"YAKIN gak kenal Hizkia?"
Jeno memutar bola matanya jengah, "Kan gua udah bilang, gua tahu tapi gak kenal. Baru kenal tadi pas dia naik ke mobil kita."
"Manis, kan?" Jinsoul tersenyum menang ketika sang adik menyetujui perkataannya.
"Si Certo mau ke dia, tapi dianya gak mau sama si Certo."
"Kenapa?" tanya Jinsoul.
"Kan si Certo deketin banyak orang. Hizkianya juga tahu kali." Jeno mengedikkan bahunya, "Lu juga pernah dideketin sama Certo."
Jinsoul bergidik, "Bisa-bisanya lu punya teman playboy begitu, Nald."
"Playboy tapi baik." Jeno mengalihkan pandangannya dari jalanan di depan ke Jinsoul di sebelahnya, "Jadi, lu ketemu Hizkia di konser Westlife tadi, kak?"
Sang kakak tertawa, "Gua cari teman nonton konser di Instagram, ketemunya dia, terus tadi baru tahu dia sekolah di Baskara juga."
"Paling cantik satu Baskara itu." Jeno tersenyum miring, "Gak nyangka dia suka Westlife. Kirain suka yang kekinian."
"Ah, kekinian apanya? Dia mah suka yang kuno-kuno." Jinsoul tertawa, "Dia suka Marilyn Monroe, tahu?"
"Buset. Kuno amat." Jeno membelokkan mobil ke gang perumahan mereka.
"Senang gak bisa nganterin orang paling cantik satu Baskara ke rumahnya?" Jinsoul menggoda adiknya.
"Lumayan lah. Mobil jadi wangi." Jeno tertawa, "Wangi amat itu anak."
"Sikat dah."
"Iya. Nanti kalau kelas dua belas kita sekelas, gua sikat."
Tapi, kenyataannya Jeno tidak sekelas dengan Jaemin saat kelas dua belas.
🐦
Pendek dulu sebagai permulaan. Dan karena saya akan sering memasukkan story Instagram Hizkia di mulmed, maka saya sudah buat Instagram-nya @ hizkia.luw
Bisa difollow untuk hiburan. Abaikan stempel waktunya.🦄
KAMU SEDANG MEMBACA
hizkia | nomin
Fanfictiontw // harsh words, sexual harassment ーʏᴀɴɢ satu depresi dan yang lainnya anak indie. ©jaeminuman, 2019