Bab 42

2.7K 182 5
                                    

Saat ini tengah berada di rumah sakit, tepatnya di ruang inap. Sehun mengulurkan tangannya untuk membantu istrinya itu turun dari ranjang, setelah itu ia membantu Lisa berjalan pergi.

"Kau bisa melepaskanku"ujar Lisa menyingkirkan tangan Sehun dari pundaknya, Sehun yang mendapat perlakuan seperti itu hanya mendengus malas. "Dengar Sehun-ah, aku masih bisa berjalan, dengan kau membantuku berjalan seperti tadi membuatku merasa tidak bisa berjalan sama sekali, aku bisa berjalan!"tutur Lisa.

Sehun mengangguk pasrah, "Baiklah, aku tidak akan membantumu berjalan"ujar Sehun pelan, Lisa tersenyum lebar mendengarnya. Tangannya terulur untuk memeluk lengan suaminya itu, "Begini saja sudah cukup"cicit Lisa pelan, Sehun tersenyum kecil. Mereka berdua melanjutkan langkahnya menuju parkiran.

















Lisa menyandarkan kepalanya di pundak Sehun yang saat ini sedang mengemudi, sesekali tangan Sehun mengacak kecil rambut istrinya itu.

"Kau lapar?"tanya Sehun tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan, Lisa berdehem singkat seraya memejamkan matanya, posisi ini adalah posisi favoritnya saat bersama Sehun.

"Kenapa hummm?"tanya Sehun, matanya melirik sekilas istrinya itu, Lisa menggeleng pelan, "Kau mau makan apa?"tanya Sehun sembari membelai lembut rambut Lisa. "Apapun asalkan kau yang memasak"ujar Lisa masih dengan mata tertutup.

"Apapun untukmu akanku lakukan, sayang"kekeh Sehun, Lisa tersenyum tipis, Lisa mengerjapkan matanya beberapa kali lalu menatap wajah tampan suaminya itu dari bawah, sungguh sempurna.

"Aku baru menyadarinya jika kau memang benar benar tampan"cicit Lisa, Sehun terkekeh kecil, "Maka dari itu, kau harus bahagia memiliki aku sebagai pendamping hidupmu, sayang"ujar Sehun masih dengan kekehannya.

"Ishh selalu saja besar kepala"desis Lisa malas, Sehun tertawa pelan lalu berkata, "Memang kenyataannya bukan?"tanya Sehun usil, Lisa berdehem singkat menanggapinya. Ia tidak mau ambil pusing dengan ke percaya diriannya Sehun.

"Kau tidak mau bubble tea?"tanya Sehun, Lisa menggeleng, "Aku tidak menginginkannya, kau yang ingin membeli bukan?"tanya Lisa jengah, Sehun tertawa, "Haha.. aku akan mampir sebentar ke toko bubble tea yang sering ku kunjungi"ujar Sehun, Lisa hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Lisa menguap saat di rasa matanya ingin sekali terpejam, Sehun yang menyadari itu otomatis menepuk pelan kepala Lisa berharap agar istrinya itu dapat tertidur, dan berhasil, belum sampai 10 menit terdengar suara dengkuran halus milik istrinya itu, ah lega melihat Lisa yang terpejam pulas seperti ini.































Lisa mengerjapkan matanya saat di rasa ia sudah tidur lama, objek yang pertama ia lihat adalah sudut sudut kamarnya saat ini. Lisa mengeryit heran saat di rasa suaminya itu tidak ada disini, Lisa menatap sekilas jam dinding, di sana menunjukan pukul 9 malam.

"Sehun!"ujar Lisa keras, tidak ada jawaban sama sekali, Lisa berdiri lalu berjalan pergi. Lisa tidak dapat menemukan Sehun di dapur, ruang kantornya ataupun kamar tamu. Lisa berjalan ke arah ruang tengah, hal yang ia lihat adalah, sosok suaminya itu sedang bergulat dengan laptop dan dengan posisi televisi masih menyala menampilkan berita di sana.

Lisa berjalan menghampiri Sehun, memeluknya dari belakang adalah tujuannya. Sehun terlonjak kaget saat merasakan seseorang memeluknya dari belakang, selang beberapa detik ia menghela nafas lelah, "Kenapa terbangun humm?"tanya Sehun seraya mendudukkan Lisa di pangkuannya.

Lisa mengalungkan kedua tangannya di leher Sehun, "Karena tidak tahu"ujar Lisa dengan senyum lebarnya, Sehun terkikik geli mendengar pernyataan istrinya itu. "Kau mau makan?"tanya Sehun pada Lisa.

Lisa menggeleng pelan, "Aku tidak lapar"ujar Lisa, Sehun mendengus malas, "Tadi siang kau tidak makan sama sekali, sayang. Sekarang kau harus makan, kau mau makan apa? Akanku buatkan"ujar Sehun tegas. Lisa mengerucutkan bibirnya lucu, "Aku tidak lapar Daddy"ujar Lisa dengan suara yang ia buat buat menjadi imut.

Sehun mencubit kecil pipi Lisa, "Dengar sayang, saat ini kau sedang mengandung, ada sosok malaikat kecil yang sedang membutuhkan makanan melalui dirimu, kau tidak hanya mementingkan dirimu sendiri, kau harus mementingkannya juga"ujar Sehun seraya mengusap lembut rambut Lisa.

Lisa mengangguk lesuh, "Akanku buatkan nasi goreng mau?"tanya Sehun memastikan, Lisa mengangguk kecil, Sehun tersenyum tipis lalu mengangkut Lisa dan berjalan ke arah dapur. Mendudukkan istrinya itu di kursi sana, "Duduk disini, tidak usah kemana mana!"pinta Sehun.

Lisa mengangguk kecil, Sehun memulai acara masak di dapur sedangkan Lisa, ia hanya menonton suaminya itu. Sungguh Sehun terlihat lebih tampan saat sedang memasak, jauh lebih tampan. Lisa di buat terpukau oleh ketampanan suaminya itu, mengapa ia baru menyadarinya jika memang suaminya itu benar benar tampan.

Setelah beberapa menit berlalu, Sehun berjalan menghampiri Lisa dengan membawa piring berisi masakannya tadi, menaruhnya di hadapan istrinya itu lalu duduk tepat di depan Lisa.

"Cobalah, ku yakin kau pasti ketagihan"kekeh Sehun percaya diri, Lisa mendengus malas mendengarnya, Lisa mulai memakan masakan Sehun tadi, beberapa detik ia di buat takjub oleh rasa nasi goreng buatan suaminya itu.

"Kau tidak percaya bukan? Masakanku jauh lebih enak di bandingkan restoran mahal"ujar Sehun, Lisa mengangguk singkat, tidak mau menanggapi ucapan Sehun, ia hanya ingin cepat cepat menghabiskan nasi goreng yang sangat lezat ini ke dalam perutnya.

Belum genap 5 menit, piring yang tadinya berisi nasi goreng sudah habis bersih, "Kau suka?"tanya Sehun dengan senyum kecil di bibirnya, Lisa mengangguk cepat, "Kalau begitu aku akan memasakkan nasi goreng kapanpun kau mau"ujar Sehun dengan kekehannya.

"Buatkan 1 lagi untukku"pinta Lisa dengan senyum lebarnya, Sehun tertawa sekilas lalu berkata "Kau ketagihan dengan masakanku sayang?"tanya Sehun usil, Lisa mendengus kesal, "Tidak jadi!"ujar Lisa kesal, Sehun terkekeh kecil mendengarnya, "Baiklah aku akan memasakkan lagi untukmu, asal kau bahagia akupun ikut merasakannya"ujar Sehun seraya berdiri mengambil piring tadi lalu berjalan menuju dapur.




















BERSAMBUNG








Btw happy birthday untuk bapak Oh Sehun yang terhormat🎉🎉❤️












See you, ILY❤️

Forced Marriage ( Hunlis )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang