AUTHOR POV
"Lay"kata Lisa, yang bernama Lay hanya tersenyum dan menghampiri meja Lisa, "ada yang bisa gue bantu?"tanya Lisa, dia hanya menggeleng dan tetap mempertahankan senyumnya.
"Siapa dek?"kata Yoona, "temen kak"kata Lisa, Lisa melirik Sehun, ternyata Sehun juga tengah menatap dirinya, Lisa hanya tersenyum lembut ke arah Sehun, "hai hun"sapa Lisa, Sehun hanya menautkan alisnya.
"Lis jalan yok"ajak Lay, Lisa menoleh ke arah Yoona dan seolah berkata 'boleh gak?'dan di tanggapi oleh Yoona gelengan, "maaf Lay, gue ada perlu sama kakak gue"kata Lisa, Lay hanya mengangguk "gimana kalo besok aja?"tanya Lay, "nanti gue kabarin ya"kata gue sambil tersenyum.
Gue ngelirik lagi tempat Sehun berada, rupanya dia sedang menatap ponselnya, gue hanya senyum ngelihat dia yang asik main ponsel, "kak gue ke sana dulu ya"kata gue sambil menunjuk meja yang di tempatin Sehun, Yoona mengangguk dan berkata "jangan lama lama"
Lisa segera beranjak dari mejanya dan berjalan ke arah Sehun diikuti dengan Lay, "hai, gimana keadaan lo?"tanya Lisa, Sehun melirik Lisa sedikit dan kembali menatap ponsel, Lisa hanya berdecak kesal karena ucapannya tak di gubris oleh Sehun.
Sehun menyimpan ponselnya di sakunya, "kenapa?"tanya Sehun, Lisa tersenyum ke arah Sehun karena ucapannya di gubris oleh Sehun, "udah gak demam kan?"kata Lisa, Sehun hanya mengangkat kedua bahunya, Lisa mendaratkan punggung tangannya ke dahi Sehun "ah rupanya udah turun panasnya"kata Lisa sambil menghela nafas.
"Lo ada hubungan apa sama Sehun?"kata Lay, Lisa menoleh ke arah Lay dan berkata "teman" Lay hanya mengangguk dan duduk di sebelah Sehun. Lisa duduk di sebelah Sehun yang satunya dan menatap Sehun lekat.
"Ada yang salah?"kata Sehun, gue menggeleng pelan, "kenapa sih muka lo ganteng banget"kata Lisa lirih namun di dengar oleh Sehun, Sehun hanya terkikik geli mendengar penuturan Lisa, Lisa menatap Sehun yang sedang terkikik karena perbuatannya "ganteng"gumam Lisa.
"Ya?"tanya Sehun, Lisa hanya menggeleng, Sehun mengambil secangkir kopi dan meminumnya .
LISA POV
Gue menatap Sehun lamat lamat, gue melihat inci setiap wajah dia tanpa terlewatkan, gue kagum baru kali ini gue ngelihat wajah Sehun, rahang yang tegas, mata elang, hidung mancung, tinggi, ah idaman banget, sesuai tipe gue.
Gue ngelihat dia yang mulai risih karena gue tatap, dia menoleh ke arah gue "kenapa?"tanya Sehun, gue hanya menggeleng, rasanya Sehun sekarang beda dengan yang di sekolah, Sehun yang di sekolah lebih dingin, cuek dan jutek. Tapi beda dengan Sehun yang di luar, cool, kelihatan lebih tampan dan dewasa.
"Em besok gue nebeng lo lagi ya"kata gue, dia yang semula natap ponselnya seketika natap gue, "ada apa lagi dengan mobil kakak lo?"tanya dia, gue hanya menggeleng "gue cuma mau bareng sama lo, mobil kakak gue gak kenapa napa"kata gue, dia hanya berdehem, what?berarti dia setuju dong?.
"Lo setuju?"tanya gue yang gak percaya, dia hanya mengangguk kecil, gue seneng banget karena dia langsung iyain apa kata gue, "tapi jam setengah tujuh harus udah siap, kalo gak g--"gue ngangguk cepet dan membalas ucapan dia "ya ya gue akan nuruti perintah lo"kata gue semangat.
"Lisa"kata seseorang yang sedang berada di belakang gue, gue menoleh ke belakang, saat gue mau balik badan gue gak sengaja menyenggol kursi dan gue mau jatuh tapi di tahan oleh tangan kekar seseorang.
☆BERSAMBUNG☆

KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Marriage ( Hunlis )
RandomBercerita tentang perjodohan paksa, yang sama sekali tidak di inginkan keduanya, mereka berdua sama sama tidak menyukai satu sama lain, hingga waktu terus berjalan dan menumbuhkan rasa suka dari keduanya. 22 Mei 2019 - Sekarang