Sesaat setelah mandi, mereka berdua segera pergi menuju ke meja makan. Saat Lisa hendak menarik salah satu kursi disana, dengan sigap Sehun menarik kursi itu menggantikan istrinya.
Setelah memastikan Lisa duduk dengan nyaman, Sehun segera berjalan menuju ke kursinya. Sehun mulai membuka bungkusan yang tertata rapi di meja makan lalu memilah mana yang hendak mereka makan.
Sehun menaruh beberapa bagian paha di piring Lisa yang saat itu masih kosong lalu tersenyum tipis, "Untukmu, cepat makan" ujarnya singkat.
Lisa yang mendapat respon hangat dari sang suami mulai mengembangkan senyum manisnya. "Gomawo, Sehun-ah.." cicit Lisa.
Sehun mengangguk, "Setelah makan, kau ingin pergi kemana?" tanya Sehun seraya mengigit ayam bagian dada.
Lisa tampak berpikir sebentar dengan potongan ayam yang berada di mulutnya lalu setelah itu ia mulai tersenyum senang, "Aku sangat ingin pergi ke taman bermain, aku juga ingin pergi ke pantai, menginap di tenda denganmu, aku jug—"
"Baiklah, satu minggu ini lakukan semua yang kau mau. Tapi hanya satu minggu ini, kau mengerti?" tukas Sehun.
Lisa mengangguk semangat, "Gomawo, Sehun-ah"
"Berhenti mengucapkan itu, kau makan saja ayamnya" titah Sehun lirih.
Lisa hanya menganggukkan kepalanya patuh dan mulai melahap beberapa paha ayam di piringnya.
Terdengar suara ombak dan angin yang menyatu membuat mereka berdua nyaman mendengarnya. Daun daun sekitar yang terkena angin tersebut mulai bergoyang dan membuat beberapa dari daun itu berterbangan ke udara hingga mengenai rambut wanita yang saat itu sedang tersenyum lebar.
Sehun yang sadar jika ada daun di rambut istrinya spontan mengambilnya dan membuangnya. Setelah itu ia mulai memeluk Lisa dari belakang dan menenggelamkan kepalanya di leher wanitanya.
"Tidak mau masuk?" tanya Sehun lirih.
Lisa menggeleng, "Tidak, aku masih ingin disini" ujarnya.
"Sudah dua puluh menit kau ada disini. Hari sudah petang dan udara menjadi dingin, apa kau tidak merasa kedinginan?"
"Tidak, justru aku merasa hangat saat disini, aku bisa menjernihkan pikiranku sejenak disini. Kau boleh masuk terlebih dahulu, aku masih tetap disini sampai aku puas melihatnya"
Sehun yang mendengar pernyataan Lisa hanya menghela nafas, "Aku mencemaskan mu, Lalisa. Kumohon jangan keras kepala begini, kau harus memikirkan bayi kita juga.." ujar Sehun seraya mendongakkan kepalanya.
"Baiklah, aku akan masuk. Tapi dengan satu syarat, apa kau bisa memenuhinya?" tanya Lisa.
Sehun mengangguk yakin, "Ya, apapun itu akan ku lakukan"
"Biarkan aku berbuat semauku malam ini, kau tidak ada hak untuk mencampurinya, mengerti?"
"Hanya malam ini?"
Lisa mengangguk, "Iya, hanya malam ini saja"
Sehun mengangguk dan mulai berjalan beriringan dengan Lisa di sampingnya yang sedang memeluk lengan Sehun erat.
BERSAMBUNG
See you, ILY❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Marriage ( Hunlis )
RandomBercerita tentang perjodohan paksa, yang sama sekali tidak di inginkan keduanya, mereka berdua sama sama tidak menyukai satu sama lain, hingga waktu terus berjalan dan menumbuhkan rasa suka dari keduanya. 22 Mei 2019 - Sekarang