Bab 32

3.3K 187 3
                                    

Siang berganti sore, terlihat sepasang suami-istri sedang duduk di pasir pantai menikmati udara pantai. Sehun meletakan kedua tangannya di pinggang sang istri dengan pandangan yang terfokus pada wajah Lisa, ia tak pernah bosan memandang wajah Lisa. Bagi Sehun wajah Lisa adalah candu, terlebih lagi pada bagian bibir ranumnya.

"Kau menikmatinya hmm"Lisa mengangguk pasti, gadis itu selalu menampilkan senyumnya, ia begitu bahagia berada di sini terlagi bersama suaminya yang sangat menyebalkan. Lisa menatap wajah Sehun lalu menarik tengkuk pemuda pucat itu, dan bibir mereka menyatu, melumatnya dengan penuh kelembutan. Mereka sama sama menikmatinya.

Sekitar 2 menit berlalu, Lisa lebih dulu menarik dirinya, ia mengambil oksigen sebanyak banyaknya setelah itu tersenyum senang. Sehun terkekeh pelan lalu mengacak acak rambut Lisa, "Gadisku ini"kekehnya.

"Kau lapar?"tanya Sehun sembari mengusap perut Lisa, Lisa menggeleng pelan, "Bukan aku tapi kau"ujar Lisa mengejek. Sehun terkikik geli mendengar jawaban Lisa, Sehun memegang pipi Lisa dengan kedua telapak tangannya, "Kau mau makan apa?"tanya Sehun sembari berdiri dengan Lisa yang berada di gendongannya.

"Seafood"kata Lisa semangat, Sehun menggeleng kuat, "Tidak, seafood tidak baik bagi kesehatanmu"tolak Sehun. Lisa mendengus malas, "Kau yang menawarkannya kau juga yang menolaknya"ketus Lisa kesal. Sehun tersenyum kecil melihat tingkah Lisa.

"Baiklah seafood untuk kali ini"ujar Sehun mengalah. Lisa mengecup bibir Sehun sekilas lalu menampilkan deretan giginya. Sehun menggeleng pelan lalu segera melangkah menuju restoran di dekat sana.

Setibanya di restoran, Sehun duduk dengan Lisa yang berada di pangkuannya. Setelah memesannya, Sehun menatap Lisa yang berada di pangkuannya dengan intens. Lisa menatap Sehun lalu mengerutkan keningnya seolah olah berkata 'Ada apa'. Sehun menggeleng pelan lalu mengambil salah satu tangan istrinya dan menciumnya.

"Setelah kita pulang, aku akan lembur lagi"ujar Sehun, Lisa menatap manik mata Sehun. "Kenapa?"tanya Lisa, Sehun memeluk pinggang Lisa dan merapatkan tubuh gadis itu. "Karna aku ingin segera menyelesaikannya dan kita akan bulan madu lagi di luar negri"ujar Sehun menggoda.

Lisa memukul lengan Sehun pelan, "Dasar mesum"desis Lisa, Sehun terkekeh, "Bukan mesum sayang, aku berusaha membuat manusia di dalam sini"ujar Sehun sembari mengusap lembut perut Lisa. Lisa mencubit lengan Sehun keras membuat sang empunya kesakitan.

Lisa menatap Sehun kesal, "Aku kesakitan kau kenikmatan"ketus Lisa kesal, Sehun tertawa mendengar celotehan istrinya yang begitu frontal. "Tidak, bukan hanya aku yang nikmat tapi kau juga sayang"kekeh Sehun sembari mengecup bibir Lisa singkat.

Lisa semakin memperkuat cubitannya pada lengan Sehun, "Ahh!"pekik Sehun kesakitan, Lisa menarik tangannya kesal. Sehun mengusap lengannya menggunakan tangan satunya. "Aku ingin memberi Mamah cucu"ujar Sehun sembari menampilkan senyum mesumnya. Lisa memutar bola mata jengah.

Tak butuh waktu lama pesanan mereka datang dan langsung melahapnya. Setelah itu Sehun menggendong Lisa menuju vila yang di tinggalinya. Sehun merebahkan Lisa di ranjang lalu menindihnya, "Mari kita melakukannya sebelum pulang besok"ujar Sehun, tanpa mendengar jawaban Lisa ia segera melahap bibir Lisa dengan tergesa-gesa.

Tangan Sehun yang tidak terpakai ia gunakan untuk membuka baju Lisa dengan buru buru. Setelah itu kamar mereka hanya terdengar suara erangan nikmati dari kegiatan yang mereka lakukan.

































Di pagi yang cerah ini, kedua pasangan ini masih belum bangun dari tidur nyenyaknya. Jam menunjukan pukul 9 pagi, namun salah satu dari mereka tidak ada yang berniat membuka matanya. Mereka berdua saling memeluk satu sama lain, hingga terdengar suara dering ponsel.

Lisa membuka matanya dengan malas, ia melirik Sehun lalu melepaskan dirinya dari pelukan laki laki itu. Ia mengambil ponselnya, bukan dari ponselnya.

Lisa menggoyangkan badan Sehun pelan, "Ponselmu bunyi"ujar Lisa pelan, Sehun mengambil ponselnya tanpa melihat nama kontaknya. "Halo"ujar Sehun pelan, Lisa tidur membelakangi Sehun. Sehun membuka matanya sedikit lalu memeluk Lisa dari belakang. "Baiklah, kau urus dulu"ujar Sehun dengan orang di sebrang sana. Ia meletakan ponselnya di nakas.

Sehun menarik tubuh Lisa supaya mendekat, ia meletakan wajahnya di ceruk leher Lisa lalu mengecupnya. Lisa merasa risih, ia membalikan tubuhnya supaya menghadap Sehun. Lisa menatap Sehun lelah, Sehun tersenyum singkat lalu menempatkan bibirnya di bibir istrinya, melumatnya sesekali lidahnya bermain di mulut Lisa.

Lisa mendorong tubuh Sehun menjauh, ia menatap Sehun kesal, Sehun terkekeh pelan lalu mengecup bibir Lisa sekilas. "Sehun lapar"rengek Lisa, Sehun terkikik geli melihat ekspresi Lisa yang menurutnya lucu. Sehun mengangguk lalu mendekap Lisa erat. "Mau sarapan apa tuan putri?"tanya Sehun jahil.

"Nasi goreng buatanmu"ujar Lisa, Sehun mengangguk lalu membawa tubuh polos Lisa ke kamar mandi dan meletakan tubuh Lisa ke dalam bak mandi yang berisi air hangat.

Posisi mereka begitu intim, Sehun yang menyenderkan punggungnya pada ujung bathub dan Lisa yang duduk di tengah kaki Sehun. Lisa menyenderkan punggungnya di dada bidang Sehun, sedangkan Sehun yang sibuk memejamkan matanya menikmati hangatnya air.














































BERSAMBUNG

SEKIAN MAKASIH.

Forced Marriage ( Hunlis )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang