Bab 21

4.3K 296 8
                                    

1 minggu kemudian, Lisa dan Sehun sudah resmi menjadi pasangan suami-istri, mereka pulang ke rumah Lisa, ia baru menyelesaikan acara pernikahannya, dan sekarang hampir tengah malam. Mereka berdua memutuskan untuk ke kamar dan mengganti pakaiannya.

"Sehun, baju lo kan gak ada disini"kata Lisa, Sehun yang awalnya memainkan ponselnya sembari tiduran di ranjang segera menoleh menatap Lisa.

"Beneran?trus gue ganti pake apa?"tanyanya, Lisa mengangkat kedua bahunya, Sehun mendengus malas. "Lo gak punya baju gitu?"tanya Sehun, lagi lagi Lisa menggeleng.

"Atau lo pake baju kakek?baju kakek keren keren tau"ujar Lisa, Sehun menggeleng, "Lebih baik gue pake jas ini aja"ucap Sehun, Sehun kembali menatap ponselnya.

"Nanti lo tidur gak nyaman"kata Lisa, Lisa melangkah menuju ruang ganti pakaian, ia mulai mengganti dresnya dengan piyama, lalu ia segera menghampiri Sehun sambil membawa baju. "Gue ada baju laki, lo pake aja ini"ujar Lisa sembari menyodorkan ke arah Sehun.

Sehun segera menerimanya dan beranjak dari ranjang menuju kamar mandi, Lisa menaiki ranjangnya dan mengambil ponsel miliknya, sekitar 25 menit  Sehun keluar dari kamar mandi sambil membawa handuk, ia mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Lisa yang melihat itu hanya bisa menggeleng, "Sini gue keringin"ujar Lisa, Sehun tersenyum dan menghampiri Lisa lalu duduk. Lisa mulai memegang handuk dan mulai mengusap ngusapnya dengan perlahan.

"Em...pernikahan ini mau di rahasiain?"tanya Lisa, Sehun mengangguk. Lisa menghela nafas, "Kenapa?"tanya Sehun.

"Gak"ujar Lisa, Sehun mengambil komiknya lalu mulai membacanya, Lisa hanya tidak mau pernikahan mereka di rahasiakan, agar kaum perempuan tidak mendekati ataupun menyentuh suaminya.

"Udah selesai"ujar Lisa sembari menyodorkan handuknya ke Sehun, Sehun menerimanya dan menaruhnya handuk itu semula lalu ia tiduran di atas ranjang sembari membaca komik, Lisa mendengus malas, seharusnya Sehun mengatakan Terima kasih ini malah tidak merespon sama sekali, ia malah fokus membaca komiknya.

Lisa tidur membelakangi Sehun, ia memejamkan matanya, rasa kantuknya mulai menyerangnya, ia lelah karena 6 jam ia berdiri untuk bersalaman dengan tamu. Tamu tamunya adalah keluarga, sepupu, serta teman teman kakeknya dan papahnya. Tamu yang di hadiri sekitar 300+ dan mereka harus berdiri untuk bersalaman, dan mengganti pakaian setiap 4 jam 1×.

Lisa sudah terbawa ke alam mimpinya, Sehun yang menyadari itu hanya tersenyum hangat, ia menyimpan komiknya di atas meja, ia membalikan tubuh Lisa agar menghadapnya, ia membalikan tubuh Lisa sangat lembut agar Lisa tidak terganggu. Sehun mengusap rambut Lisa lembut, ia yang semula duduk akhirnya tidur, Sehun mengecup puncak dahi Lisa, lalu ia segera menyusul Lisa ke alam mimpinya.















Cuaca di pagi hari ini sangat buruk, lihat saja, di luar hujan deras di sertai dengan suara petir bergemuruh, kakek, nenek, kakak, Lisa dan Sehun hanya bisa berdiam diri di rumah, mereka lebih memilih duduk bersama di ruang tengah, mereka sedang asik menonton film horor, ia lebih memilih film horor di banding komedi atau romantis. Lisa duduk bersampingan dengan Sehun, Lisa menyenderkan kepalanya ke dada bidang Sehun, Lisa duduk di antara kedua kaki Sehun, ia duduk menikmati film yang sedang terputar.

Lisa dan Sehun duduk di bawah, ia duduk di karpet, kakak Lisa lebih memilih duduk di sofa sembari memakan popcron, sedangkan kakek dan nenek sedang di kamar, mereka berdua lebih memilih tidur. "Sehun"panggil Lisa, Sehun membalas dengan deheman kecil, Sehun berdehem tanpa mengalihkan pandangannya dari tv.

"Besok jalan ya"ujar Lisa, lagi lagi Sehun berdehem sukses membuat Lisa kesal, "Ishh, ya atau gak!"ujar Lisa kesal, Sehun mengangguk mengiyakan.

"Emangnya mau kemana?"tanya Sehun, Lisa senyum kemenangan, "Mall"ujar Lisa senang, Sehun hanya diam tanpa membalas perkataan sang istri.

Forced Marriage ( Hunlis )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang