Bagian 10 : What's Happen Today (part 2)

675 82 3
                                    

"Dari mana saja kau, Yoongi?"

Suara ibu langsung menyapa rungu ku saat kakiku melangkah masuk ke dalam rumah. Aku dapat melihatnya berdiri memandangku dengan ekspresi tak senang. Aku tidak akan dimarahi lagi, kan? Menyebalkan sekali.

"Dari rumah sakit." jawabku enggan menjelaskan.

Mendengar jawabanku, air muka ibu langsung berubah. Kini dia bahkan memandangku dengan khawatir. "Untuk apa kau ke sana? Apa kau sakit?" tanya ibuku.

"Tidak. Aku hanya mengantar Jungkook." aku dapat melihat ibuku menghela nafas lega ketika mendengarnya. Ah, aku merasa jika dia begitu mencemaskanku.

"Apa Jungkook sakit?" tanya ibuku.

"Lengannya terluka cukup parah, jadi aku membawanya ke rumah sakit."

Ibuku mengangguk-angguk lalu menarik tanganku dan membawaku duduk. "Kenapa bisa terluka?" tanya ibuku lagi.

"Dia berkata jika diserang bandit."

"Astaga! Apakah dia benar baik-baik saja?" bahkan respon ibuku terlihat lebih heboh dari yang sempat aku pikirkan.

"Aku tidak tahu. Kupikir dia akan baik-baik saja asalkan lebih berhati-hati." jawabku tanpa ada maksud menjelaskan lebih lanjut.

"Kau harus berhati-hati. Ibu tidak ingin kau mengalami hal yang sama dengan Jungkook." kata ibu.

Aku mengangguk mengerti tanpa mengatakan apapun lagi. Kemudian aku langsung bangkit dan berkata, "Aku akan mandi." dan setelahnya aku langsung pergi dari sana.

"Jika sudah mandi cepatlah makan!" kata ibu sebelum aku benar-benar menghilang di balik pintu kamarku.

Aku menghela nafas pelan lalu melempar tas yang aku bawa ke sembarang arah. Tanpa basa-basi aku menghamburkan tubuhku ke atas kasur yang sudah nampak sedikit lusuh.

Mengapa semua ini terasa melelahkan, ya?

Ah, aku menjadi memikirkan Jungkook dan Taehyung. Apa mereka baik-baik saja, ya? Mereka berdua terlihat menyembunyikan sesuatu. Ini terasa menyebalkan saat aku menyadarinya tapi tidak ingin memastikannya.

Bukannya aku tidak peduli pada mereka. Hanya saja mereka menyembunyikannya, itu artinya mereka menginginkan ruang untuk mereka sendiri. Ruang yang bisa mereka gunakan untuk merenungi semuanya sendiri. Meskipun aku tahu, aku tetap tidak berhak untuk memaksa mereka agar mau mengatakannya.

Aku mengetahuinya karena aku memang sering melakukan itu. Terkadang aku merasa kesal saat mereka memaksaku untuk mengatakannya. Aku tahu jika mereka hanya mencemaskanku, tapi aku membutuhkan ruang untuk masalahku sendiri. Masalah yang tidak ingin aku bagi kepada siapapun. Aku membutuhkannya.

Meskipun begitu aku tetap saja mencemaskan mereka. Mereka adalah dongsaeng yang baik meskipun terkadang menyebalkan. Mereka akan menjadi penurut jika dalam keadaan serius. Aku tahu mereka sering bercanda karena tidak ingin muncul suasana canggung di antara kami.

Mengenai Jungkook... dia selalu terlihat ceria di hadapan semua orang. Aku pikir dia tidak akan pernah menunjukkan sisi lemahnya kepada siapapun. Aku hanya pernah sekali melihatnya menangis. Itu pun karena melihat hyungnya kesusahan. Dia itu maknae yang baik.

Jungkook memang sangat senang mengusili kami. Dia sangat senang menjadikan kami sebagai bahan bercanda. Terkadang dia juga bertingkah konyol di hadapan kami. Tapi sejauh yang aku tahu alasannya bersedih adalah karena kami bersedih. Alasannya tidak bersemangat adalah karena melihat kami dalam masalah. Dia akan sedih jika melihat kami dalam masalah sementara dirinya hanya bisa diam dan tidak melakukan apapun.

Jadi, dia itu maknae yang benar-benar baik kan.

Aku tidak tahu apa masalahnya saat ini. Lukanya itu... aku yakin jika itu baru. Tadi pagi tidak ada luka itu ditubuhnya. Dia tidak akan bisa bersikap seolah baik-baik saja selama itu dengan luka-luka di tubuhnya.

Aku sudah memikirkannya berkali-kali, tapi tidak menemukan satupun orang yang bisa aku curigai. Sudah pernah kukatakan, bukan? Jungkook itu adalah orang yang paling terkenal seantero sekolah. Semua orang menyukainya karena dia baik dan ramah. Banyak juga yang mengandalkannya dengan alasan bahwa dia multitalenta dan bisa melakukan berbagai hal. Dia juga disukai oleh guru karena mudah dimintai tolong dan selalu melakukan tugasnya dengan baik.

Terlebih lagi dia memiliki banyak fans terutama dari kalangan perempuan. Semua perempuan masih memiliki penglihatan yang baik sehingga bisa menyadari jika tampang maknae itu memang kelewat tampan. Aku yakin tidak ada yang berani mencari masalah dengannya setelah mengetahui semua itu. Orang yang mencari masalah dengannya bisa habis oleh para fansnya.

Jadi sekarang aku harus mencurigai siapa? Tindak kekerasan atau bullying tidak pernah terjadi di sekolah. Semuanya terlalu takut untuk melakukannya. Pelaku bullying tidak hanya mendapat hukuman ringan. Mereka yang melakukannya akan langsung dikeluarkan dari sekolah. Aku rasa semua orang masih waras untuk tidak macam-macam dengan aturan itu.

Jika hanya berdasarkan semua itu, maka aku tidak bisa menyimpulkan apapun dari masalah yang terjadi pada Jungkook. Satu-satunya jalan agar bisa mengetahui semuanya hanyalah meminta Jungkook untuk mengatakannya langsung. Sementara aku tidak ingin memaksanya. Jadi ya sudahlah. Sepertinya aku harus mencari tahu lagi nanti.

Sekarang masalah Taehyung.

Aku pikir belakangan ini dia sering pergi entah kemana. Padahal biasanya dia paling senang berkumpul dengan kami. Sangat jarang melihatnya melewatkan saat-saat kami bisa bersama. Tapi belakangan dia sering menghilang saat kami berkumpul.

Dia juga sering terlihat tidak bersemangat saat tidak diperhatikan. Tapi saat menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan, Taehyung langsung bersikap menyebalkan. Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi padanya.

Aku beberapa kali kebetulan bertemu dengannya di perpustakaan. Di satu saat dia terlihat membaca dan mengerjakan tugas di sana dengan serius. Tapi aku lebih sering melihatnya tertidur di sana sendirian.

Ah, aku juga sempat mengecek pengunjung UKS kemarin. Dan dari semua nama yang tertulis di sana aku selalu menemukan nama Taehyung di sana. Dia hampir setiap hari datang ke UKS. Aku tidak yakin dia memang sakit atau hanya ingin tidur. Pasalnya dia memang kadang terlihat mengantuk.

Aku ingin menanyakannya, tapi lagi-lagi aku merasa akan mengganggu privasinya. Meskipun aku mencemaskannya-ah, bukannya memang itu alasannya? Dia memang tidak ingin kami mencemaskannya, kan? Dia itu sama saja. Padahal dirinya yang berada dalam masalah, tapi dia masih saja memikirkan orang lain.

Apa aku memang harus memaksa mereka mengatakan sesuatu, ya? Aku khawatir mereka akan tertekan karena masalahnya masing-masing. Bagaimanapun mereka tidak akan mengatakan apapun jika tidak ada yang bertanya. Bahkan kalaupun ada yang bertanya belum tentu mereka akan mengatakan yang sesungguhnya.

Tidak apa-apa, kan? Aku hanya mencemaskan mereka. Bukan berarti aku ingin mengganggu privasi mereka, kan? Bukan berarti aku memaksakan keinginanku kepada mereka, kan? Sungguh jika aku benar-benar melakukannya, maka itu karena aku mencemaskan mereka.

***

Maafkan aku karena jarang banget update. Belakangan aku fokus ke satu project dan jarang buka yang lain. Aku juga sempat kena writer's block, jadi nggak bisa mikir harus nulis apa. Maafkan aku yang nggak konsisten ini.

Aku juga ingin berterimakasih kepada kalian yang sudah membaca, memberi vote, meninggalkan komentar, dan menambahkan book ini ke reading list. Aku senang karena ternyata masih ada yang melirik book ini. Terima kasih. Terima kasih kepada kalian semua.

Tunggu terus part selanjutnya.

2 Februari 2020
Tertanda,

SitiAzizah903

Silence [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang