09 | tiktok

10.5K 1.6K 169
                                    

JAEMIN masih saja murung sampai bel istirahat pertama berbunyi ketika Jeno menghampirinya. Haechan dan Felix sengaja pergi agar tidak mengganggu. Jeno duduk di kursi sebelah Jaemin yang memang kosong.

"Kenapa? Tadi kok nangis?"

Jaemin hanya membalas dengan gelengan. Ia tidak mengangkat kepalanya dari atas meja.

"Tujuan saya ke sini sih mau pinjam buku Bahasa Indonesia." Jeno menjeda perkataannya, "Tapi sekarang singkirkan dulu tujuan itu. Sekarang saatnya mengembalikan mood Hizkia."

Dengan setengah wajah yang ditutupi jaket, Jaemin tersenyum.

"Saya mau bicara." kata Jeno.

"Bicaralah."

"Tapi tidak jadi."

"Kenapa?"

"Tadinya mau bilang, pelit kau, Kia. Punya senyuman indah, tapi gak dibagi-bagi ke orang. Ah, Hizkia pelit."

"Terus kenapa gak jadi?"

"Sudah senyum Hizkianya tadi. Bikin rencana orang batal."

Ah, Kia juga punya rencana. Rencananya gak mau baik-baik sama orang, tapi Ronald bikin rencana Kia batal. Batin Jaemin.

"Kalau gitu gak usah senyum aja?" Jaemin bertanya.

"Jangan."

"Kenapa?"

"Mau kau jadi orang pelit?"

"Gak mau!" Jaemin meletakkan jaketnya ke atas pangkuan, "Ronald tadi terlambat ya?"

"Setiap hari."

"Jangan."

"Kenapa?"

"Mau kau jadi rebel?"

Jeno tertawa ketika kata-katanya dibalikkan oleh Jaemin.

"Ketawa!" Jaemin memajukan bibirnya, kemudian menyerahkan buku berwarna merah ke hadapan Jeno, "Ini buku Bahasa Indonesianya."

"Makasih loh." Jeno tersenyum.

Perhatian Jaemin mengarah pada note book yang ada di tangan Jeno. Note book itu berwarna hitam dengan gambar dua tangan berborgol yang sedang bersalaman. Satu di antara kedua tangan itu memiliki kuku panjang berwarna hitam. Di atas gambar, terdapat tulisan down with my demons.

"Itu buku apa?" tanya Jaemin.

"Buku lirik."

"Lirik apa? Lagu?"

"Lirik Hizkia, ditonjok Ronald." kata Jeno sambil tersenyum miring ke arah anak kelas sebelah yang menatap ke arah Jaemin dari depan pintu. Anak itu bernama Rocky. Rata-rata orang sudah tahu jika ia tertarik pada Jaemin.

"Apa sih?" Jaemin mengacak-acak rambut Jeno. Aneh sekali. Jaemin langsung merasa dekat dengan Jeno karena mereka memiliki selera musik yang mirip.

hizkia | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang