Bab 25

3.9K 224 10
                                    

Gio memencet bel berkali kali, sudah 5 menit ia berdiri di sini tetapi tidak ada tanda tanda orang, Gio mencoba mengetuk pintu sekeras mungkin, hingga seseorang membukakan pintu, hal yang pertama Gio lihat adalah gadis cantik sedang berdiri menatap mereka berdua. Gio menelan salivanya gugup, baru kali ini Gio melihat gadis yang bisa membuatnya gugup.

Gadis tersebut melirik orang yang ada di samping Gio, gadis itu melotot terkejut, ia segera menarik lelaki yang tadinya di bopong Gio. "Sehun"panggil gadis itu sembari menepuk pipi Sehun, Sehun perlahan membuka matanya, hal yang pertama Sehun lihat adalah istrinya, Lalisa Manoban.

"Lalisa"ujar Sehun sembari menampilkan senyum tulusnya. Gio yang melihat adegan keduanya hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Kau kenapa?aishh merepotkan sekali"cebik Lisa kesal, Lisa menatap Gio, "Ah kau siapa?"tanya Lisa.

Gio yang merasa di ajak bicara langsung saja tersenyum, "Perkenalkan aku Gio, sahabat lama Sehun"kata Gio sembari mengulurkan tangannya, Lisa menjabat tangan Gio lalu menariknya kembali. "Emm..apa dia temanmu?"tanya Gio penasaran.

Lisa terkekeh sebentar, "Dia suamiku"ujar Lisa, Gio menganga tak percaya, Sehun sudah memiliki seorang istri, dan yang paling ia kejutkan adalah istrinya secantik dewi. Oh astaga Gio kalah cepat dengan Sehun.

"Ah maaf, kalau begitu aku pergi dulu"ujar Gio, Lisa mengangguk tak lupa mengucapkan terima kasih. Lisa segera membawa masuk tubuh Sehun, Lisa menaruh tubuh Sehun di atas ranjang, "Aish menyebalkan kenapa harus mabuk"cebik Lisa kesal.

Yang Sehun fikirkan adalah kenapa sifat istrinya berubah ubah?apa istrinya memiliki kepribadian ganda?ah Sehun sudah gila.

Lisa melangkah pergi meninggalkan Sehun seorang diri, Sehun menatap kepergian Lisa, Sehun tersenyum miris. "Maafkan aku Lalisa, aku sudah merepotkanmu, dan maafkan aku jika tadi aku melukai hatimu"ucap Sehun tulus, Sehun memejamkan matanya rapat. Kepalanya pusing ia harus banyak banyak istirahat setelah meminum banyak alkohol.




Belum sampai 5 menit Lisa kembali membawa nampan yang berisi susu, madu, dan juga air hangat. Lisa menaruh nampan di atas nakas. "Aish dasar. Sehun bangun, aku membawakanmu susu dan madu"kata Lisa, Lisa yang kesal karena ucapannya tidak di gubris sama sekali oleh Sehun langsung saja menendang bokong lelaki itu hingga membuat sang empunya memekik terkejut.

Sehun mendudukan dirinya, Lisa menyodorkan madu dan juga susu ke arah Sehun, Sehun yang mengerti hanya bisa menghela nafas pasrah, pasalnya ia tidak suka madu. "Aku mau susu saja"ujar Sehun sembari mengembalikan madunya ke Lisa.

Lisa menatap horor Sehun, "Aku tidak suka madu nona"kata Sehun, Lisa memutar bola mata jengah, "Kalau tidak suka madu kenapa minum!aishh kau merepotkanku saja!"pekik Lisa kesal. Sehun meminum susunya dan kembali merebahkan badannya lalu melanjutkan alam bawah sadarnya.

Lisa melihat ada bintik bintik kecil di sekitar leher Sehun, "Sehun"panggil Lisa, Sehun membalasnya dengan deheman. "Apa kau memakan sesuatu?"tanya Lisa, Sehun menggeleng. "Lalu itu apa di lehermu?"tanya Lisa lagi.

Sehun segera membuka matanya lalu segera duduk. "K-kenapa?"tanya Sehun, Lisa menunjukan leher Sehun dengan jari telunjuknya, "Ada bintik bintik merah di lehermu"ujar Lisa. Sehun melotot tak percaya, langsung saja ia berlari menuju kamar mandi meskipun ia sedikit oleng karena pengaruh alkohol.

Beberapa menit kemudian Sehun berteriak di kamar mandi membuat Lisa ikutan berteriak karena terkejut. Sehun berjalan lemah menghampiri sang istri yang sedang membaca buku di ranjang, "Lisa, a-aku alergi alkohol"kata Sehun lemah, Lisa melotot tak percaya.

"Buka bajumu!"pekik Lisa, Sehun hanya menurut, ia membuka bajunya perlahan, Lisa menutup mulut rapat rapat setelah melihat poster tubuh suaminya. "Ada yang salah?"tanya Sehun, Lisa menggeleng, ia mengalihkan fikiran kotornya, Lisa melihat banyak bintik bintik di sekitar punggung polos Sehun.

Lisa menempelkan punggung tangannya di dahi Sehun, "Untung tidak demam, kau tidur sekarang!"pekik Lisa, Sehun menurut ia menidurkan dirinya. "Pakai bajumu"ujar Lisa, Sehun memakai kembali bajunya.
















Pagi harinya, cuacana hari ini sangat memburuk lihat saja, di luar hujan badai, hingga kegiatan belajar mengajar terpaksa di liburkan, Lisa membuka matanya perlahan, Lisa merasakan kulitnya panas, ia menoleh menatap Sehun yang sedang memeluknya. Lisa mengecek suhu tubuh Sehun dengan punggung tangannya.

"Demam"gumam Lisa, Lisa segera melepas pelukan Sehun, lalu mengambil sesuatu di nakas, "Sehun pakai ini"ujar Lisa, "Yak!"teriak Lisa, Sehun bangun, Lisa mengulutkan alat itu ke arah Sehun, Sehun menaruhnya di mulut.

"Aku akan kembali setelah 10 menit"kata Lisa, Lisa berjalan menjauh, Sehun hanya bisa diam dan kembali melanjutkan tidurnya.













BERSAMBUNG

JANGAN LUPA VOTENYA, KOMEN, DAN JUGA FOLLOW IGKU @zahh07_ SEKIAN TERIMA KASIH

Forced Marriage ( Hunlis )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang