Bab 46

1.6K 127 9
                                    

Lisa mengerjapkan matanya beberapa kali saat melihat sosok laki laki di depannya ini yang dulunya sangat ingin mendapatkan dirinya.

Lisa tampak cemas, matanya sibuk mencari keberadaan suaminya sekarang, tapi Sehun tidak ada disini.

Perlahan langkahnya mendekat ke arah ranjang rumah sakit lalu menampilkan senyum manisnya, tangannya tidak tinggal diam, ia menautkan jemari jemarinya di tangan Lisa.

Lisa yang mendapat perlakuan itu hanya bisa diam, ia tidak bisa berkutik. Matanya menatap lekat sosok di hadapannya itu, muka yang dulunya sangat ia banggakan masih tercetak jelas disana.

Pria itu dengan sengaja mendudukkan dirinya di ranjang lalu menundukkan pandangannya. Matanya sibuk menjelajahi setiap bagian bagian dari wajah Lisa.

"Aku tidak percaya kita akan bertemu kembali setelah kejadian dulu"ujarnya dengan senyum lebar, tangan yang lainnya ia gunakan untuk mengusap rambut Lisa.

"Aku merindukanmu"ujarnya pelan, matanya berkaca kaca menatap Lisa. Bibirnya bergetar kecil, tangannya beralih menyentuh bibir ranum Lisa, mengusapnya lembut disana.

"Aku selalu menunggumu datang, Lice"tuturnya lembut, senyumnya melebar tapi berbeda dari sebelumnya. Saat ini senyum di bibirnya ia paksakan.

"Aku.. aku mencintaimu"tukasnya lalu segera mendekatkan bibirnya lalu mengecup sekilas bibir Lisa.

Lisa yang tidak menduga hal ini akan terjadi seketika melotot tak percaya, otomatis tangannya bergerak untuk menjauhkan pria itu darinya.

"K-kau tidak seharusnya begini, Mark"ujar Lisa gugup, tangannya ia gunakan untuk mengusap paksa bibirnya, matanya menatap Mark berkaca kaca.

"Hubungan kita dulu sudah hancur, aku sekarang sudah mempunyai kehidupan sendiri, kau.."belum sempat Lisa menyelesaikan ucapannya, bibirnya sudah di bungkam oleh bibir Mark.

Mark melumatnya dengan tidak sabaran, entah apa yang sekarang terlintas di benaknya hingga ia dengan beraninya mencium Lisa.

Lisa yang sadar ini tidak benar segera mendorong Mark menjauh, salah satu tangannya ia gunakan untuk memberi isyarat agar Mark tetap di sana.

"I-ini seharusnya tidak benar.. kau tau hubungan kita sudah selesai, aku mempunyai keluarga sendiri. Aku mempunyai seorang suami yang sangat menyayangiku, dan aku juga sedang mengandung anak dari suamiku. Kau tidak seharusnya begini.. ak-aku tau kau pasti menyesal, tapi hubungan kita sekarang hanya sebatas teman tidak lebih.."ujar Lisa tegas.

Selesai mengucapkan kalimat itu, mata Lisa berkaca kaca, bibirnya bergetar kecil menahan tangisnya sendiri. Tangannya ia gunakan untuk menutupi area mukanya, menyembunyikan tangisnya yang sebentar lagi akan meledak.

Mark yang menyadari itu seketika menyentuh pergelangan tangan Lisa lalu membawa tubuh Lisa ke dalam pelukannya. Seperti dulu, ia gunakan tangannya untuk mengusap rambut Lisa untuk menenangkannya.

"Tapi.. aku tidak akan melepaskanmu sekarang, Lice. Aku mencintaimu.. selama bertahun tahun aku menunggumu tapi tidak ada hasil sama sekali. Kau bahkan hilang dari hidupku.. kali ini aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi"ujar Mark yakin.

Lisa menggeleng kuat, "Aku mempunyai keluarga sendiri yang jauh lebih memperdulikan ku, Mark. Aku sudah menikah dengan seseorang yang ku cintai"ujar Lisa di sela sela tangisnya.

Mark mendongakkan pandangannya ke atas lalu tersenyum kecil, "Sampai saat ini kau belum melupakanku bukan? Sampai saat ini kau masih ingin aku kembali bukan?.. dan sampai saat ini kau masih mencintaiku meski sedikit bukan?"berbagai pertanyaan terlontar di bibir manis Mark.

Lisa terdiam saat mendengar beberapa pertanyaan itu muncul, benar Lisa belum melupakan Mark sampai saat ini, benar Lisa juga ingin Mark kembali mengisi hari harinya yang kosong ini seperti dulu lagi, dan pertanyaan terakhir sulit untuk di ungkapkan.

Otaknya berkata tidak, tetapi hatinya berkata iya. Semua masa masa saat bersama Mark terlintas jelas di benak Lisa, dimana kenang kenangan indahnya bersama Mark terlihat jelas disana, dan dimana bahagianya Lisa dulu saat Mark mengisi hari harinya yang kosong.






















BERSAMBUNG














See you, ILY❤️

Forced Marriage ( Hunlis )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang