hizkia | nomin

33 | buntara asmara

JENO terbangun pukul setengah 3 subuh karena berita yang kurang mengenakkan dari salah satu sahabatnya yang merupakan blasteran Kanada-Indonesia.

"Si Brandy kecelakaan luh."

"Bangsat. Santai bener lu ngomong." Jeno bangkit dari kasur dan membuka pintu menuju balkon, "Kecelakaannya di mana?"

"Biasa. GS."

"Mati ga?"

"Kaga tau sial. Ini si Gian lagi ngambil mobil dari rumahnya. Kecelakaannya untung di deket rumah si Gian jadi bisa ngambil mobil dulu buat nganter ke RS."

"Sukur dah." Jeno mengusap wajah bantalnya, "Bocahnya kaga sadar apa masih melek?"

"Kaga sadar. Ini gua lagi berusaha tenang." Mark terdengar berbicara dengan seseorang setelah mengatakan itu, "Ngapain lu di sini?"

"Hah?" sahut Jeno.

"Ini ada si Martin jir. Btw gc lu kalo mau kemari."

"Ngapain anjing Martin? Btw gua mau ke sono, tapi gua masih dikurung sama nyokap." Jeno mendesah pasrah, "Apa gua diem-diem aja ya?"

"Wah. Serah lu itu mah. Kalo mau diem-diem mending bawa seragam lu dah biar nanti langsung ke sekolah ga usah balik ke rumah dulu."

"Oke."

🐦

"Solidaritas solidaritas anjing. Lu kalo gak ngajak gua berarti ga solid." Ini masih pagi dan Jisung sudah marah-marah pada orang di seberang teleponnya, "Untung ga gua bilang ke mamah, njing."

"Ah, gua tau lu gak bakal bilang ke mamah. Kecuali kalo lu pengenin semua perhatiannya."

"Cih." Jisung mengunyah rotinya.

"Jadi, lu bilang apa ke mamah?"

"Onal ada kerkel jadi harus nyampe ke sekolah pagian."

"Bagus."

"Jadi, si Brandy kenapa bisa kecelakaan?"

"Lagi lieur kali dia."

"Tapi masih idup?"

"Masih. Geger otak ringan."

"Oh. Nanti gua nengokin dah pas pulang sekolah. Di mana?"

"RS Bethsaida."

"Oke."

Panggilan terputus. Di seberang sana Jeno sedang berbincang dengan Guanlin dan Changbin.

"Kemaren ada adeknya si Hizkia bingung gua. Pas gua tanya katanya kebetulan lewat." kata Guanlin.

"Gak mungkin kali tuh anak ke GS subuh-subuh." Changbin menambahi.

"Sleep walking kali." jawab Jeno asal.

"Tolol. Jauh amat anying sleep walkingnya." Changbin tertawa gembira.

"Apa jurig kali yang menyerupai si Marten? Anjing. Ngobrol sama jurig dong gua kemaren."

Jeno tertawa, "Ga ada otak lu."