga pintu yang tak bisa dibuka itu di dobrak dengan tenaga Laskar. Dan kondisi pintu tua yang kurang terawat membuatnya mudah terbuka.

Alea berlari ke dalam. Diikuti Laskar. Ia langsung berlari ke kamar Nathalia.

Nathalia.

Menarik rambutnya sendiri. Membanting barang apa saja disekitarnya. Gelas pecah. Bahkan makanan yang disediakan Alea kini sudah berhamburan di lantai. Berantakan.

Nathalia menggumam tak jelas. Berteriak-teriak parau. Erangan ketakutan. Kesepian.

Alea datang. Memeluk Nathalia kuat, sementara Nathalia masih mengamuk. Alea menangis kuat. Tak suka kakaknya bertingkah seperti ini. Kakak yang Alea sayang harus bertakdir seperti ini.

"Ka- kakak. Te.. nang.. Alea disini. U- untuk kakak" gumam Alea dalam dekapannya pada Nathalia.

"M- M mmm Ma- Tttti" Erang Nathalia. Satu tangannya mengusir-usir sedang satunya lagi ikut memeluk sebagian tubuh Alea. Matanya menatap tajam keatas.

Laskar ikut panik, namun tak tahu harus melakukan apa.

"Kak, tenang ya. Ada Alea disini untuk kakak. Alea yang sedih kalau kakak kayak gini. Tenang ya kak, Alea mohon" Alea mengusap-usap rambut kakaknya. Mencium pipi Nathalia agar ia lebih tenang. Agar hatinya lebih hangat.

Nathalia menghembus kasar nafasnya hingga mulutnya bersuara.
Perlahan-lahan nafasnya kembali normal. Alea terus mendekapnya. Mencoba menyisir kebelakang rambut Nathalia yang berantakan di wajah dengan tangannya. Menempelkan pipinya dengan pipi Nathalia. Air mata nya masih ada.

Laskar Pelangi AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang