KISAH tentang Gerakan Non Blok menguasai kelas XII IPS 1, tetapi tidak menguasai Jeno sama sekali karena ia malah terkantuk-kantuk di mejanya. Ah, pelajaran sejarah memang membosankan bagi sebagian murid seperti dirinya, tetapi juga menyenangkan bagi murid seperti Jaemin.
"Bule! Sini maju!" Suara Bu Luna membuat rasa kantuk Jeno sedikit menghilang.
"Buset! Udah kayak mau tawuran aja nyuruh maju." Jeno tertawa kecil.
"Mau diapain?" tanya Mark.
"Maju dulu."
Lelaki berdarah campuran itu berjalan ke depan, kemudian bersandar di tembok sebelah meja guru.
"Coba jelaskan ulang yang sudah saya jelaskan tadi."
"Pas Perang Dunia II kan dunia kebagi jadi dua kubu ; blok barat sama timur. Indonesia, Yugoslavia, Ghana, India, sama apa tuh satu lagi milih buat gak mihak blok mana pun terus-"
"Kamu kenapa kaos kakinya item?!" Bu Luna menjewer telinga Mark. Jeno tertawa di belakang.
"Kamu kok jadi ikut-ikutan si Ronald?! Kaos kaki item! Celana pensil!"
"Saya yang ikut-ikutan bule, bu!" jawab Jeno, "Parah nih bule ya!"
Mark tertawa-tawa sambil mengumpat, "Sialan lo!"
"Ronald! Kaos kakimu warna apa?! Item kan?!" tanya Bu Luna.
"Gak, ibu!" jawab Jeno.
"Bohong, kan?"
"Jih, suer dah! Tanya Ari." Jeno menunjuk anak perempuan yang duduk di sebelahnya.
Yeji menunduk untuk melihat kaos kaki Jeno, "Iya, bu. Bukan item. Ijo ini mah!"
"Tuh. Gak percaya ibunya."
"Kamu gak liat peraturan gak boleh pake kaos kaki warna-warni?!" Bu Luna yang merasa kesal pada Jeno malah melampiaskannya ke Mark yang sedang berdiri di sebelahnya. Ia mencubit lengan kekasihnya Haechan itu.
"Tau tuh, bu! Ronald bandel!" Yeji yang memang termasuk sahabat Jeno mulai mengejek temannya.
"Ini kan satu warna doang, bu. Gak warna-warni ini."
"Haish! Udah! Mendingan kamu ambil buku latihan aja di ruang guru. Tadi saya lupa bawa. Habis istirahat kalian harus kerjain latihan." kata Bu Luna, "Biarin nanti kamu dimarahin sama Pak Johnny di ruang guru."
Jeno dengan senang hati beranjak keluar kelas. Bu Luna menyuruh Mark untuk tetap berdiri di sebelahnya hingga gosip-gosip mulai bertebaran di antara murid-murid.
"Katanya Bu Luna suka genit ya? Dia suka modus ke orang-orang yang bandel terus ganteng. Katanya sih kebanyakan korbannya Ronald and the geng." kata Jaemin pada waktu istirahat kedua. Jeno hanya tertawa saja sehingga Jaemin menghela nafasnya.
"Gak apa-apa Bu Luna genit ke saya, Ki." jawab Ronald pada akhirnya, "Asal jangan saya yang genit ke dia."
Jaemin tersenyum, "Ronald sering dipegang-pegang Bu Luna ya?"
"Kata siapa?"
"Kata Yoga."
"Fitnah."
Tepat saat itu, bel masuk istirahat berbunyi dan Haechan masuk ke dalam kelas.
"Farrel udah beres pacarannya. Ronald juga balik gih ke kelas." Jaemin tersenyum, "Makasih ya udah mau nemenin."
KAMU SEDANG MEMBACA
hizkia | nomin
Fanfictiontw // harsh words, sexual harassment ーʏᴀɴɢ satu depresi dan yang lainnya anak indie. ©jaeminuman, 2019