29 | candala

4.5K 881 63
                                    

Sebelum mulai, yang mau home tour rumah Hizkia bisa lihat di mulmed hehe. Yang suka lihat-lihat desain interior bisa cek akun YouTubenya "DS Interior". Ga disponsor sih. Saya promosikan aja sebagai bentuk apresiasi akan karyanya. Kalo misalkan pada suka nanti saya kasih home tour Ronald juga kali ya?! Kalo ga suka, ya udah.

 Kalo misalkan pada suka nanti saya kasih home tour Ronald juga kali ya?! Kalo ga suka, ya udah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HYUNJIN sedang bermain game bersama Jinyoung di ruang tengah rumahnya. Malam ini teman-temannya memiliki urusan masing-masing dan yang memiliki waktu luang hanyalah pemuda kurus di sebelahnya itu. Changbin katanya ingin pergi bersama sang pujaan hati, tetapi ia malah asyik menelepon Hyunjin sambil menceritakan kisahnya yang mematahkan hati.

"Si Felix kabur, anjing. Gobloknya kelewatan ya itu anak? Astaga. Katanya dia ga tau jalan balik ke bioskop terus dia pulang aja."

"Yang bener lu?" Hyunjin tertawa, "Sial lu ngambil kesempatan dalam kesempitan. Awas lu, Bran."

"Hah?"

"Kaga. Ini gua lagi main game sama si Brandy sialan. Lu ganggu sebenernya."

"Oh ganggu ya? Ya udah bodo amat. Jadi, ini gua harus gimana?"

"Lu lesin bimbel dah si Felix biar pinteran dikit."

"Goblok!" Jinyoung tertawa.

"Dia kaga tau apa ye gua tulus? Malah dimaenin gua. Mana gua tadi beliin dia makanan. Baru dimakan segigit udah ditinggal."

"Itu karma karena lu terlalu pelit!" Kini giliran Jinyoung yang menyahut.

"Ah! Temen ga berguna lu semua! Ga ada ngebantunya!"

"Woy! Si bos ngambek! Lebay! Mending lu minta penjelasan ke si Felix. Sebego-begonya dia gak mungkin lah ninggalin lu cuma karena lupa arah. Dia hatinya lembut, euy." Hyunjin berubah.

"Ya udah. Tar gua tanyain. Kamsia ya, Certo. Ga berguna ya, Brandy."

🐦

"Temen kamu tuh!"

"Kenapa?"

"Bilangin mereka!" Jaemin menjatuhkan dirinya ke atas kasur dengan wajah yang ditekuk.

"Bilangin siapa, Kia?" Nada suara Jeno di seberang telepon masih lembut, sangat berlawanan dengan nada suara kekasihnya yang sedang merajuk.

"Semua temenmu yang jorok-jorok itu!"

"Jorok gimana? Gak cuci kaki sebelum tidur?"

"Bukan! Ngomongnya jorok! Ish! Jijik!"

"Siapa? Gimana?"

hizkia | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang