JUNGKOOK POV
Sakit.
Seluruh tubuhku rasanya remuk karena dibanting berkali-kali. Bahkan seakan belum puas juga, dia kembali menarik kerah bajuku lalu mendorongku dengan kuat hingga tubuhku menubruk barang-barang tak beraturan yang ada di belakangku.
Rasanya ada cairan aneh yang mengalir dari hidung dan sudut bibirku yang robek. Mungkin darah. Aku merasa sangat pening karena mereka tak henti-hentinya melakukan semua ini kepadaku.
Sudah berapa lama, ya? Entahlah.
"Kau kuat juga, ya."
"Argh!"
Sampai kapan?
Sakit.
Sakit sekali.
Aku sudah tidak bisa menahannya lagi.
Hentikan.
Aku mohon, hentikan.
Sudah cukup.
"Ya! Berhenti di sana!"
BRUKK!!
Tubuhku langsung ambruk saat tak ada lagi yang menahan kerah bajuku. Aku mencoba melihat ke arah sumber suara. Apa aku beruntung? Tumben sekali ada orang yang datang. Tapi aku tetap tidak bisa melihat wajahnya. Penglihatan ku memburam terlebih dengan sinar terang di luar yang menjadikan sosok itu terlihat seperti siluet.
"Masih sering melakukan hal seperti ini, hah?"
Suara itu terdengar begitu lantang hingga ke telingaku. Rasanya suara yang familiar. Itu... Suga hyung kah? Dia menemukanku? Aku tahu orang-orang ini tidak akan melawan Suga hyung. Dia memang terlihat menyeramkan bahkan bagi anak-anak nakal seperti mereka. Aku yakin itu.
"Pergi sekarang!" suara itu kembali terdengar. Aku sempat mendengar orang-orang di sekitarku berdecih kesal. Aku tahu mereka enggan menurut tapi tidak bisa melawan. Akhirnya mereka menuruti perintah itu dan meninggalkan ruangan kotor ini begitu saja.
Dan aku rasa aku selamat kali ini. Tapi sakit sekali.
"Jungkook-ah!"
Suga hyung membantuku untuk duduk lalu menjadikan dirinya untuk menopang tubuhku sementara dia dalam posisi merangkul pundak ku.
"Kau baik-baik saja? Apa yang mereka lakukan padamu?"
Meskipun Suga hyung mengatakan itu, aku tidak bisa menjawab dengan benar. Aku yakin wajahku penuh dengan luka dan lebam. Menggerakkannya sedikit saja terasa sangat sakit.
Ini sudah keterlaluan, kan? Lukaku sebelumnya belum sembuh dan sekarang harus mendapat luka lagi. Mengapa semua orang sangat senang membuatku terluka?
"... Jungkook-ah?"
Suara Suga hyung menjadi terdengar samar-samar di telingaku. Kepalaku sakit sekali. Mataku terasa berat. Berapa kali pun aku mengerjap rasanya semuanya tetap terlihat samar. Semua yang aku lakukan sia-sia saja.
"Jungkook-ah, katakan sesuatu!"
Hyung, ini sakit sekali. Aku tidak bisa membuat mulutku terbuka. Aku tidak tahu mengapa tubuhku terasa lemah sekali. Aku tidak memiliki tenaga untuk melakukan apapun.
"...sak...kit."
"Sialan! Apa yang mereka lakukan padamu? Bertahanlah sebentar. Aku akan membawamu ke ruang kesehatan."
Meskipun kau mengatakan seperti itu, hyung... Aku sudah terlalu lelah. Ini terlalu menyakitkan. Aku... tidak bisa.
"...Jungkook-ah? Jangan... Jungkook-ah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence [END]
Fanfic[방탄소년단 x 민윤기] Min Yoon Gi lebih dikenal dengan nama Suga, dewan sekolah yang tampan dan terkenal ternyata mengalami trauma. Entah mengapa dia lebih nyaman mengobrol dengan notebook kecil yang selalu dibawanya kemanapun. Satu hal yang sangat disukain...