Bab 38

2.8K 161 3
                                    

Selesai dari makam nenek dan kakek Lisa, mereka berdua memutuskan untuk pergi ke mall. Lisa berjalan beriringan dengan Sehun, Sehun menggenggam erat tangan Lisa, menggiringnya ke salah satu bioskop di sana.

Setelah memesan tiket, mereka berdua memasuki studio 2, lalu duduk di tempat mereka. Saat ini mereka sedang menonton film horor terbaru, Lisa yang tadinya sempat menolak mentah mentah akhirnya pasrah.

Lisa mencengkram lengan Sehun sepanjang film di putar, Sehun sempat meringis kesakitan karena cengkraman istrinya yang semakin kuat.































Setelah selesai, mereka berdua pergi ke restoran yang ada di sana. Lisa mengusap pelan lengan Sehun yang sedikit memar, "Masih sakit?"tanya Lisa pelan, Sehun menggeleng kecil, ia tidak mau istrinya khawatir.

Lisa dengan sengaja menepuk pelan memar Sehun, Sehun meringis kecil. Lisa mendengus malas melihat tingkah suaminya itu, "Jangan berbohong huh!"ujar Lisa kesal, Sehun hanya tersenyum kecil menanggapi ucapan Lisa.

"Aku hanya tidak mau kau khawatir, sayang"kata Sehun, "Maaf.."lirih Lisa pelan, Sehun terkekeh kecil lalu mengacak rambut Lisa pelan. "Hei, tidak perlu minta maaf"ujar Sehun dengan senyum kecil di bibirnya.

Lisa memeluk Sehun, menenggelamkan wajahnya di dada bidang Sehun, menikmati aroma parfum Sehun. Baru saja hidungnya menyentuh baju Sehun, seketika ia merasa mual. Lisa mendorong pelan tubuh Sehun supaya menjauh, ia gunakan tangannya untuk menutupi mulutnya.

Sehun menatap Lisa bingung, "Ada apa? Hei sayang"ujar Sehun berusaha mendekat, Lisa menggeleng kuat ke arah suaminya itu, memohon untuk tidak mendekat ke arahnya. Sehun hanya menurut, ia tidak mau istrinya itu marah.

"Sayang, ada apa? Katakan padaku"ujar Sehun cemas, Lisa menghela nafas jengah, tangannya ia singkirkan dari mulutnya, "Ak-aku merasa mual mencium parfummu"balas Lisa sedikit ragu, Sehun mengeryit bingung.

"Bukankah kau menyukai bau parfumku? Kau yang menyuruhku untuk memakai parfum ini"ucap Sehun bingung, oh Tuhan apa yang terjadi dengan istrinya kali ini?

"Berhenti mendekat ke arahku atau aku akan marah padamu"ancam Lisa, Sehun terkekeh pelan, "Kau mengancamku huh?"tanya Sehun, Lisa mengangguk kecil.

"Baiklah, aku tidak akan menyentuhmu atau mendekat ke arahmu, asal kau tidak marah padaku"ujar Sehun sedikit tidak rela, Lisa tersenyum kecil, "Kau boleh menyentuhku tapi kau harus mengganti pakaian terlebih dahulu"ujar Lisa seraya memakan pesanannya tadi. Sehun mengangguk setuju.







































Lisa merebahkan badannya di ranjang, tangannya merogoh saku jaket suaminya itu mengambil ponsel miliknya yang tadi sempat ia titipkan ke Sehun.

"Sehun-ah! Jangan lupa ganti pakaianmu!"pekik Lisa dari arah luar, samar samar Lisa mendengar suara kekehan suaminya itu dari kamar mandi.

Sekitar 15 menit kemudian, Sehun keluar dari kamar mandi dengan kaos yang melekat di tubuhnya, Sehun dapat melihat istrinya itu sedang tertidur pulas di atas ranjang, posisinya membelakangi Sehun.

Sehun merebahkan dirinya di samping Lisa, memeluknya dari belakang adalah hal yang ingin ia lakukan. Sehun mendekap erat tubuh Lisa, sesekali tangannya mengusap lembut perut istrinya itu, berharap ada sosok buah hati di sana. Membayangkannya saja sudah membuatnya merasa bahagia.

"Sayang"panggil Sehun pelan, Lisa tidak merespon sama sekali, ia makin menikmati alam bawah sadarnya. Sehun mendecih pelan, dengan nakalnya tangan Sehun menelusup ke dalam kaos Lisa. Mengusap lembut perut Lisa.

Lisa menggeliat kecil, matanya mengerjap beberapa kali lalu membalikan badannya. Matanya menatap Sehun sayu, Sehun yang melihatnya otomatis tak tega, Lisa menatap Sehun penuh tanda tanya, sedangkan Sehun ia hanya tersenyum kecil tanpa sepatah katapun.

Hingga Lisa bosan melihat tingkah suaminya ini, "Ada apa?"tanya Lisa seraya memeluk Sehun, menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya itu, "Tidak"balas Sehun dengan senyum kecil di bibirnya, tangannya terulur untuk mengusap lembut rambut Lisa, sesekali mengecupnya.

"Kau tau seberapa sayangku padamu?"tanya Sehun pada Lisa, Lisa mengangguk pelan, "Aku tau, berapa besar rasa sayangmu padaku, sebaliknya aku juga begitu"balas Lisa.

"Jadi Lalisa, kumohon, jangan tinggalkan aku, kau bahkan tau seberapa sayangku padamu, jangan pernah memintaku untuk meninggalkanmu, aku bahkan tidak bisa hidup tanpamu"ujar Sehun, Lisa mengangguk kecil di dalam dekapan hangat suaminya itu. "Aku tidak akan meninggalkanmu, aku akan meninggalkanmu jika kau melakukan kesalahan yang sangat besar"ujar Lisa pelan.

Sehun tersenyum lebar, "Aku tidak akan melakukan kesalahan, bahkan sedikitpun aku tidak akan melakukannya, aku tidak mau kau meninggalkanku, Lalisa"cicit Sehun pelan, tangannya membawa tubuh Lisa supaya menempel ke arahnya.

"I love you Lalisa"ujar Sehun, Lisa terkekeh sebelum membalas ucapan sang suami, "Apa? Aku tidak mendengarnya"kekeh Lisa pelan, Sehun mendengus malas mendengarnya, Sehun menarik nafas lalu berkata, "I love you Lalisa!"ujar Sehun lantang, "Tidak ada pengulangan"sambung Sehun, Lisa terkekeh, "I love you too Oh Sehun"balas Lisa lalu mendongakkan wajahnya, mengecup bibir Sehun sekilas.























BERSAMBUNG

Forced Marriage ( Hunlis )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang