TIGA raja dunia itu turun dari panggung setelah selesai menghibur orang-orang di Downtown Walk Summarecon. Jeno sedang berbagi air mineral dengan adiknya ketika Jaemin memanggil.
"Ronald."
"Hm?" Jeno yang sedang berdiri langsung mendekatkan kepalanya pada Jaemin yang sedang duduk di kursi. Pipinya menggembung penuh air. Agak jorok, tetapi tampan.
"Itu tadi lirik lagunya lu yang buat semua?"
Jeno mengangguk. Jaemin tertawa, "Tadi si Farrel misuh-misuh pas Mark nyanyi, tapi pipinya merah coba!"
"Hahaha. Malu-malu dia?"
"Iya!" jawab Jaemin semangat tanpa mengakui bahwa dirinya juga tidak jauh berbeda dari Haechan.
"Habisnya si Farrel suka pakai pensil alis, terus si Mark suka muji Farrel manis." Jeno tertawa, "Dia mah muji-muji si Farrel terus, tapi suka marah-marah juga sama Farrel. Saya angkat jadi lirik lagu aja kisah mereka."
"Gimana sih tadi liriknya? Gak jelas! Cepet banget Mark nyanyinya!"
"Begini liriknya." Jeno duduk di kursi sebelah Jaemin yang kosong karena Haechan dan Chenle sedang pergi berdua mencari minuman. Jaemin disuruh menjaga tempat duduk sendirian sehingga ia memanggil Jeno untuk menemaninya agar tidak bosan.
"Gimanaaaaa?"
"Kau ingin diet, tapi kubilang aku saja yang menggemukkan badan." Jeno menyanyi dengan cepat, seperti yang Mark lakukan tadi.
"Ih! Kecepetan! Kenapa sih pada cepet-cepet nyanyinya?!" Jaemin tertawa.
"Ih. Emang begitu nadanya, Hizkia. Makanya denger di Youtube coba. Judulnya Bukan Lagu Valentine."
"Oke! Nanti didengerin!" Jaemin mengacungkan ibu jarinya. Jeno tertawa karena Jaemin lucu.
"Baru tahu Ronald bisa nyanyi. Kirain bisa motor-motoran doang." kata Jaemin.
"Gak bisa nyanyi saya mah."
"Bisanya apa?"
"Bisanya mencintaimu. Ah, tapi gombal bener ya?"
Jaemin hanya haha hihi canggung saja, kemudian kembali ke topik yang tadi, "Ronald bagus bener tadi."
"Iya?" Jeno tersenyum, "Makasih deh. Hizkia juga bagus."
"Bagus apa coba? Kan aku gak nyanyi."
"Bagus aja." Jeno tersenyum miring, "Saya baru belajar nyanyi tahu."
"Emangnya iya?"
"Iya. Gara-gara pas itu adek saya baru puber. Suaranya pecah dia. Jelek nyanyinya. Terus Mark gak mau nyanyi sendirian aja. Manja emang." Jeno tertawa kecil.
"Hahaha. Mark manja."
"Hahaha. Hizkia bagus ketawanya."
"Ssttt, diam." Jaemin mengalihkan pembicaraan, "Lu kenapa gak masuk pas hari Rabu kemarin?"
"Oh, itu. Bikin KTP."
"Enak ya dah gede."
"Iya. Hizkia masih kecil. Belom ultah."
"Kok tahu?!" Jaemin terkejut.
"Dih. Penggemar berat Hizkia masa gak tahu?"
Jaemin memukuli bahu Jeno yang tertawa-tawa sambil tertawa-tawa juga. Pokoknya Jaemin geregetan karena Jeno selalu membuatnya salah tingkah.
"Buset. Dah mesra aja." Haechan dan Chenle duduk di kursi sebelah Jaemin dengan membawa minuman.
"Kaga." Jeno berusaha menghindari pukulan Jaemin, "Bener kata Certo. Galak ini anak."
KAMU SEDANG MEMBACA
hizkia | nomin
Fanfictiontw // harsh words, sexual harassment ーʏᴀɴɢ satu depresi dan yang lainnya anak indie. ©jaeminuman, 2019