Bab 43

2.7K 171 4
                                    

Cuaca hari ini sangat cerah, sepasang suami-istri sedang tertidur pulas di atas ranjang yang sama. Salah satu dari mereka terbangun, Sehun mengerjapkan matanya beberapa kali lalu pandangan matanya bertemu dengan wajah cantik istrinya.

Sehun tersenyum kecil, ia sangat suka memperhatikan istrinya itu tidur.

Tangannya memeluk perut Lisa, mengecup sekilas dahi istrinya itu. "Good morning, sayang"sapa Sehun saat melihat Lisa yang membuka matanya dengan perlahan. Lisa tersenyum kecil menanggapi sapaan suaminya itu.

"Mau makan atau mandi dulu humm?"tanya Sehun seraya mengeratkan pelukannya, Lisa menarik diri lebih dahulu. "Mandi!"seru Lisa, Sehun terkekeh. "Baiklah kita mandi bersama!"ujar Sehun seraya berdiri dan menggendong Lisa.

"Yak! Aku tidak mau!"pekik Lisa kesal, "Aku yang mau"ujar Sehun, Lisa menatap suaminya itu kesal. Sehun yang mengerti itupun langsung menurunkan Lisa, "Baiklah, kau bisa mandi sekarang, aku akan memasak untukmu"cicit Sehun sembari melangkah pergi.

Lisa yang melihat perubahan dari ekspresi suaminya itu spontan merasa bersalah, "Sehun-ah"panggil Lisa, Sehun mengurungkan niatnya untuk menutup pintu kamar, ia berjalan mundur beberapa langkah untuk melihat istrinya itu.

"Kau benar benar ingin mandi bersama?"tanya Lisa memastikan, Sehun tersenyum tipis sebagai jawabannya, Lisa merentangkan kedua tangannya seolah olah menyuruh suaminya itu menghampiri dirinya lalu kembali menggendong menuju kamar mandi.

Sehun yang mengerti maksud Lisa hanya tertawa kecil, ia berjalan menghampiri Lisa lalu menggendong ala bridal style dan membawanya menuju kamar mandi untuk melakukan mandi bersamanya.

























Saat ini mereka berdua tengah berada di meja makan, dengan makanan yang menghiasi meja makan itu. Beberapa makanan di sana adalah buatan Sehun, dan yang lainnya ia pesan.

"Mauku ambilkan apa?"tanya Sehun kepada istrinya itu, Lisa tampak berpikir sebentar lalu berkata, "Ambilkan aku bubur di sana"cicit Lisa seraya menunjukkan apa yang ia inginkan.

Sehun mengangguk kecil, tangannya terulur untuk mengambilkan apa yang istrinya itu mau dan menaruhnya di depan Lisa. "Tidak ada yang lain?"tanya Sehun memastikan, Lisa menggeleng kecil lalu terfokuskan oleh makanan di depannya. Sehun menggeleng kecil.

Sekitar hampir 10 menit mereka berdua telah selesai sarapan. Sebelum membuka suara, Lisa minum susu hamil yang tadi sempat suaminya bikin itu. "Sehun-ah, kau tidak ada pekerjaan?"tanya Lisa, Sehun menatap Lisa sebentar lalu menggeleng, tangannya sibuk membawa piring piring kosong untuk ia bersihkan.

"Kau berbohong padaku! Aku tau kau sekarang ada meeting penting dengan klien!"ujar Lisa kesal, Sehun menatap Lisa, "Kau tau dari mana?"tanya Sehun, Lisa mendengus malas, "Jadi benar kau ada meeting nanti?"tanya Lisa, Sehun mengangguk kecil.

"Tapi aku bisa membatalkannya untukmu"ujar Sehun, Lisa menggeleng kuat. "Tidak, kau harus tetap menghadirinya"peringat Lisa tegas, Sehun menghela nafas panjang, sekilas kepalanya mengangguk kecil.

Sehun berjalan pergi ke arah dapur untuk mencuci piring tadi, Lisa hanya menatap lamat lamat punggung lebar suaminya itu hingga hilang dari pandangannya.











Jam menunjukan pukul 9 pagi, dimana Sehun sekarang harus pergi bekerja untuk melakukan meeting penting dengan klien. Lisa berjalan mendekati Sehun yang sibuk membenarkan dasinya, Lisa dapat melihat suaminya itu yang kesulitan memasang dasi, Lisa tertawa kecil melihatnya.

Lisa berdiri tepat di hadapan Sehun lalu mengambil alih dasi tadi, "Sudah tau tidak bisa memasangkannya tetap saja tidak mau minta tolong padaku"ujar Lisa, Sehun tersenyum kecil, "Aku hanya.. tidak ingin mengganggumu membaca novel tadi, sayang"cicit Sehun seraya mengusap lembut rambut Lisa.

Setelah memastikan dasi suaminya itu rapi, Lisa memundurkan langkahnya lalu berdecak kagum, tampan.

"Aku akan pulang secepat mungkin, ingat pesanku, jangan membuka pintu sebelum aku datang"ujar Sehun memperingati, Lisa mengangguk paham, "Aku tau, selesaikan pekerjaanmu terlebih dahulu lalu pikirkan aku"ujar Lisa.

"Bagaimana bisa aku memikirkan pekerjaanku sedangkan aku mengkhawatirkanmu, sayang"cicit Sehun sembari terkekeh pelan, "Aku berangkat, jangan keluar"ujar Sehun seraya mengecup sekilas bibir ranum Lisa. Lisa tersenyum singkat, Sehun tersenyum lebar lalu segera melangkah pergi. Saat di rasa Sehun sudah pergi, Lisa berjalan ke arah jendela di kamarnya untuk melihat mobil yang di kendarai suaminya itu pergi. Setelah itu ia merebahkan dirinya di atas ranjang.

















Sudah hampir 3 jam lamanya sejak Sehun pergi ke kantor, dan saat itu lah Lisa tertidur pulas. Pintu kamar terbuka menampilkan Sehun yang sedang berdiri dengan tangan yang menggenggam cangkir yang berisi kopi.

Sehun berjalan pelan menuju ranjang lalu mendudukan dirinya di samping Lisa tidur. Sehun mengusap lembut pipi Lisa membuat sang empunya terbangun, Lisa mengerjapkan matanya lalu matanya bertemu dengan Sehun.

Lisa mengalungkan kedua tangannya di pinggang Sehun, menenggelamkan wajahnya di area perut suaminya itu.

"Aku membawa matcha latte, kau mau?"tanya Sehun, Lisa yang mendengar ucapan Sehun samar samar hanya menggeleng kecil. Saat ini dirinya tengah mengantuk berat, entah karena apa.

"Kau tidak ingin makan siang?"tanya Sehun, lagi lagi Lisa menggeleng kecil. Sehun mencubit gemas pipi istrinya itu, "Kau harus makan, sayang"pinta Sehun seraya mengecup lama dahi Lisa. "Aku membawakanmu chicken"bisik Sehun.

Lisa yang mendengar kata chicken spontan terbangun lalu mengubah posisinya menjadi duduk. "Mana?"tanya Lisa antusias, Sehun terkikik geli melihatnya, "Ada di meja makan, kau harus mencuci mukamu terlebih dahulu"ujar Sehun, Lisa mengangguk semangat dan berjalan cepat menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya sebelum memakan chicken kesukaannya.






















BERSAMBUNG






Btw selamat menunaikan ibadah Ramadhan bagi yang melaksanakannya, semangat gaes puasanya!!












See you, ILY❤️

Forced Marriage ( Hunlis )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang